Definisi Alanin aminotransferase dan aspartat aminotransferase

aktivitas yang terlalu tinggi dan olahraga berlebihan tanpa diimbangi dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi alkohol berlebihan serta pola makan yang tidak teratur dan tidak seimbang Irianto, 2012.

B. Aminotransferase

1. Definisi

Senyawa aminotransferase merupakan indikator sensitif untuk cedera sel hati dan paling bermanfaat dalam mendeteksi penyakit hepatoselular akut, misalkan hepatitis. Enzim ini mencakup aspartat aminotransferase AST dan alanin aminotransferase ALT Longo dan Fauci, 2010. Kedua enzim tersebut sering disebut sebagai uji fungsi hati, merupakan pengukuran kadar enzim-enzim yang normalnya terletak di dalam hepatosit McPhee dan Ganong, 2006.

2. Alanin aminotransferase dan aspartat aminotransferase

Enzim AST dapat ditemukan di sel hati, otot jantung, otot rangka, ginjal, otak, pankreas, paru, leukosit dan eritrosit, sedangkan enzim ALT terutama terdapat di hati. Pelepasan enzim ke dalam darah dengan jumlah besar terjadi apabila terjadi kerusakan membran sel hati yang menyebabkan permeabilitas sel meningkat. Kadar hingga 300 UL bersifat tidak spesifik dan dapat dijumpai pada semua jenis gangguan hati. Namun peningkatan mencolok hingga kadar aminotransferase 1000 UL terjadi hampir terjadi hanya pada penyakit yang berkaitan dengan cedera hepatoselular luas, misalkan hepatitis virus, cedera hati iskemik ataupun cedera hati imbas obat atau toksin. Pada kebanyakan gangguan hepatoselular akut, ALT lebih tinggi atau sama dengan AST. Apabila rasio AST:ALT 2:1 maka hanya bersifat sugestif, sementara rasio dengan nilai 3:1 merupakan isyarat kuat penyakit hati alkoholik Longo dan Fauci, 2010. Aspartat amino transferase AST dan alanin aminotransferase ALT, diukur dengan uji serum glutamat-oksaloasetat transaminase SGOT dan serum glutamat-piruvat transaminase SGPT, keduanya merupakan parameter utama kerusakan hepatoselular. AST dapat ditemukan di beberapa jaringan, khususnya otot kardial dan skeletal, ginjal, dan otak, sementara ALT terbatas hanya pada hati. Dalam sel hati, AST dihasilkan oleh dua bentuk isoenzim, yaitu di dalam mitokondria dan sitosol, tetapi ALT hanya dihasilkan di dalam sitosol Yamada, Alpers, Kalloo, Kaplowitz, Owyang, dan Powell, 2008. AST diekspresikan dalam jumlah besar di otot dan kurang spesifik untuk menunjukkan adanya kerusakan pada hati bila dibangkan dengan ALT Dufour dan Clavien, 2010. Konsentrasi serum ALT berubah-ubah tergantung pada jenis kelamin dan berat badan. Aktivitas serum ALT juga berkurang seiring dengan umur dan juga konsumsi kopi dan kafeina Yamada, 2008.

C. Karbon Tetraklorida

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek fraksi air ekstrak etanolik herba Tempuyung (Sonchus arvensis L.) terhadap aktivitas ALT-AST SERUM pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 125

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang dekok herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 2 99

Efek hepatoprotektif jangka panjang dekokta kulit buah persea americana Mill. terhadap aktivitas ALT-AST pada tikus jantan galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 8

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak etanol 70% Herba Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 110

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang infusa herba Bidens pilosa L. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus betina terinduksi karbon tetraklorida.

1 1 94

Efek hepatoprotektif jangka panjang infusa daun tempuyung (sonchus arvensis l.) terhadap aktivitas alanin aminotransferase dan aspartate transaminase pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

1 3 130

Efek hepatoprotektif pemberian jangka panjang ekstrak Etanol 50% HERBA Sonchus arvensis Linn. terhadap aktivitas ALT-AST serum pada tikus putih jantan terinduksi karbon tetraklorida.

1 6 112

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek infusa herba Sonchus arvensis L. terhadap aktivitas AST-ALT pada tikus jantan Galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 5 100

Uji efek hepatoprotektif jangka pendek sediaan dekokta kulit Persea americana Mill. terhadap aktivitas alt-ast pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 8

Efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak metanol-air biji persea americana mill. terhadap aktivitas alt-ast serum pada tikus jantan wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 1 155