2.2.6.3. Analisis Laporan Keuangan
Menurut Munawir 2002;35 pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut, “analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau
mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan trend untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan
yang bersangkutan”. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis
laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi
dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungannya terdapat dalam suatu laporan keuangan,
sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2.2.6.4. Neraca
Neraca adalah daftar yang memuat posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, baik harta maupun modal. Neraca sering disebut dengan laporan posisi
keuangan, yaitu melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari perusahaan pada tanggal tertentu dan membantu dalam memprediksi jumlah, waktu dan
ketidakpastian dari arus kas di masa depan. Dengan melihat hubungan di unsur- unsur ini, para pemakai laporan keuangan dapat memprediksi indikator resiko
perusahaan dan arus kas di masa depan berupa likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan perusahaan Kieso, 2004 : 170. Dalam neraca sebagian
besar aktiva dan kewajiban dicatat berdasarkan historical cost. Menurut
Munawir 2002
: 13 tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada
waktu dimana buku – buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun kalender, sehingga secara sering disebut dengan balance sheet.
Dengan demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. Aktiva Pada dasarnya aktiva dibagi menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar
aktiva tidak lancar. a. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan
untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya paling lama satu tahun atau dalam perputaran
kegiatan perusahaan yang normal. b. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen atau jangka panjang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran perusahaan.
2. Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat
dibedakan kedalam hutang lancar atau hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
a. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam
jangka pendek satu tahun sejak tanggal neraca dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
b. Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang lebih dari satu tahun neraca.
3. Modal Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal modal saham, surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang – hutangnya.
2.2.6.5. Laba Rugi