d. Presisi.  Presisi  dinyatakan  dengan  simpangan  baku  relatif  RSD  atau
koefisien variasi  KV.  Suatu  metode dikatakan memiliki presisi  yang baik apabila nilai KV
≤ 11,3 untuk kadar analit 10 ppm Gonzales dan Herrador 2007. Nilai KV dapat dihitung menggunakan rumus:
KV = × 100  ...........................................................  3
Keterangan: s = standar deviasi
= konsentrasi rata-rata sampel
3. Uji keseragaman kandungan
Hasil  yang  diperoleh  berupa  nilai  Area  Under  Curve  AUC.  Kadar diltiazem  dalam  sampel  pulveres  ditentukan  dengan  memasukkan  nilai  AUC
yang  diperoleh  ke  dalam  persamaan  kurva  baku.  Keseragaman  kandungan ditentukan  menggunakan  aturan  yang  tertera  pada  Farmakope  Indonesia  IV
1995,  untuk  senyawa  diltiazem  tidak  boleh  kurang  dari  90,0  dan  tidak boleh  lebih  dari  110,0  dari  yang  tertera  pada  etiket.  Apabila  terdapat  satu
sampel  yang  berada  di  luar  rentang  maka  seluruh  sampel  pulveres  yang  diuji dianggap tidak seragam.
4. Uji kadar air
Parameter  yang  diperoleh  dari  uji  kadar  air  adalah  nilai  persen moisture  content.
Nilai  persen  moisture  content  menunjukkan  nilai  kadar  air dalam sampel pulveres. Pengujian dilakukan sebelum dan setelah penyimpanan
dengan waktu penyimpanan selama 10 hari.
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji  kualitas  sediaan  racikan  pulveres  dengan  zat  aktif  diltiazem  pada rumah sakit X dapat dilakukan dengan melakukan pengujian pada tiga parameter
kualitas  sediaan  racikan  pulveres  yaitu  seragam  dalam  bobot,  seragam  dalam kandungan  zat  aktif,  dan  kering.  Pengambilan  sampel  dilakukan  secara  acak
random sehingga setiap unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil  sebagai  sampel.  Cara  random  merupakan  usaha  untuk  mendapatkan
sampel yang representative karena adanya bias pemilihan dapat diperkecil sekecil mungkin Harinaldi, 2005.
A. Uji Keragaman Bobot
Tujuan  dilakukan  uji  keragaman  bobot  adalah  untuk  melihat  salah  satu parameter  kualitas  pulveres  yaitu  seragam  dalam  bobot.  Uji  keragaman  bobot
merupakan  salah  satu  metode  yang  dapat  digunakan  untuk  mengetahui keseragaman  sediaan  dan  dapat  digunakan  sebagai  tahap  awal  identifikasi  untuk
mengetahui  keseragaman  kandungan  dari  sampel  pulveres.  Pengujian  ini dilakukan pada seluruh bungkus pulveres yang dijadikan sampel. Bobot pulveres
diperoleh dari selisih antara nilai bobot pulveres total dengan bobot bungkusnya. Perhitungan  nilai  KV  digunakan  untuk  mengetahui  besar  keragaman  bobot
pulveres tiap bungkus. Menurut Anief  2000, nilai KV atau penyimpangan bobot antar  bungkus  pulveres  tidak  boleh  lebih  besar  dari  10.  Hasil  uji  keragaman
bobot pulveres dapat dilihat pada tabel III.