Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Nomor 45

dana untuk anggaran operasional organisasi yang berjalan melalui sumbangan SPP, IKOMA Ikatan Orangtua Mahasiswa, dll yang terkumpul menjadi satu yaitu anggaran Univeritas yang akan dialokasikan dalam rapat anggaran senat Universitas, jadi mahasiswa mewakili sebagai penyumbang dana dan meminta pelaporan anggaran sumbangan tersebut, serta mengharapkan dana tersebut teralokasikan dengan baik dan dapat mencapai tujuan organisasi dengan tepat.

2.6. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Nomor 45

PSAK No.45 tentang pelaporan keuangan organisasi nirlaba diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia IAI untuk memfasilitasi seluruh organisasi nirlaba nonpemerintah. Diluar itu, PSAK dapat menyusun standar khusus nirlaba, misalnya akuntansi untuk koperasi. Dalam PSAK 45, karakteristik entitas nirlaba ditandai dengan perolehan sumbangan untuk sumber daya utama asset, penyumbang bukan pemilik entitas dan tidak berharap akan hasil, imbalan atau keuntungan komersial. Menurut Mahsun 2007:220 entitas nirlaba juga dapat berutang dan memungkinkan memperoleh pendapatan dari jasa yang diberikan kepada public, walaupun pendapatannya tidak dimaksudkan untuk memperoleh laba. Dengan demikian, entitas nirlaba tak pernah membagi laba dalam bentuk apapun kepada pemilik entitas. Laporan keuangan entitas nirlaba bertugas mengukur jasa atau manfaat entitas dan menjadi sarana Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pertanggung jawaban harta – hutang neraca, pertanggung jawaban kas Laporan Arus Kas dan laporan aktivitas. Neraca diharapkan memberi sinyal kelanjutan hidup entitas dimasa depan. Laporan utama adalah laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, catatan atas perubahan aktiva bersih setara ekuitas, bila merujuk PSAK 1 laporan keuangan revisi 1998. Sasaran utama laporan keuangan itu adalah para penyumbang, laporaan keuangan memisahkan asset terikat dan dibatasi syarat – syarat khusus oleh penyumbang, laporan keuangan memisahkan asset terikat dan dibatasi syarat – syarat khusus oleh penyumbang bila ada yang menyiratkan keterbukaan, pertanggung jawaban dan kepatuhan kepada penyumbang. Hal ini penting karena organisasi nirlaba berlandaskan moral, yang sering bertujuan memperbaiki kualitas kehidupan disatu pihak, ketika kepuasan penyandang dana atas laporan keuangan berpengaruh langsung pada sumbangan masa depan, sehingga berpengaruh pula terhadap keseimbang entitas dipihak lain. Laporan perubahan aktiva bersih membagi transaksi yang mengubah jumlah aktiva bersih, transaksi yang mengubah sifat atau golongan aktiva bersih dan peristiwa yang mengubah jumlah aktiva bersih. Laporan aktiva menjelaskan penggunaan sumber daya untuk memberi jasa sesuai misi dimasa depan, dan menjadi pertanggung jawaban manajemen entitas. Menurut Mahsun 2007:221 berbeda dengan organisasi komersial yang memberi manfaat bagi diri sendiri berupa laba, organisasi nirlaba memberi keuntungan bagi pihak lain antara lain anggotanya atau bukan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. anggota dari kinerja manajemen, dampak suatu program, keluaran tertentu, bahkan eksistensi organisasi itu sendiri. Pendapatan nirlaba ada yang terikat dan tidak terikat, terkait pada aktiva bersih terikat. Beban dan kerugian investasi adalah pengurang aktiva bersih tidak terikat, sementara sumbangan adalah penambah aktiva bersih tidaka terikat. Terkait dengan misi entitas, maka pendapatan utama disajikan bruto, sedang pendapatan investasi disajikan secara netto setelah dikurangi beban investasi. Informasi tercapai program yang sangat penting dalam laporan keuangan, yang menggambarkan kualitas pertanggung jawaban manajemen keuangan dimata para donatur. Dan karena begitu pentingnya donatur sehingga sumbangan bukan kas perlu dipaparkan dalam catatan atas laporan keuangan yang memberi harkat khusus catatan atas laporan keuangan nirlaba setara dengan neraca dan laporan keuangan kegiatan.

2.7. Model Proses Efektivitas