akuntansi akan diterapkan. Ketidakkonsistenan antara tujuan pelaporan dengan tujuan sosial ekonomi akan menyebabkan kekacauan dalam
praktik akuntansi, yaitu arah yang tidak jelas dari akuntansi itu sendiri. Kekacauan ini akan terlihat jelas jika akuntansi tidak lagi mampu
menjadi alat pertanggung jawaban manajemen kepada pihak – pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Jika pihak luar perusahaan
yang mereka mempunyai kepentingan terhadap aktivitas perusahaan tidak lagi puas dengan pertanggung jawaban manajemen melalui media
laporan akuntansi keuangan, maka kepercayaan masyarakat terhadap akuntansi akan berkurang.
2.5. Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
2.5.1. Fungsi Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Menurut PSAK No. 45 Tahun 1998, laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada periode laporan, laporan
aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan.
Bagi Stakeholder, akuntansi dan laporan keuangan bertugas meminta pertanggung jawaban pengurus. Para karyawan profesional
organisasi nirlaba diasumsikan ingin diperlakukan setara dengan karyawan profesional organisasi komersial dalam hal imbalan, karier,
jabatan, dan masa depan. Bagi mereka akuntansi bertugas menginformasikan kesinambungan hidup organisasi sebagai tempat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berkarier. Para anggota diasumsikan secara serius ikut serta dalam suatu organisasi nirlaba untuk mencapai suatu visi dan misi tertentu organisasi
bersangkutan yang sejalan dengan aspirasinya. Maka laporan keuangan diharapkan memberikan informasi berkala, guna memberikan gambaran,
apakah visi dan misi tersebut dapat terealisasikan. Menurut Nainggolan 2005:71 yayasan atau organisasi nirlaba
melakukan laporan terhadap pihak ekstern dan terutama ditujukan kepada pihak intern yaitu :
1. Manajemen Lembaga 2. Penanggung Jawab program
3. Dewan Pembina 4. Dewan pengawas
5. Pegawai, dsb. Salah satu tugas pokok dari akuntan atau bagian keuangan
lembaga adalah mempersiapkan informasi dari data – data yang diproses dari transaksi – transaksi keuangan menjadi informasi. Informasi akan
dipakai oleh pemakai laporan untuk keperluan pengambilan keputusan, perbaikan suatu keadaan atau tindakan korektif atau tindakan yang dirasa
perlu. Berdarkan periode penerbitannya, laporan – laporan yang
diproduksi oleh lembaga dapat dikategorikan berdasarkan urutan sebagai barikut :
1. Pelaporan setiap bulan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Pelaporan setiap kuartal 3. Pelaporan setiap tahun
Menurut Mahsun, dkk 2007:218 Organisasi Nirlaba pada umumnya memilih pengurus, pemimpin atau penanggung jawab yang
menerima dari para anggotanya, sehingga terkait dengan konsep akuntabilitas. Dengan demikian, akuntansi sebagai salah satu sarana
akuntabilitas merupakan bagian integral dari organisasi, dan pemahaman terhadap akuntansi suatu entitas selalu menuju kepada pemahaman yang
lebih dalam tentang entitas tesebut. Pembangunan koordinasi dan pengendalian akan terkait pada tiga
bagian taksonomi penggambaran karakteristik organisasi apapun, yaitu 1 pengukuran kinerja dan system evaluasi, 2 system imbalan dan
hukuman, 3 system pembagian hak pengambilan keputusan diantara partisipan organisasi. Bagi organisasi nirlaba, akuntansi diminta untuk
memberikan sumbanghan pada butir yang pertama. Akuntansi sebagai media komunikasi dengan teknologi isyarat nonverbal berpengaruh pada
efektivitas sumber. Makin tinggi keahlian dan reputasi komunikator akuntan, auditor maka makin tinggi pula dampak wibawa dan tingkat
handal informasi atau pesan.
2.5.2. Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Menurut PSAK No. 45 Tahun 1998, laporan keuangan organisasi nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
laporan arus kas. Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih
dan informasi mengenai hubungan diantara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu.
Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah
dan sifat aktiva bersih selama satu periode, sedangkan tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas dalam suatu periode.
2.5.3. Basis Pencatatan Akuntansi Organisasi Nirlaba
Menurut Nainggolan 2005:33 salah satu konsep akuntansi yang harus dipahami oleh praktisi keuangan nirlaba dan pemakai informasi
adalah konsep basis kas dan basis akrual. Kedua basis ini membedakan cara pencatatan pendapatan dan biaya dalam laporan pendapatan dan
biaya secara signifikan. Terdapat dua basis pencatatan dalam akuntansi yaitu :
1. Cash Basis Pengertian biaya menurut basis kas adalah seluruh pengeluaran yang
dibayar oleh yayasan. Dengan demikian, total biaya yang dilaporkan pada suatu periode adalah total pengeluaran yang tercatat pada buku
bank. Pengertian pendapatan adalah seluruh penerimaan uang kas oleh organisasi nirlaba. Pada akhirnya, surplus atau defisit merupakan selisih
antara pendapatan dengan biaya. Bila digunakan basis kas, dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diketahui secara cepat dengan menghitung berapa saldo kas yang ada pada akhir periode.
2. Accrual Basis Basis accrual melakukan pencatatan berdasarkan apa yang seharusnya
menjadi pendapatan dan biaya organisasi nirlaba pada suatu periode. Apa yang seharusnya menjadi pendapatan organisasi nirlaba adalah semua
pendapatan yang menjadi hak organisasi nirlaba terlepas apakah hak ini telah diwujudkan dalam bentuk penerimaan kas atau tidak.
2.5.4. Laporan Keuangan Organisasi Mahasiswa 2.5.4.1. Penerapan Prinsip-Prinsip Akutansi dalam Organisasi
Mahasiswa
Penerapan prinsip - prinsip akuntansi dalam organisasi mahasiswa HMAK sangatlah penting karena berkaitan dengan
pelaporan keuangan yang dilakukan oleh para pengurus himpunan setiap minggu bulan atau setiap tahun kepada para anggota perwakilan
dan mahasiswa keseluruhan. Kurangnya literatur tentang akuntansi dalam organisasi
mahasiswa menyebabkan minimnya pengetahuan yang diperoleh, sehingga dalam melaporkan laporan keuangannya, organisasi
mahasiswa masih menggunakan akuntansi sederhana. Sebab lain adalah tidak diaturnya secara jelas mengenai akuntansi pada organisasi nirlaba
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
khususnya untuk organisasi mahasiswa dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK.
Oleh karena itu, untuk dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal maka perlu adanya penerapan prinsip - prinsip akuntansi
yang menyeluruh dalam perhitungan dan penganggaran keuangan dalam suatu organisasi mahasiswa akuntansi, dalam hal ini adalah
Himpunan Jurusan Akuntansi HMAK di UPN “VETERAN” JATIM.
2.4.5.3. Para Pemakai Laporan Keuangan Organisasi Mahasiswa
Secara khusus laporan keuangan Organisasi mahasiswa diperuntukan oleh Mahasiswa semua karena sebagai objek utama
sebagai pelaksana dan sebagai penerima pelayanan kegiatan yang dilakukan oleh pengurus, yang mana terdapat aturan yang berprinsip
sama seperti pemerintah yaitu, dari, oleh dan untuk mahasiswa. Dan berikut ini adalah pemakai laporan kuangan organisasi mahasiswa.
1.Lembaga Universitas. Pihak lembaga adalah salah satu pihak yang memakai laporan
keuangan Organisasi Mahasiswa yang nantinya sebagi bahan dokumentasi pertanggung jawaban untuk dilaporakan kepada pimpinan
dibidang kemahasiswaan, atas pengelolaan dana yang digunakan oleh pengurus organisasi tersebut, yang biasanya dilakukan oleh pihak
jurusan, pembantu dekan bidang 1 atau wakil rektor bidang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kemahasiswaan, sebagai rancangan penganggaran dana untuk tahun kedepannya atau arsip LPJ.
2. Pengurus Organisasi. Pengurus organisasi yang terdiri dari Ketua Umum, sekertaris,
bendahara dan divisi – divisi yang diperlukan adalah pemakai dan pembuat pelaporan keuangan organisasi mahasiswa, yang mempunyai
kewajiban untuk mempertanggung jawabkan atas dana yang dipakai untuk menjalankan kepengurusan yang sedang berlangsung, kepada
mahasiswa dan memberikan ke pihak lembaga untuk pelaporan LPJ Laporan Pertanggung Jawaban sebagai pengarsipan, bahwa suatu
organisasi tersebut sudah melakukan LPJ.Manfaat pembuatan laporan keuangan tersebut bagi pengurus adalah evaluasi keuangan apakah
pengelolaan dana sudah efektif dan tepat sasaran atau belum. 3. Mahasiswa
Mahasiswa adalah perserta didik dalam lingkup kampus atau universitas yang sebagai elemen penting dalam dinamika objek
sistem pendidikan dan pengajaran yang ada dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mempunyai berbagai predikat dalam
masyarakat yaitu kaum intelektual, atau juga didalam pergerakan yaitu agen of change, agen of control dan banyak lagi predikat yang
diberikan, tetapi didalam pembahasan ini mahasiswa adalah salah satu pemakai pelaporan keuangan yang dibuat oleh pengurus organisasi,
yang mana secara tidak langsung sebagi donatur atau penyumbang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dana untuk anggaran operasional organisasi yang berjalan melalui sumbangan SPP, IKOMA Ikatan Orangtua Mahasiswa, dll yang
terkumpul menjadi satu yaitu anggaran Univeritas yang akan dialokasikan dalam rapat anggaran senat Universitas, jadi mahasiswa
mewakili sebagai penyumbang dana dan meminta pelaporan anggaran sumbangan tersebut, serta mengharapkan dana tersebut teralokasikan
dengan baik dan dapat mencapai tujuan organisasi dengan tepat.
2.6. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Nomor 45