Hati terbungkus dalam kapsul tipis yang tidak eleastis dan sebagian tertutupi oleh lapisan peritoneum. Lipatan peritoneum membentuk ligamen
penunjang yang melekatkan hati pada permukaan inferior diafragma. Hati memiliki empat lobus, dua lobus berukuran paling besar dan jelas terlihat,
yakni lobus dexter dan lobus yang berukuran lebih kecil, berbentuk baji, adalah lobus sinister.
Dua lobus lainnya adalah lobus caudatus dan lobus quadratus yang berada di permukaan posterior Waugh dan Grant, 2011. Keempat lobus
tersebut dapat terlihat jelas pada gambar 2 b. Unit fungsional dari hati adalah lobulus hati, yang berbentuk silindris
dengan panjang beberapa milimeter dan berdiameter 0,8 sampai 2 milimeter. Hati manusia mengandung 50.000 sampai 100.000 lobulus. Lobulus hati pada
gambar 4 terbentuk mengelilingi sebuah vena sentralis yang mengalir ke vena hepatica
dan kemudian ke vena cava. Masing-masing lempeng hati tebalnya dua sel, dan di antara sel yang berdekatan terdapat canaliculi biliaris kecil
yang mengalir ke ductus biliaris di dalam septum fibrosa yang memisahkan lobulus hati yang berdekatan Guyton dan Hall, 2008.
2. Fisiologi organ
Hati berperan dalam berbagai sistem tubuh makhluk hidup, yakni melakukan metabolisme karbohidrat sehingga menjaga kadar glukosa darah
tetap stabil, berperan dalam mengatur kadar asam amino dalam darah agar sesuai dengan keperluan sel untuk sintesis protein dan berperan dalam
metabolisme lemak dalam darah, menyintesis protein seperti albumin, faktor penggumpalan darah, serta alfa dan beta globulin yang beredar dalam aliran
darah. Selain itu, hati juga berperan dalam pembentukan bilirubin serta proses fagositosis sel-sel eritrosit yang sudah tua, patogen ataupun senyawa asing
lainnya yang bersirkulasi melewati hati. Organ ini pun memiliki peran sebagai organ penyimpanan bagi vitamin A, D, E, dan K dan juga vitamin B
12
larut air lainnya serta ion Fe. Fungsi utamanya adalah sebagai agen pendetoksifikasi
senyawa berbahaya menjadi kurang berbahaya Scanlon dan Sanders, 2007. Berikut adalah struktur mikroskopik dari sel hati gambar 3.
Gambar 3. Struktur mikroskopik sel hati Schuenke et al., 2010.
3. Vaskular organ
Terdapat empat pembuluh utama yang menjelajahi seluruh hati, dua yang masuk, yaitu: artery hepatica dan vena portae, dan dua yang keluar,
yaitu: vena hepatica dan saluran empedu yang terlihat pada gambar 3. Artery hepatica
merupakan pembuluh darah yang keluar dari aorta dan memberikan seperlima darahnya kepada hati, sehingga kejenuhan oksigen dalam darah yang
melalui pembuluh ini adalah 95-100. Vena portae merupakan pembuluh yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrica superior dan mengantarkan 45
darah ke hati, membawa kepada hati zat makanan yang telah diserap oleh mukosa usus halus, sehingga kejenuhan oksigen dalam darah yang melalui
pembuluh ini hanya 70. Vena hepatica merupakan pembuluh darah yang berperan dalam mengembalikan darah dari hati ke vena cava inferior dan
dalam vena hepatica tidak terdapat katup. Saluran empedu merupakan hasil dari penyatuan kapiler-kapiler empedu yang mengumpulkan empedu dari sel
hati Irianto, 2012.
Gambar 4. Kenampakan sel lobulus hepatik dan pembuluh utama yang menjelajahi sel hepatik Pearson dan Wienkers, 2009.
4. Tahapan patologis