Teori Keynes liquidity preference

Sumber : Fabozzi, 1990, Pasar dan Lembaga Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta, hal 20. Hubungan antara total tabungan dengan suku bunga digambarkan sebagai kurva penawaran yang bergerak ke atas S, yang menghubungkan jumlah investasi pada sisi vertikal. Permintaan total terhadap pinjaman pendapatan pinjaman yang tidak di konsumsi dalam suatu perekonomian, sebagai fungsi dari suku bunga, terlihat sebagai garis yang menurun ke bawah I. Penawaran akan dana investasi S bertemu dengan permintaan dana investasi I di pasar dana investasi loanable funds dan disitu tercipta tingkat bunga keseimbangan yang diberi lebel Si. Faktor penentu utama dari bentuk kurva S adalah rate of time preference para penabung, dan faktor penentu utama dari kurva I adalah marginal product dari capital. Jadi tingkat bunga berubah, yang satu kerena perubahan subyektif para pelaku ekonomi, yang lain karena perubahan teknologi Boediono, 1996 : 82. Pada masa sekarang masyarakat cenderung untuk menabung karena faktor pendapatan dan faktor keamanan.

2. Teori Keynes liquidity preference

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Teori ini menganalisis suku bunga keseimbangan melalui interaksi penawaran dengan permintaan uang. Keynes mengansumsikan bahwa sebagian besar individu memegang kekayaan hanya dalam bentuk “uang” dan “obligasi” menurut Keynes uang ekivalen dengan valuta dan rekening dan giro demand deposit, yang tidak membayar bunga bunga sangat sangat rendah, tetapi sangat likuid dan bisa digunakan bagi transaksi. Obligasi menurut Keynes mewakili kategori yang luas dan meliputi asset-aset keuangan jangka panjang yang membayar bunga, tidak likuid dan memiliki sejumlah resiko karena harga asset-aset ini bervariasi dan berhubungan terbalik dengan tingkat suku bunga. Fabozzi, 1999 : 209 Menurut teori ini ada tiga motif yakni, transaksi berjaga-jaga dan spekulasi mengapa orang menghendaki memegang uang tunai. Tiga motif inilah merupakan sumber timbulnya permintaan akan uang, yang diberi nama liquidity preference. Artinya permintaan akan uang menurut teori Keynes berlandaskan dari konsepsi bahwa orang pada umumnya menginginkan dirinya tetap likuid untuk memenuhi tiga motif tersebut. Keinginan tetap likuid inilah bersedia membayar harga tertentu untuk penggunaan uang. Teori Keynes khususnya menekankan adanya hubungan langsung antara ketersediaan orang membayar harga uang tersebut Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tingkat bunga dengan unsur permintaan akan uang untuk tujuan spekulasi permintaan besar apabila tingkat bunga rendah dan permintaan kecil apabila tingkat bunga tinggi. Boediono, 1996 : 20 Hubungan negatif antara suku bunga dengan permintaan terhadap uang digambarkan sebagai kurva D yang menghubungkan suku bunga dengan jumlah uang dalam perekonomian, pada tingkat pendapatan dan ekspektasi tertentu. Berikut kurva yang menggambarkan keseimbangan dalam pasar uang menurut Keynes. Gambar 2 : Kurva Keseimbangan Dalam Pasar Uang Suku bunga i i MS D Penawaran Uang Sumber : Fabozzi, 1999, Pasar dan Lembaga Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta hal 210 Penawaran uang sebagai garis vertikal, MS, dan garis diatas “MS” mengindikasikan bahwa kuantitas tidak bervariasi dengan perubahan suku bunga. Keseimbangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dalam pasar untuk menghendaki total permintaan uang sama dengan total penawarannya. Dalam kurva diatas suku bunga keseimbangan adalah Suku bunga equilibrium bisa berubah jika terjadi perubahan dalam variabel apapun yang mempengaruhi kurva permintaan atau penawaran. Pada sisi permintaan, Keynes mengemukakan dua variabel penting yakni, tingkat pendapatan dan tingkat harga barang dan jasa. Kenaikan penghasilan, cateris paribus, menaikan nilai likuiditas uang serta menggerakkan kurva permintaan kekanan sehingga menaikkan suku bunga ekuilibrium. Keynes berpendapat bahwa, peningkatan penawaran uang akan menggerakkan kurva penawaran kekanan, dan menurunkan suku bunga ekuilibrium, begitupun sebaliknya penurunan penawaran uang akan menaikkan suku bunga. Fabozzi, 1999 : 210. 2.2.2.2. Pengertian Tingkat Suku Bunga Deposito Besarnya suku bunga deposito ditetapkan oleh Rapat ALCO Asset dan Liabilities Commit setiap periode tertentu yang disesuaikan dengan perkembangan pasar dan kebutuhan dana bank yang bersangkutan. Suku bunga tersebut terdiri dari suku bunga counter, yaitu suku bunga yang tercantum pada pengumuman di masing – masing bank atau media cetak dan suku bunga negoisasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Suku bunga negoisasi diberikan kepada nasabah – nasabah besar dengan maksud agar kelebihan suku bunga tersebut mau menyimpan dibank yang bersangkutan. Sedangkan perhitungan bunga deposito adalah sebagai berikut :

a. Deposito Berjangka :

Bunga yang akan diterima oleh deposan setiap tanggal jatuh tempo bunga setiap bulan di rumuskan sebagai berikut: Bunga = Nominal uang yang didepositokan x tingkat bunga x hari bunga di bagi 365 hari.

b. Sertifikat Deposito

Bunga atau diskonto yang diterima oleh deposan pada saat pembukaan rekening Sertifikat Deposito dirumuskan sebagai berikut : Bunga discount = Nominal Sertifikat Deposito – Jumlah Harus Disetor JHD JHD = Nominal Sertifikat Deposito X 365 hari 365 + Suku Bunga X Jangka Waktu hari  Perpanjangan Deposito Berjangka Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.