Pelaksanaan Penelitian Implementasi pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia dalam proses pembelajaran matematika di kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta pada materi persamaan garis lurus tahun ajaran 2012 2013

siswa yang ditunjuk oleh guru adalah siswa-siswa yang kurang perhatian pada pelajaran matematika. Dari 5 siswa yang ditunjuk, hanya 2 siswa yang bisa menjawab dengan benar tanpa bantuan teman yang lain lampiran A30-A54. Setelah siswa berlatih untuk menyebutkan koordinat titik yang berada pada diagram kartesius, guru kemudian meminta siswa untuk menggambar diagram kartesius dan berlatih menempatkan titik koordinat yang diberikan oleh guru, pada bidang koordinat kartesius. Semua siswa mulai menggambar di buku mereka masing-masing lampiran A55. Ada salah seorang siswa yang bingung meletakkan nilai negatif tiga, kemudian bertanya kepada guru, dan guru pun segera menghampiri siswa tersebut dan menjelaskan lampiran A57-A61. Setelah selesai menjelaskan pada siswa yang bersangkutan, guru kemudian mengingatkan kembali kepada semua siswa, bahwa yang selalu dilihat adalah x koma y lampiran A62. Untuk melihat pemahaman siswa mengenai absis, ordinat, dan koordinat, guru menanyakan titik ordinat, absis, dan koordinat dari titik-titik koordinat yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis. Tampak beberapa siswa masih bingung untuk membedakan absis dan ordinat lampiran A62- A80. Sambil menunggu siswa yang lain menyelesaikan pekerjaannya, guru memanggil beberapa siswa untuk maju ke depan dan meletakkan titik-titik koordinat tersebut pada bidang kartesius. Kemudian satu per satu siswa maju mengerjakan. Namun ada beberapa siswa yang harus dipanggil terus menerus untuk maju mengerjakan. Setelah beberapa siswa maju mengerjakan, guru mengoreksi pekerjaan siswa, dan kemudian guru mengatakan bahwa titik P, Q, dan R sudah betul lampiran A88-A105. Setelah semua siswa maju, guru menyoroti pekerjaan siswa yang mengerjakan titik S. guru bertanya kepada siswa yang lain, apakah penempatan titik S sudah benar. Lalu semua siswa menja wab “salah” lampiran A107. Kemudian guru bertanya lebih lanjut, dimana letak kesalahannya. Siswa yang lain menjawab “x nya” lampiran A109. Lalu guru mulai bertanya kepada siswa yang mengerjakan, sampai siswa tersebut mengerti dan bisa membetulkan pekerjaannya lampiran A110-A117. Setelah semua selesai dikerjakan, guru bertanya kepada siswa, apakah ada yang belum paham, namun semua siswa tidak ada yang bertanya. Kemudian guru mulai masuk ke dalam persamaan garis lurus, dengan terlebih dahulu memberikan soal latihan untuk dikerjakan dengan berdiskusi. Berikut adalah soal yang diberikan oleh guru sebagai bahan diskusi siswa: