Auditing Dan Pengendalian Internal

kebutuhan dan tujuan ini relatif homogen, kemungkinan untuk meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi sangat besar.

2.8 Auditing Dan Pengendalian Internal

Keputusan keputusan ekonomi biasanya diambil berdasarkan pada informasi yang tersedia bagi para pengambil keputusan. Informasi andal dan relevan diperlukan manakala manajer, investor, kreditor dan badan regulatori lainnya ingin mengambil keutusan rasional menyangkut alokasi sumber daya. Kebutuhan informasi yang andal dan relevan menciptakan suatu permintaan akan jasa akuntansi dan auditing. Disini auditing memainkan peran penting dalam proses tersebut dengan menyediakan laporan yang objektif dan independen atas keandalan informasi. Menurut “The American Acconting Association Committee on Basic Auditing Concepts” yang dikutip oleh Simamora 2002:4 mendefisnisikan auditing sebagai proses sistematik pencarian dan pengevaluasian secara objektif bukti mengenai asersi tentang peristiwa dan tindakan ekonomi untuk meyakinkan kadar kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Tujuan audit bukanlah untuk memberikan informasi tambahan tetapi audit dimaksudkan untuk memungkinkan pemakai laporan keuangan lebih bergantung pada informasi dalam hal ini berupa laporan keuangan yang disusun oleh pihak lain. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menurut Simamora 2002:148 mengacu ke standar Auditing Seksi 319 PSAK No. 69 tentang pertimbangan Pengendalian Intern dalam Audit Laporan Keuangan, pengendalian internal adalah suaatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personalia lain entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan berikut : a keandalan pelaporan keuangan, b efektivitas daan efisiensi operasi, c kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan yang berlaku. Menurut Tampubolon 2005:33 dari definisi pengendalian internal terdapat beberapa kata kunci yang harus diperhatikan yaitu : 1. Pengendalian internal difungsikan oleh orang – orang dari berbagai level organisasi. Sampai batas tertentu individu – individu mulai dari direktur sampai operator dilevel bawah bertanggung jawab atas berfungsinya kontrol. 2. Dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan organisasi, pengendalian internal hanya dapat memberikan jaminan yang wajar dan bukan jaminan mutlak. 3. Pengendalian internal yang efektif akan membantu organisasi memenuhi tujuan – tujuan operasional, pelaporan keuangan non keuangan, dan kepatuhan. Lingkungan pengendalian control environment merupakan dampak kolektif segenap sikap, kesadaran, dan tindakan dari dewan direksi, manajemen, dan pemilik entitas atas pembentukan, peningkatan, atau pengurangan efektivitas kebijakan atau prosedur tertentu. Menuru Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Simamora 2002:148 terdapat macam – macm faktor yang membentuk lingkungan pengendalian yaitu : 1. Integritas dan nilai etis 2. Komitmen terhadap kompetensi 3. Dewan direksi dan komite audit 4. Filosofi manajemen dan gay operasi 5. Struktur organisasional 6. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab 7. Praktik dan kebijakan sumber daya manusia Kompetensi adalah pengetahuan dan kemahiran yang diperlukan untuk menunaikan beragam tugas yang menentukan pekerjaan sessorang. Jikalau karyawan tidak memiliki keahlian atau pengetahuan, mereka barangkali tidak akan efektif dalaam menjalankan tugasnya. Hal ini terutama dan krusial manakala karyawan terlibat dalam penegakan pengendalian. Komitmen terhadap kompetensi mengharuskan manajemen untuk memperhitungkan tingkat kompetensi yang diperlukan bagi pekerjaan tertentu, dan memperkerjakan karyawan dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat untuk setiap pekerjaaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 56

BAB III METODE PENELITIAN