19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang berjudul “UJi Kualitas Sediaan Racikan Pulveres dengan Zat  Aktif  Diltiazem  Pada  R
umah  Sakit  X”  termasuk  jenis  penelitian  non eksperimental  dengan  rancangan  penelitian  deskriptif.  Jenis  penelitian  non
eksperimental karena dalam penelitian ini subjek penelitian tidak diberi perlakuan. Rancangan  penelitian  bersifat  deskriptif  karena  peneliti  hanya  mendeskripsikan
keadaan yang ada.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Sediaan racikan pulveres dengan zat aktif diltiazem yang diracik di rumah
sakit X.
b. Kualitas sediaan racikan terkait keragaman bobot, keseragaman kandungan,
dan kadar air.
c.
Variabel yang dikendalikan dalam penelitian ini adalah:
1 Kemurnian  pelarut  dan  fase  gerak,  digunakan  pelarut  grade  for  liquid
chromatography .
2 Perbedaan spesifikasi alat yang digunakan selama penelitian, digunakan
alat dan instrumen yang sama selama penelitian. d.
Variabel  yang tidak dikendalikan dalam penelitian ini adalah peracik  yang meracik pulveres berbeda-beda.
2. Definisi operasional
a. Sediaan  racikan  pulveres  yang  digunakan  sebagai  sampel  merupakan
sediaan  racikan  pulveres  yang  diracik  di  rumah  sakit  X  yang  mengandung diltiazem  dan  klobazam  sebagai  zat  aktif  dan  bahan  lain  sebagai  bahan
pengisinya.
b. Parameter kualitas sediaan racikan pulveres yang diuji meliputi: keragaman
bobot, keseragaman kandungan, dan kadar air.
c. Keragaman bobot sediaan racikan pulveres ditentukan dengan menghitung
nilai KV. Sediaan racikan pulveres dikatakan memiliki bobot yang seragam apabila  nilai  KV  ≤  10  dan  seluruh  sampel  pulveres  yang  diuji  berada
dalam rentang 90 hingga 110 dari yang tertera pada etiket.
d. Uji  keseragaman  kandungan  dilakukan  menggunakan  metode  KCKT  fase
terbalik dengan kolom C
18
dan fase  gerak metanol  :  air 80:20 dengan pH diatur  4  ±  0,5  menggunakan  asam  asetat  glasial.  Pelarut  yang  digunakan
memiliki  komposisi  yang  sama  dengan  komposisi  fase  gerak.  Pengujian
keseragaman kandungan terbatas pada satu senyawa aktif yaitu diltiazem.
e. Sediaan  racikan  pulveres  dikatakan  seragam  dalam  kandungan  apabila
seluruh  sampel  pulveres  yang  diuji  terletak  dalam  rentang  90,0  hingga
110,0 dari yang tertera pada resep.
f. Uji  kadar  air  dilakukan  dengan  menghitung  nilai  persen  moisture  content
sediaan  racikan  pulveres  sebelum  dan  setelah  penyimpanan.  Penyimpanan dilakukan  selama  10  hari.  Sampel  pulveres  dikatakan  memiliki  kadar  air
yang  memenuhi  persyaratan  apabila  nilai  persen  moisture  content  kurang
dari 5. C.
Alat Penelitian
Alat-alat  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  spektrofotometer merek  Shimadzu  tipe  UVmini-1240,  seperangkat  alat  KCKT  merek  Shimadzu
LC-2010HT  No.  C21255111004  LP  yang  terdiri  dari:  detektor  UV-Vis,  kolom oktadesilan C
18
merek phenomenex No. 00G-4252-E0 dengan panjang 250 x 4,6 mm,  injektor  jenis  auto  sampler,  dan  seperangkat  komputer  merek  Hp.
Ultrasonikator merek Retsch tipe T460,  pompa vakum  merek Gast model DOA- P504-BN, moisture analyzer merek Kem tipe MLS 50-3C, membrane filter holder
merek Whatman kapasitas 300 mL Cat.  No. 1960-004, kertas saring,  Whatman 0,45  µm,  organic  solvent  membrane  filter  merek  Whatman  ukuran  pori  0,5µm,
diameter  47  mm,  inorganic  solvent  membrane  filter  merek  Whatman  ukuran pori 0,45 µm, diameter 47 mm, penyaring Millipore, neraca analitik merek Ohaus
tipe  PAJ1003  kepekaan  0,1  mg  maksimal  120  gram,  minimal  0,001  gram, mikropipet  ukuran  20-200  µL  dan  ukuran  100-1000  µL  merek  Socorex,  mortir,
stamper,  dan  seperangkat  alat-alat  gelas  yang  lazim  digunakan  di  laboratorium analisis.
D. Bahan Penelitian