Laporan Keuangan TINJAUAN PUSTAKA

perkiraan sebelah kredit, sehingga buku harian dan jurnal digabungkan dalam satu buku yang disebut jurnal. 3. Buku Besar General Ledger Buku besar sering juga disebut perkiraan, akun di Malaysia, item, pos, dan lain – lain. Buku ini adalah merupakan tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Seluruh jurnal dimasukkan kedalam buku besar dengan cara memindah bukukan jurnal posting ke buku besar. 4. Neraca Lajur Worksheet Untuk memudahkan menyusun laporan keuangan biasanya dibuat neraca lajur. Dalam neraca lajur ini semua perkiraan dijumlahkan dan didaftar, dan kemudian dilakukan penjurnalan, baik jurnal penyesuaian, maupun jurnal penutup. Dari hasil penjualan ini, maka akan diperoleh angka yang menggambarkan posisi keuangan dan hasil usaha yang up to date. Dari angka – angka inilah disusun laporan keuangan.

2.4 Laporan Keuangan

2.4.1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Ngumar 2000:18, laporan keuangan Financial Statement adalah laporan yang memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai hak dan kewajiban perusahaan atau organisasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Proses akuntansi itu sendiri dimulai dari adanya suatu transaksi yang kemudian dijurnal, dimasukkan ke dalam buku besar, lalu neraca lajurworksheet setelah itu baru dibuat laporan keuangan. Suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, dan arus kas. Menurut PSAK No. 1 Tahun 1998 komponen-komponen laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Menurut Ngumar 2000:36, adapun pengertiannya adalah sebagai berikut : 1. Laporan Neraca Balance Sheet yang disebut pula laporan posisi keuangan, menunjukkan likuiditas dan kelancaran operasi suatu perusahaan. 2. Laporan Rugi Laba atau Income Statement, yaitu suatu laporan yang menggambarkan kemampuan perusahaan memperoleh laba, atau dapat pula disebut suatu laporan yang menunjukkan hasil operasi perusahaan. 3. Laporan Perubahan Modal atau Capital Statement yaitu suatu laporan yang menunjukkan perubahan modal pemilik, sebagai hasil operasi perusahaan. 4. Laporan Arus Kas atau Laporan Aliran Kas atau Cash Flow, yaitu laporan yang menyajikan informasi mengenai penerimaan dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pengeluaran uang kas selama satu periode penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. 5. Catatan Atas Laporan Keuangan adalah bentuk penjelasan atas laporan keuangan yang terdiri atas lembar-lembar atau halaman- halaman tersendiri tetapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan laporan keuangan utama.

2.4.2 Sifat Dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 yang dikutip oleh Suwaldiman 2005:20 sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah sebagai berikut : 1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu – satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. 3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari taksiran dan berbagai pertimbangan. 4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula, penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta pos tertentu mungkin Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan. 5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidak pastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil. 6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa transaksi daripada bentuk hukumnya formalitasnya. 7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah – istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi – informasi yang dihasilkan. 8. Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan rasa variasi dalam pengukuran sumber – sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan. 9. Informasi yang kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

2.4.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Menurut Prastowo 2005:7 karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif laporan keuangan ini Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. meliputi karakteristik dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan. 1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam hal ini, para pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, sulitnya memahami informasi yang kompleks jangan dijadikan alasan untuk tidak memasukan informasi tersebut dalam laporan keuangan. 2. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. 3. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal reliable. Informasi mempunyai kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang tulus dan jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4. Dapat dibandingkan Para pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasikan kecenderungan trend posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Selain itu, pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relative.

2.4.4. Tujuan Pelaporan Keuangan

Tujuan dari laporan keuangan sesuai dengan PSAK No. 1 adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber- sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Sehingga dalam rangka pencapaian tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas. Menurut Suwaldiman 2005:29 penetapan tujuan pelaporan keuangan dalam suatu proses perekayasaan akuntansi harus memperhatikan apa yang menjadi tujuan sosial ekonomi Negara tempat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. akuntansi akan diterapkan. Ketidakkonsistenan antara tujuan pelaporan dengan tujuan sosial ekonomi akan menyebabkan kekacauan dalam praktik akuntansi, yaitu arah yang tidak jelas dari akuntansi itu sendiri. Kekacauan ini akan terlihat jelas jika akuntansi tidak lagi mampu menjadi alat pertanggung jawaban manajemen kepada pihak – pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Jika pihak luar perusahaan yang mereka mempunyai kepentingan terhadap aktivitas perusahaan tidak lagi puas dengan pertanggung jawaban manajemen melalui media laporan akuntansi keuangan, maka kepercayaan masyarakat terhadap akuntansi akan berkurang.

2.5. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba