Bagian 2 : I nstrumen Telekomunikasi
26
Multi-meter ada juga yang dapat dipakai untuk mengukur kuat bunyi
atau desibel. Piranti ini harganya juga
tidak terlalu mahal dan dipasaran banyak tipe dan ragamnya ter-
gantung dari kualitas serta industri pembuatnya. Harga sebuah alat
ukur ditentukan oleh spesifikasi alat tersebut seperti ketelitian ukur
maupun kwalitasnya.
Alat ukur ini dipasaran ada yang menggunakan tampilan
analog maupun digital. Alat ukur analog adalah multimeter yang
hasil pengukuranya ditampilkan dengan jarum dan angka,
sedangkan multimeter digital tam- pilannya dapat dilihat secara
langsung dalam bentuk angka yang dapat dibaca secara
langsung. Gambar 2.8. dan 2.9. adalah salah satu contoh
multimeter digital dan analog yang banyak dijumpai di pasaran.
Gambar 2.9. Multimeter digital Dalam penggunaan multi-
meter perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Perhatikan besaran yang akan diukur.
2. Pemindahan selektor penunjuk besaran dan batas ukur, harus
dilakukan saat perangkat tidak terhubung pada rangkaian.
3. Pembacaan hasil ukur pada
multimeter analog, dapat dila- kukan bila simpangan jarum
melebihi setengah skala penuh.
4. Pada saat meter tidak dipakai, tempatkan selektor pada posisi
batas ukur paling tinggi untuk tegangan bolak-balik
2.4.2. Kapasistansi Meter
Kapasistansi meter sangat penting dalam sistem teleko-
munikasi. Instrumen ini digunakan untuk mengukur besar kapasitansi
pada suatu bahan atau sebuah kapasitor. Kapasistor dalam sis-
tem komunikasi biasanya ber- fungsi sebagai komponen osilator
atau sebagai pembangkit fre- kuensi. Untuk mencapai tarap
yang demikian, maka dibutuhkan kapasitor yang benar-benar se-
suai nilai kapasistansinya. Hampir semua rangkaian membutuhkan
komponen jenis ini sebagai pen- dukung yang sangat penting.
Metoda pengujian suatu kapasitor menggunakan kapasi-
tansi meter sangat mudah dan sederhana. Penggunaan piranti tes
ini memberikan hasil yang sa-ngat cermat dibandingkan bila
pengujian kapisitansi dengan menggunakan multimeter.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 2 : I nstrumen Telekomunikasi
27
Gambar 2.10. Pengukur kapasitansi digital
Kapasitor yang akan diuji, kaki-kakinya tinggal disambung-
kan dengan colok meter. Cotoh apabila kapasitor mempunyai nilai
100 microfarad yang diukur, maka penunjukkan meter akan terbaca
90 microfarad hingga 110 micro- farad. Ingat bahwa kapisitor juga
mempunyai nilai toleransi seba- gaimana resistor tahanan. Sebe-
lum menguji kapasitor perlu dila- kukan lebih dahulu mengo-
songkan muatannya denga cara menghubung singkatkan kaki-
kakinya.
Dalam contoh yang di- utarakan ini, bila kapasitor terukur
60 mikrofarad, maka dapat dipastikan kapasitor tersebut
dalam keadaan bocor dan harus dilakukan penggantian.
Metoda pengukuran yang lebih akurat lagi adalah meng-
gunakan ESR meter. ESR sing- katan Equivalent Series Resis-
tance. Alat ini merupakan hasil teknologi baru yang dipakai untuk
menguji kapasitor. Alat ini hanya mengecek kondisi elektrolit pada
kapasitor. Keuntungan yang diper- oleh adalah kemampuannya me-
nguji kapasitor meskipun masih dalam rangkaian in circuit.
Kecermatan pengukuran yang dihasilkan dapat mencapai 99.
Contoh dari alat ini adalah Sencore LC103 Capacitor and
Inductor Analyzer. Di samping alat ini dapat menganalisis kapasitor,
juga dapat dipakai untuk menguji suatu induktor. Perhatikan gambar
2.11. di bawah ini.
Gambar 2.11. Capacitor dan Inductor Analyzer
Instrumen ini pengguna- annya lebih rumit. Karena itu untuk
dapat menggunakannya harus dipahami buku manual dan petnjuk
yang disertakan.
2.5. Piranti-piranti