2.2. Organisasi Atau Lembaga
Organisasi atau lembaga dapat diberi definisi yang berbeda – beda tergantung dari sudut pandang orang yang memberi definisi. Definisi yang
diberikan psikolog tentu akan lain dengan yang diberikan oleh sosiolog, ahli administrasi Negara, ahli ekonomi, dan lain – lain. Menurut Syamsi
1983:9 organisasi lembaga dapat dibedakan juga dalam arti statis dan dalam arti dinamis. Dalam arti statis, organisasi adalah kerangka atau
wadah segenap kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, meninjau organisasi dari segi yang statis ,
berarti peninjau strukturnya. Sedangkan dalam arti dinamis, organisasi adalah segenap proses kegiatan yang akan menetapkan dan membagi
pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan wewenang, tugas dan tanggung jawab, serta penetapan hubungan antar unit – unit atau pejabat –
pejabatnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Menurut Syamsi 1983:10 dikutip dari Talcott Parson, organisasi
berdasarkan kebutuhan social dibedakan antara lain : 1. Organisasi Ekonomi Economic Organization
Bertujuan mendapatkan keuntungan dari produk jasa yang dihasilkan, tanpa melupakan segi social. Contoh : pabrik tekstil yang juga
mengadakan poliklinik. 2. Organisasi Politik Political Organization
Berkegiatan di bidang pembagian kekuasaan, pengambilan keputusan, pengaruh – mempengaruhi pemerintah. Contoh : partai politik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Organisasi Pengabdian Masyarakat Integrative Organization Bertujuan mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat. Contoh :
rumah sakit, yatim piatu, yayasan social. 4. Organisasi Pelestarian Pattern Maintenance Organization
Bertujuan melestarikan dan memelihara kesenian, pendidikan, kebudayaan, dan lain – lain. Misalnya : museum, kebun binatang, cagar
alam, dinas purbakala. Sedangkan menurut Nainggolan 2005:2 yang dikutip dari
Rosenbaum, salah satu pengategorian lembaga atau organisasi adalah berdasarkan sumber dana sources of funding. Untuk itu, setiap bentuk
lembaga akan terbagi sebagai berikut : 1. Lembaga Komersial, yaitu lembaga yang dibiayai oleh laba atau
keuntungan dari kegiatannya. 2. Lembaga Pemerintahan, yaitu lembaga yang dibiayai oleh masyarakat
lewat pajak dan restribusi. 3. Lembaga Nirlaba, yaitu lembaga yang dibiayai oleh masayarakat lewat
donasi atau sumbangan. Meskipun kita telah mengetahui adanya pendapat yang berbeda –
beda tentang organisasi sesuai dengan sudut pandangan, kebutuhannya, dan sumber dananya, namun secara sederhana karakteristik organisasi pada
umumnya perlu diketahui. Menurut James. G. March dan Herbert. A. Simon seperti yang dikutip Syamsi 1983:28 karakteristik organisasi adalah :
1. Bahwa setiap organisasi itu pasti mempunyai tujuan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Merupakan kumpulan sekelompok orang. 3. Hubungannya lebih bersifat nonpribadi secondary relationship.
4. Membutuhkan keahlian tertentu dengan sasaran yang terbatas tertentu pula.
5. Membutuhkan kerjasama untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi dan dirinya.
6. Terpadu dalam lingkungan system social yang lebih luas. 7. Menghasilkan barang dan atau jasa bagi masyarakat
8. Sangat terpengaruh oleh perubahan lingkungan. Kedelapan ciri tersebut berlaku untuk organisasi pada umumnya,
sedangkan untuk Organisasi Public perlu ditambah dengan satu cirri lagi yaitu :
9. Organisasi Public Negara Pemerintah juga mendapatkan sumber – sumber pendapatan yang lain dari pajak, restribusi, dan lain – lain
sumber pendapatan yang sah melalui lembaga atau aparat Pemerintah.
2.2.1. Organisasi Nirlaba
Organisasi nonprofit atau biasanya disebut sebagai Organisasi Sektor Publik, sebagaimana didefinisikan dalam hukum adalah organisasi yang
tidak dapat mendistribusikan aktiva atau labanya kepada, atau untuk manfaat dari anggotanya, pejabatnya, maupun direkturnya. Sedangkan
menurut Supriyono 2000:276 Organisasi Nirlaba adalah organisasi yang tidak membagikan aktiva atau labanya untuk kepentingan atau kepada para
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
anggotanya, atau pejabatnya, atau direkturnya. Namun dapat memberikan kompensasi pada para karyawan, termasuk para pejabat atau para
anggotanya yang memasok barang atau menyerahkan jasa kepada organisasi.
Dari definisi diatas, dapat berarti tidak menghalangi atau melarang organisasi nirlaba untuk mencari dan memperoleh “laba” selisih lebih
antara pendapatan atas beban, tetapi hanya melarang distribusian dari laba tersebut. Suatu organisasi nirlaba perlu memperoleh laba yang memadai
secara rata – rata yang berguna untuk menyediakan dana bagi modal kerja, meningkatkan investasi dan untuk berjaga – jaga terhadap “hari – hari”
buruk atau keadaan darurat. Menurut Ulum MD 2004:9, organisasi nirlaba sektor public atau
organisasi yang tidak bertujuan memupuk keuntungan memliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau menfaat ekonomi yang
sebanding dengan sumber daya yang diberikan. b. Menghabiskan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau
suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau
ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.
Organisasi nirlaba dibagi menjadi dua kelompok besar , yaitu entitas pemerintah dan entitas nirlaba nonpemerintah. Menurut Supriyono
2000:276 organisasi nirlaba kelompok entitas nirlaba non pemerintah mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Tujuan Tujuan dominan organisasi bisnis adalah untuk mencapai laba
atau kembalian investasi yang memuaskan sehingga laba dan kembalian investasi merupakan ukuran – ukuran kinerja penting organisasi bisnis.
Namun, organisasi nirlaba tidak menggunakan laba maupun kembalian investasi sebagai ukuran dominan untuk penilaian kinerja.
Organisasi nirlaba mungkin mempunyai beberapa tujuan dominan, namun efektifitas organisasi dalam mencapai tujuannya mungkin tidak
diukur secara kuantitatif dan jika diukur secara kuantitatif maka ukuran tersebut tidak dinyatakan dalam ukuran laba atau kembalian investasi.
Ukuran – ukuran kuantitatif kinerja seringkali hanya merupakan ukuran pengganti untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan.
2. Modal Modal organisasi bisnis atau organisasi laba didominasi oleh
ekuitas pemilik misalnya untuk perseroan terbatas disebut sebagai pemegang saham sehingga timbul transaksi dengan para pemiliknya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam organisasi nirlaba, modalnya berasal dari sumbangan donasi yang adalah modal sumbangan para donatur yang dapat
digolongkan menjadi 1 Plant dan 2 Endowment. Plant mencakup sumbangan bangunan dan ekuipment atau sumbangan berupa dana untuk
membeli bangunan dan ekuipment. Endowment adalah pemberian dana dari para donator kepada organisasi nirlaba dengan ketentuan bahwa
jumlah pokok dana tersebut harus diinvestasikan dan dipertahankan tetap, hanya laba atau penghasilan dari investasi yang boleh digunakan
untuk operasi atau kegiatannya. 3. Akuntansi
Banyak organisasi nirlaba yang menggunakan “akuntansi dana” yang adalah proses untuk menghasilkan informasi mengenai setiap tipe
dana yang diterima dan penggunaan setiap tipe dana tersebut. 4. Penguasanya
Badan penguasa dalam organisasi nirlaba disebut “Dewan Tustees” atau wali amanat, atau yayasan. Biasanya, para anggota atau
pengurus yayasan tidak dibayar. Yayasan mempunyai tugas utama : 1 mengarahkan dan mengawasi para eksekutif agar bekerja
sebaik – baiknya dalam rangka mencapai tujuan organisasi, 2 mencari dana bagi para donator, 3 memutuskan pengangkatan dan
pemberhentian eksekutif puncak, 4 mewakili organisasi dalam hubungan – hubungan penting dengan pihak – pihak luar.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Organisasi nirlaba dipandang amat berbeda dengan organisasi komersial oleh pelanggan, donator dan sukarelawan, Pemerintah,
anggota organisasi dan karyawan organisasi nirlaba. Para pengurus organisasi ini terseleksi secara ideal mempunyai tujuan tulus untuk
mendukung organisasi, guna mencapai tujuannya, walaupun pada kenyataanya tidak selalu demikian karena mereka pasti juga memiliki
keinginan untuk mendapatkan baasan yang setimpal atas kerja keras mereka.
2.2.2. Organisasi Mahasiswa
2.2.2.1. Pengertian dan Definisi Organisasi Mahasiswa
Organisasi menurut Ernie Kurniawan 2005 adalah sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan
berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama. Dan sekelompok orang yang bekerjasama dalam struktur dan
koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Griffin,2002.
Menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan tentang pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi skep.
155U1998. Organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan
wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Organisasi mahasiswa adalah organisasi sosial yang ada dalam tataran intra kampus dan organisasi mahasiswa merupakan bagian
sumber daya manusia, informasi, keuangan dan sumber daya lain yang ada didalamnya. Organsasi mahasiswa termasuk katagori organisasi
nirlaba karena memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya dari sumbangan para donatur
Orang tua Mahasiswa dan penyumbang lainnya yang terkumpul dalam dana Universitas dengan tidak mengharapkan imbalan berupa
apapun dari organisasi mahasiswa tersebut. Dan juga organisasi mahasiswa mempunyak kesamaa prinsip dengan Organisasi nirlaba
Pemerintahan yaitu prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa dengan memberikan peranan dan keleluasaan lebih besar kepada mahasiswa.
2.2.2.2. Administrasi Dan Manajemen Strategik Dalam Organisasi
Mahasiswa
Kata “administration” berasal dari akar kata “administer” atau kata latin “administrare”, yang artinya tidak lain daripada melayani.
Jadi, administrasi itu hanya alat yang dipakai untuk melayani tujuan dari organisasi. Oleh karenanya seorang administrator harus lebih
daripada seorang eksekutif yang hanya melaksanakan program yang sudah dibuat oleh orang lain. Ia tidak seharusnya tenggelam dalam
kesibukan – kesibukan administrasinya, karena ia terus – menerus
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam kebebasan mengevaluasi dan mengarahkan semua kegiatan itu supaya tetap sesuai dengan tujuan utama dari organisasi itu.
Dan pengertian dari manajemen strategik ialah suatu keilmuan yang mengintegrasikan seluruh cabang manajemen dalam kesatuan
yang selaras guna mencapai suatu tujuan besar yang disepakati bersama, menurut John Andrew Pearce dan Richart Benjamin
Robinnson 2008:11, manajemen strategik merupakan “Ilmu yang mengkaji kumpulan keputusan dan tindakan sebagai hasil dari
penerapan rencana guna mencapai tujuan suatu organisasi”. Berdasarkan namanya, kita dapat menyatakan bahwa strategik
merupakan tumpuan utama bidang kajian ini, strategi itu berasal dari bahasa yunani , strategos yang memiliki arti harafiah ”jenderal” .
Didalamnya juga terdapat pengertian tentang pengelolaan sumber daya dan organisasi, tidak dipungkiri pelaksanaan suatu
kegiatan dalam organisasi seperti implementasi alternative yang telah dipilih sebagaimana yang telah dikaji sebelumnya, pastilah
membutuhkan ketersediaan sumber daya. Setidaknya , keberadaan sumber daya dalam segala wujud yang diperlukan untuk menerapkan
suatu alternative strategi haruslah menjadi pertimbangan yang tidak boleh diabaikan begitu saja oleh para perumus kebijakan. Dalam salah
satu artikel berjudul “Strukture in not organization” yang di tulis oleh Robert H. Waterman JR, Thomas J. Peter dan Julian R, Pillips,
struktur organisasi merupakan salah satu diantara tujuh kerangka
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
jaringan kegiatan organisasi yang tentunya harus dipadukan dengan komponen lain, semisal perumusan strategi guna mencapai serangkaian
tujuan tertinggi. Secara lengkap Mac Kinsey menyatakan terdapat tujuh kerangka jaringan kegiatan organisasi, diantaranya :
1. Perumusan strategi. 2. Struktural organisasi.
3. Gaya manajemen. 4. Sumber daya staf.
5. Sistem yang mengatur bagaimana seluruh kegiatan serta proses pekerjaan harus berlangsung.
6. Tujuan subordinat yang meliputi berbagai dinamika seperti halnya tata nilai dan perusahaan social di luar perusahaan yang mampu
mempengaruhi aktifitas perusahaan sehingga harus tetap dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan keputusan.
7. Keahlian dalam arti kemampuan perusahaan secara keseluruhan.
2.2.2.3. Manajemen Organisasi Mahasiswa
Manajemen organisasi adalah langkah pengelolaan dan pegaturan sebuah organisasi yang telah direncanakan sesuai dengan
analisis kondisi yang terjadi, dan pengertian lain dari manajemen organisasi di mahasiswa
adalah suatu proses mengatur dan memimpin organisasi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama,
didalam organisasi manajemen memiliki 6 fungsi, yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Planning : Proses perencanaan kegiatan alat yang dipakai adalah 5W + 1H.
Organizing : Proses pendelegasian tugas wewenang sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat alat yang dipakai adalah struktur
organisasi. Actuating : Proses pelaksanaan dari rencana kegiatan yang telah
dibuat, dengan menggerakkan struktur yang telah disusun alat yang dipakai adalah 5W + 1H dan struktur organisasi.
Controlling : Proses control terhadap perangkat organisasi dimana dengan adanya control diharapkan kegiatan lebih optimal alat yang
digunakan adalah analisa SWOT. Directing : Proses pengarahan dari kegiatan yang sedang
dilaksanakan. Evaluating : Proses pengevaluasian terhadap pencapaian hasil
kegiatan. Manajemen organisasisi ditingkatan organisasi mahasiswa
berfungsi sebagai tangga proses yang dimana harus dilakukan oleh para pelaku organisasi, untuk mengembangkan program – program atau
organisasi tersebut, untuk lebih baik dan maju secara komprehensif, seperti adminstrasi organisasi , kotroling program kerja, pengambilan
keputusan organisasi, yang semua itu bertujuan untuk mengembangkan organisasi dari sistem dan SDM yang ada, untuk memberikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pelayanan dan kinerja yang optimal,serta pencapaian tujuan organisasi itu.
2.3. Pengertian Dan Proses Akuntansi