1. Aktiva Pada dasarnya aktiva dibagi menjadi dua bagian utama yaitu aktiva lancar
aktiva tidak lancar. a. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan
untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya paling lama satu tahun atau dalam perputaran
kegiatan perusahaan yang normal. b. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen atau jangka panjang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran perusahaan.
2. Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat
dibedakan kedalam hutang lancar atau hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
a. Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam
jangka pendek satu tahun sejak tanggal neraca dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
b. Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang lebih dari satu tahun neraca.
3. Modal Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang
ditunjukkan dalam pos modal modal saham, surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang – hutangnya.
2.2.6.5. Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang terpenting karena mencerminkan kegagalan atau keberhasilan operasional suatu usaha bisnis dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
mencapai salah satu tujuan utamanya yaitu memperoleh keuntungan atau laba bersih. Laba bersih terjadi jika pendapatan yang diperoleh oleh suatu usaha bisnis
melebihi beban yang dikeluarkan, sebaliknya jika beban yang dikeluarkan melebihi pendapatan yang diperoleh maka akan dihasilkan rugi bersih. Fungsi dari
laporan laba rugi adalah untuk mengevaluasi kinerja perusahaan di masa lalu; memberi dasar untuk memprediksi kinerja di masa depan; membantu menaksir
resiko atau ketidakpastian dari pencapaian arus kas di masa depan Kieso, 2004 : 124.
2.2.6.6. Pihak – Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan
Menurut Munawir 2002 : 2, pihak – pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah :
1. Pemilik Perusahaan Dengan laporan keuangan pemilik perusahaan dapat menilai sukses tidaknya
manajer dalam memimpin perusahaannya dan kesuksesan seorang manajer biasanya dinilai gengan laba yang diperoleh perusahaan.
2. Manajer Perusahaan Dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan periode lalu maka dapat
menyusun rencana yang lebih baik, memperbaiki system pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan – kebijaksanaan yang lebih tepat.
3. Kreditur, Banker, dan Investor Mereka memerlukan laporan keuangan perusahaan dimana mereka ini
menanamkan modalnya untuk mengetahui jaminan investasinya dan untuk mengetahui kondisi kerja atau kondisi keuangan jangka pendek perusahaan.
4. Pemerintah Pemerintah memerlukan laporan keuangan untuk menetukan besarnya pajak
yang harus ditanggung oleh perusahaan. Laporan keuangan juga diperlukan oleh Biro Pusat Statistik, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja
untuk dasar perencanaan pemerintah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5. Karyawan Dengan melihat laporan keuangan di mana mereka bekerja maka mereka dapat
mengetahui kemampuan perusahaan untuk memberikan upah dan jaminan social yang lebih baik. Selain itu dengan melihat perkembangan keuangan dan
hasil – hasil operasinya, para karyawan dapat menentukan langkah – langkah yang harus ditempuh sehubungan dengan kelangsungan kerjanya.
2.2.7. Analisis Rasio Keuangan 2.2.7.1. Pengertian Rasio Keuangan