3. Akuntan Publik
Peran akuntan publik yang utama adalah memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan.
4. Wali Amanat
Jasa wali amanat diperlukan untuk penerbitan obligasi dan mewakili kepentingan pemegang obligasi atau sertifikat kredit.
5. Notaris
Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dan menyusun pernyataan keputusan –
keputusan RUPS. 6.
Konsultan Hukum Konsultan hokum diperlukan jasanya agar jangan sampai perusahaan
yang menerbitkan sekuritas di pasar modal ternyata terlibat persengketaan hokum dengan pihak lain.
7. Lembaga Kliring
Lembaga kliring ini bertugas untuk mengatur arus sekuritas karena perdagangan sekuritas tidak mungkin dilakukan dengan melakukan
perpindahan fisik sekuritas yang diperdagangkan dan penjaminan efek dari transaksi yang terjadi.
2.2.2.4. Manfaat Pasar Modal
Pasar modal memiliki peran sentral bagi perekonomian, bahkan maju tidaknya ekonomi suatu negara dapat diukur dengan maju tidaknya pasar modal di
negara tersebut. Pasar modal telah tumbuh menjadi leading indicator bagi ekonomi suatu negara. Menurut Fakhruddin dan Hadianto 2001 : 2 beberapa
manfaat keberadaan pasar modal antara lain : a.
Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana optimal.
b. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan
upaya diversifikasi. c.
Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
d. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah. e.
Penyebab kepemilikan, keterbukaan, profesionalisme, menciptakan iklim beusaha yang sehat.
f. Menciptakan lapangan kerja profesi yang menarik.
2.2.2.5. Jenis Pasar Modal
Menurut tandelilin 2001 : 14, jenis – jenis pasar modal di Indonesia antara lain yaitu :
1. Pasar Perdana Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya
kepada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi
mengenai perusahaan secara detail disebut juga prospektus. Prospektus berfungsi untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada
para calon investor, sehingga dengan adanya informasi tersebut maka investor akan bisa mengetahui prospek peusahaan di masa datang, dan selanjutnya
tertarik untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten. 2. Pasar Sekunder
Setelah sekuritas emiten dijual dipasar perdana, selanjutnya sekuritas emiten tersebut kemudian bisa diperjualbelikan oleh dan antar investor di pasar
sekunder. Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, pasar
sekunder memberikan likuiditas kepada investor, bukan kepada perusahaan seperti dalam pasar perdana. Perdagangan di pasar sekunder dapat dilakukan di
dua jenis pasar, yaitu : a. Pasar Lelang Auction Market
Pasar sekunder yang merupakan pasar lelang adalah pasar sekuritas yang melibatkan proses pelelangan penawaran pada sebuah lokasi fisik. Transaksi
antara pembeli dan penjual menggunakan perantara broker yang mewakili
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
masing – masing pihak pembeli dan penjual. Dengan demikian, investor tidak dapat langsung melakukan transaksi, tetapi dilakukan melalui perantara broker.
b. Pasar Negosiasi Negotiated Market Berbeda dengan pasar lelang, pasar negosiasi terdiri dari jaringan berbagai
dealer yang menciptakan pasar tersendiri di luar rantai bursa bagi sekuritas dengan cara membeli dari dan menjual ke investor. Tidak seperti broker dalam
pasar lelang , dealer di pasar negosiasi mempunyai kepentingan pada transaksi jual beli yang dilakukannya.
Pasar negosiasi juga sering disebut dengan istilah Over The Counter Market OTC atau di Indonesia dikenal sebagai bursa paralel. Transaksi yang
dilakukan di bursa paralel tersebut tidak ditangani oleh suatu organisasiperdagangan yang terorganisir seperti Bursa Efek Indonesia, tetapi
terjadi di luar bursa dan terhubung secara elektronis diantara berbagai dealer – dealer yang terlibat.
Dengan demikian, perdagangan di pasar negosiasi tidak membutuhkan tempat fisik dan organisasi formal dengan syarat keanggotaan tertentu dan jenis
sekuritas tentu pula, seperti halnya di pasar lelang.
2.2.3. Go Public 2.2.3.1. Pengertian Go Public