Bagian 5: Media transmisi
113
Gambar 5.26. Dua antena terhubung melalui udara bebas Gelombang radio mikro
digunakan untuk membawa sinyal dari satu stasiun radio ke stasiun
radio lainya dengan jarak sekitar 60–100 km. Kadang untuk
kebutuhan di dalam kota dapat juga digunakan untuk jarak dekat.
Pada gelombang mikro ini banyak terjadi gangguan seperti adanya
masalah redaman karena hujan, redaman karena halangan
obstacle ataupun redaman karena lapisan udara yang
memantul sangat mempengaruhi kinerjanya.
Sistem ini dapat membawa informasi digital dari 8 Mbps sd
144 Mbps atau sd 1920 VBW 64 Kbps. Untuk kecepatan yang
lebih rendah dari kecepatan di atas maka sistem gelombang
mikro ini tidak effisien.
Keterbatasan gelombang mikro adalah fading yang besar
dan jarak yang dicapai tidak terlalu jauh karena harus berupa sinyal
LOS.
5.11. Sistem Komunikasi Satelit
Pengertian satelit sebenar- nya adalah benda angkasa yang
mengelilingi sebuah planet, misalnya planit bumi mempunyai
satelit alam yaitu Bulan. Dalam sistem telekomunikasi maka
manusia menempatkan sebuah benda angkasa buatan yang diisi
dengan perangkat radio. Benda ini digunakan sebagai repeater di
angkasa.
Gambar 5.27. Satelit komunikasi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 5: Media transmisi
114
Gambar 5.28. Satelit buatan Satelit buatan, yang
diluncurkan manusia, akan bergerak mengelilingi bumi
dengan perioda putar T sesuai dengan hukum Kepler. Orbit satelit
adalah garis lengkung berderajat dua dengan salah satu fokusnya
adalah pusat bumi. Kecepatan tempuh luas juring konstan.
Pangkat dua perioda putar sebanding dengan pangkat tiga
setengah sumbu panjang. Dari hukum kepler ketiga didapat :
T
2
= 4 π
2
a
3
µ
Dimana µ = 400.000 km
3
s
2
Jika dipaksakan bentuk orbit harus lingkaran maka
T
2
= 4 π
2
R+h
3
µ
dimana R = jari2=6370 km. bumi sedangkan h = jarak satelit emuka
bumi. Dengan mengambil T = 24 jam maka diperoleh harga h =
36.000 km, dan R+h=42.400 km Untuk harga R + h yang lain dan
orbit berbentuk lingkaran maka dapat diperoleh harga T sebagai
berikut:
Tabel 5.5. Hubungan ketinggian satelit dan perioda putar
Ketinggian km Perioda putarjam
Keterangan
400 1.6 LEO
Low Earth Orbit 700 1.7
LEO Low Earth Orbit
1200 1.9 LEO
Low Earth Orbit 1600 2
LEO Low Earth Orbit
4000 3 LEO
Low Earth Orbit 10000 6
MEO Medium Earth Orbit
20000 12 MEOMedium Earth Orbit
35780 24 GSO geostasionary orbit
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 5: Media transmisi
115
Satelit geostasionary orbit GSO dengan ketinggian 35780 km
telah lama digunakan sebagai repeater komunikasi di angkasa.
Satelit ini bergerak dibidang khatulistiwa dengan perioda putar
24 jam, sinkron dengan rotasi bumi.
Dengan demikian maka satelit ini akan terlihat tetap dari
satu titik dibumi. Tiap satelit GSO sebenarnya dapat meliput 13
bagian bumi. Pada prakteknya daerah liputan ini dipengaruhi oleh
jenis antena yang dipakai di satelit. Kita mengenal liputan global 13
bumi atau liputan spot hanya sebagian kecil saja dari bumi yang
diliputnya. besarnya liputan ini juga mempengaruhi power yang
dipancarkan dan diterima oleh bumi. Jika liputannya global maka
power yang diterima terbagi rata atas luas liputan.
Masalah utama dari GSO ini adalah jaraknya yang jauh hingga
dibutuhkan power pancar yang besar dan penerima yang
mempunyai kepekaan yang tinggi, Di samping itu jarak yang besar
juga menimbulkan masalah delay perjalanan gelombang.
Gambar 4.29. Satelit GSO Untuk mengatasi masalah
tersebut, sekarang ini telah dioperasikan satelit Low Earth
Orbit LEO ataupun Medium Earth Orbit MEO yang berjarak kecil
dan delay kecil. Kesulitan utamanya LEO atau MEO adalah
perioda putarnya yang tidak sinkron dengan perioda rotasi
bumi. Kekurangan perioda putar ini diatasi dengan menempatkan
satelir LEOMEO dalam suatu bentuk konstelasi yang terus
bergerak dan meliput secara bergantian. Di samping itu ada
komunikasi antara satelit untuk dapat terus melayani pemakainya.
Gambar 5.30. Satelit LEO, MEO dan HEO
Harga satelit GSO cukup mahal karena kapasitasnya besar
dan kualitasnya harus sangat tinggi untuk menghadapi
lingkungan di angkasa luar. Tetapi untuk menempatkan satelit
tersebut maka kendaraan peluncurnya akan lebih mahal lagi
dari pada harga satelitnya. Sebaliknya satelit LEO
kapasitasnya tidak terlalu besar tetapi harus bekerja bersama
dalam konstelasi banyak satelit. Umumnya, satelit LEO digunakan
untuk komunikasi satelit bergerak.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bagian 5: Media transmisi
116
Jumlah harga satelit yang disediakan dan harga kendaraan
peluncurnya mungkin dapat lebih mahal dibandingkan dengan GSO.
Tetapi jika diperhitungkan dengan investasi stasiun bumi, maka
stasiun bumi LEO dapat dioperasikan dengan perangkat
yang kecil saja dan antena juga tidak terlalu besar sedikit lebih
besar dari Hand phone .
Satelit dalam perjalanan hidupnya harus selalu
dikendalikan dari bumi supaya kerja dan kedudukannya tidak
menyimpang dari ketentuan. Untuk pengendalian diperlukan bahan
bakar terutama pada saat satelit memasuki orbitnya. Selanjutnya
satelit mengorbit pada lintasanya sesuai dengan koodinat yang telah
ditetapkan. Untuk kepentingan ini tenaga yang berperan penting
adalah sel surya. Sel surya inilah yang ada pada satelit jumlahnya
tidak tak terbatas. Jika ada kerusakan sel surya atau habis
masa pakainya life time, maka habislah umur satelit ini. Dari
uraian di atas, maka umur satelit ditentukan oleh ketahaan sel surya
yang terpasang.
Pada Satelit PALAPA menggunakan frekuensi 6 GHz
untuk pancaran dari bumi ke satelit Up link dan 4 GHz untuk
pancaran dari satelit ke bumi Down link. Pita frekuensi yang
dibawanya adalah 500 MHz terbagi dalam 12 kanal satelit
transponder.
Tiap pemancar stasiun bumi dapat memancarkan gelombang
pembawanya pada salah satu kanal transponder dengan lebar
pita frekuensi sesuai kebutuhan- nya. Gelombang pem-bawa ini
akan diterima oleh satelit kemudian diperkuat dan selanjut-
nya dipancarkan kembali ke bumi. Pancaran satelit ini adalah
pancaran broadcast yang dapat diterima oleh semua stasiun bumi
penerima di daerah liputannya.
Berdasarkan sifat pancar dan terima satelit ini, maka satelit
dapat menghubungkan titik dimana atau kemanapun dalam
daerah lingkupannya. Hubungan yang mungkin adalah hubungan
point to point, point to multipoint, multipoint to multipoint.
Penentuan lokasi stasiun bumi juga sangat bebas dan dapat
dipasang hanya dalam orde hari saja jika perangkatnya sudah ada.
Tidak seperti pembangunan sistem terestrial yang membutuh-
kan waktu lama. Di samping itu permasalahan fading tidak menjadi
masalah yang besar untuk komu- nikasi satelit.
5.12. Konstruksi dan