Investasi Pada Saham Saham 1. Pengertian Saham

 Emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi. c. Growth Stocks 1. Well – Known  Saham – saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. 2. Lesser – Known  Saham dari emiten yang tidak sebagai leadermarket dalam industri, namun memiliki ciri growth stock.  Umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang populer di kalangan emiten. d. Speculative Stock  Saham suatu perusahaan yang tidak bisa konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. e. Counter Cyclical Stockss  Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.  Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, di mana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

2.2.5.3. Investasi Pada Saham

Saham dikenal dengan karakteristik high risk – high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi resiko tinggi. Fakhruddin dan Hadianto, 2001 : 9 Fakhruddin dan Hadianto, 2001 : 6 pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau memiliki saham, yaitu : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Dividen Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapat dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. 2. Capital Gain Merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui capital gain. Misalnya seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian menjualnya lagi pada siang hari jika saham mengalami kenaikan. Fakhruddin dan Hadianto, 2001 : 9 resiko yang dihadapi pemodal dengan kepemilikan sahamnya, antara lain yaitu : 1. Tidak Mendapat Dividen Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan dan mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS untuk membagikan dividen. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. 2. Capital Loss Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain alias keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya pemodal harus menjual saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang pemodal mengalami capital loss. 3. Perusahaan Bangkrut dan Dilikuidasi Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. likuidasi, maka secara otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau di delist. 4. Saham di Delist dari Bursa Delisting Risiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari Pencatatan Bursa Efek alias di delist. Suatu saham perusahaan di delist dari Bursa umumnya karena kinerja yang buruk. Saham yang telah di delist tentu saja tidak lagi diperdagangkan di Bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di luar Bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya. 5. Saham di Suspend Jika suatu perusahaan di Suspend alias dihentikan perdagangannya oleh otoritas Bursa Efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga suspend dicabut. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan, dua sesi perdagangan, namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan.

2.2.5.4. Analisis Nilai Saham