Gambaran Proses Pembelajaran Matematika dan Proses Pengamatan

titik-titik koordinat tersebut pada bidang kartesius. Kemudian satu per satu siswa maju mengerjakan. Namun ada beberapa siswa yang harus dipanggil terus menerus untuk maju mengerjakan. Setelah beberapa siswa maju mengerjakan, guru mengoreksi pekerjaan siswa, dan kemudian guru mengatakan bahwa titik P, Q, dan R sudah betul lampiran A88-A105. Setelah semua siswa maju, guru menyoroti pekerjaan siswa yang mengerjakan titik S. guru bertanya kepada siswa yang lain, apakah penempatan titik S sudah benar. Lalu semua siswa menja wab “salah” lampiran A107. Kemudian guru bertanya lebih lanjut, dimana letak kesalahannya. Siswa yang lain menjawab “x nya” lampiran A109. Lalu guru mulai bertanya kepada siswa yang mengerjakan, sampai siswa tersebut mengerti dan bisa membetulkan pekerjaannya lampiran A110-A117. Setelah semua selesai dikerjakan, guru bertanya kepada siswa, apakah ada yang belum paham, namun semua siswa tidak ada yang bertanya. Kemudian guru mulai masuk ke dalam persamaan garis lurus, dengan terlebih dahulu memberikan soal latihan untuk dikerjakan dengan berdiskusi. Berikut adalah soal yang diberikan oleh guru sebagai bahan diskusi siswa: Gambar 4.1 Permasalah kontekstual yang diberikan oleh guru sebagai bahan diskusi siswa. Gambar 4.2 Soal latihan dari permasalahan kontekstual yang diberikan oleh guru. Siswa segera mencatat soal yang diberikan oleh guru. Sambil menunggu siswa mencatat soal yang ada di layar LCD Proyektor, guru menyelipkan sedikit gurauan kepada para siswa lampiran A124- A131. Sambil menunggu siswa mencatat, guru menjelaskan bahwa pemahaman mengenai koordinat kartesius itu akan menjadi dasar siswa untuk masuk ke dalam persamaan garis lurus, sehingga apabila siswa kesulitan dalam memahami dan meletakkan koordinat kartesius, nantinya akan kesulitan dalam materi persamaan garis lurus lampiran A134. Guru menginginkan nantinya setelah diskusi, ada siswa yang maju mengerjakan di depan lampiran A147. Pada saat siswa sibuk mencatat dan mengerjakan, ada salah seorang siswa yang mengajak bicara temnnya, guru menegurnya dan mendatangi tempat duduknya lampiran A148. Guru kemudian berada di belakang kelas, sambil menunggu para siswa mencatat dan mengerjakan soal. Setelah beberapa saat, guru bertanya apakah siswa sudah selesai mencatat, dan siswa menjawab sudah. Guru bertanya, apakah sudah dijawab, siswa menjawab belum. Kemudian guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi dan mengerjakan soal. Sementara siswa mengerjakan soal, guru berkeliling sambil melihat siswa bekerja. Guru juga meminta siswa untuk berkelompok-berkelompok dengan teman yang berdekatan tempat duduknya. Namun ada beberapa siswa yang malah ribut dengan teman yang lain dan membuat kegaduhan di kelas. Guru memperingatkan siswa tersebut dengan mamanggil namanya. Semua siswa berdiskusi dengan teman yang berada di sekelilingnya. Guru memberikan kebebasan kepada siswa untuk berdiskusi. Setelah dirasa cukup, guru menyuruh siswa menghentikan kegiatan diskusi, dan kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru kemudian meminta perwakilan dari salah satu kelompok diskusi untuk menjawab soal nomor dua. Lalu salah satu siswa menjawab bahwa hubungan antara banyaknya kertas dengan harga fotocopy adalah “korespondensi satu-satu” lampiran A173. Guru menjelaskan bahwa korespondensi satu-satu itu adalah bagian dari materi fungsi, namun guru tidak menyalahkan, karena memang disebut korespondensi satu-satupun juga tidak salah, namun disini yang diminta adalah hubungan yang terjadi antara banyaknya kertas dengan harga fotocopy itu. Guru bertanya, apakah ada yang menjawab lain, namun tidak ada satu siswa pun yang bersuara untuk mengutarakan pendapatnya. Kemudian ada siswa yang mulai mengutarakan pendapatnya, dia mengatakan “dibagi seratus” lampiran A178, ada siswa dari kelompok lai n menjawab “perkalian seratus” lampiran A182, lalu guru bertanya, “apanya yang dikalikan?”, siswa menjawab “banyaknya kertas”. Kemudian guru menuju pada kelompok yang lain, dan menanyakan pertanyaan yang sama, kemudian perwakilan kelompok menjawab dengan jawaban yang sama, yaitu perkalian. Lalu guru menambahkan, yaitu perkalian antara harga fotocopy dengan banyaknya kertas. Kemudian bel tanda istirahat pun berbunyi. Guru segera mengakhiri pelajaran. Lembar Observasi Sekolah : SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Kelas : VIIIC Hari, tanggal : Selasa, 16 Oktober 2012 Waktu : 10.10 – 11.30 Nama Guru : Dra. Adjeng PS

a. Kegiatan guru pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Guru menyapa siswa.  2. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media.  3. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.  4. Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan menciptakan suasana yang kondusif.  5. Guru membahas PR.  Pembelajaran berlangsung setelah mid, maka tidak ada PR. 6. Guru mengulas kembali secara singkat materi yang telah dipelajari oleh siswa.  Guru mengulas tentang cara menggambar diagram kartesius. 7. Guru menuliskan materi di papan tulis.  8. Guru umumnya duduk di kursi.  9. Guru memberikan contoh soal dan penyelesaiannya.  10 . Guru memberikan soal latihan kepada siswa.  11 . Guru memberikan inti sari dari materi yang baru dipelajari.  12 Guru memberikan PR. 

b. Kegiatan siswa pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Suasana kelas terkesan gaduh.  2. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.  Hampir semua siswa memperhatikan penjelasan guru. 3. Siswa mengajak ngobrol teman disampingnya.  4. Siswa menulis apa yang ditulis oleh guru di papan tulis.  5. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 

c. Kegiatan pada pembelajaran PMRI

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Murid aktif, guru atif a. Murid aktif dalam mengikuti pelajaran.  Sebagian siswa aktif, namun ada beberapa siswa yang tidak aktif. b. Murid aktif dalam mendengarkan penjelasan guru.  c. Guru mendorong siswa untuk aktif dalam mengikuti pelajaran.  Guru memberikan pancingan-pancingan pertanyaan kepada siswa untuk mengarah pada jawaban yang diharapkan. 2. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan masalah kontekstual realistik. a. Guru memulai dengan menyajikan masalah kontekstualrealistik.  Guru menggunakan soal cerita mengenai hubungan harga fotocopy dengan banyak lembar kertas. b. Guru mengaitkan materi matematika yang lain dengan topik materi yang akan dibahas.  c. Guru memulai dengan permainan yang mengarahkan siswa masuk ke dalam materi.  d. Masalah kontekstual yang diberikan oleh guru sesuai dengan tahap perkembangan siswa.  3. Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaian masalah dengan caranya sendiri. a. Guru memberi keleluasaan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan dengan caranya masing-masing.  Guru masih cenderung menjadi sumber ilmu, bukan sebagai fasilitator. b. Guru mendorong siswa untuk menemukan penyelesaian yang bervariasi.  c. Guru mendorong siswa untuk mengungkapkan gagasan pemecahan masalah menurut cara mereka sendiri.  Guru mengarahkan siswa untuk mengikuti alur penyelesaian yang diberikan oleh guru. d. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang mau mencoba menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.  4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. a. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.  b. Kegiatan pembelajaran dibuat bervariasi oleh guru.  c. Ada variasi susunan tempat duduk dan ruang belajar siswa, sehingga menarik.  5. Siswa dapat menyelesaikan masalah secara individu atau dalam kelompok. a. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah secara individu.  Guru pada soal tertentu memberi kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan masalah dengan individu. b. Guru mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah secara berkelompok.  Guru juga terkadang meminta siswa untuk mendiskusikan penyelesaian soal dalam diskusi kelompok. 6. Pelajaran tidak perlu selalu di kelas a. Pelajaran dilaksanakan di luar kelas.  b. Pelajaran dilaksanakan di luar sekolah.  7. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi di kelas a. Guru mengajukan pertanyaan pancingan yang mengarahkan siswa untuk mengemukakan gagasannya.  b. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru.  c. Siswa memberikan penjelasan atas jawabannya.  d. Siswa berani maju ke depan untuk menjelaskan jawabannya kepada teman-temannya.  e. Siswa memberikan tanggapan atas pekerjaan temannya.  f. Siswa berani bertanya apabila belum paham atas penjelasan dari jawaban temannya.  g. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru apabila belum paham.  h. Siswa mengajak siswa lain untuk aktif dalam menyelesaikan soal latihan.  i. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan.  8. Siswa bebas memilih modus representasi sesuai struktur kognitifnya. a. Siswa menyelesaikan dan merepresentasikan suatu masalah dengan caranya sendiri.  Siswa hanya menyelesaikan namun tidak mempresentasikannya. b. Guru mendorong siswa untuk memilih strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat pemahamannya.  Belum sampai pada pembahasan soal. 9. Guru bertindak sebagai fasilitator a. Guru memfasilitasi siswa dalam berpikir, berdiskusi, dan bernegosiasi untuk mendorong inisiatif dan kreatifitas siswa.  b. Guru berkeliling untuk mengamaati cara siswa dalam menyelesaikan masalah.  c. Guru memberikan pertanyaan tuntunan kepada siswa yang belum menemukan ide untuk menyelesaikan masalah.  Terkadang pertanyaan tuntunan guru sudah mengarah pada jawaban yang dituju. d. Guru memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk menyelesaikan masalah.  e. Guru menuntun siswa dengan pertanyaan-pertanyaan agar siswa dapat menyarikan materi yang baru dipelajari.  Belum sampai pada kesimpulan materi.

10. Guru jangan

memarahi siswa ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah. a. Guru memberikan penghargaan atas usaha siswa.  b. Ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah, guru membantu siswa dengan pertanyaan tuntunan. 

2. Gambaran Proses Pembelajaran Matematika Pada Pertemuan

Kedua HariTanggal : Rabu, 17 Oktober 2012 Kelas : VIIIC SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Materi : Persamaan Garis Lurus Waktu : 10.10 – 11.30 Guru memulai pelajaran dengan melanjutkan pembahasan soal pada pertemuan sebelumnya yang belum selesai dibahas. Guru memulai dengan membahas nomor tiga. Guru bertanya kepada para siswa, “Apakah masing-masing baris pada tabel yang kamu isikan kemarin nilai-nilainya, itu memenuhi persamaan ?” lampiran B 2, siswa menjawab “iya” lampiran B3. Kemudian guru mempertanyakan alasan dari jawaban siswa menjawab “iya”, namun demikian, pada akhirnya guru yang menjelaskan alasan mengapa baris-baris pada tabel tersebut memenuhi persamaan , yaitu apabila banyaknya kertas dan harga fotocopy dimasukkan satu persatu, akan memenuhi persamaan lampiran B4. Guru berharap siswa sudah mengerjakannya di rumah. Guru menuliskan persamaan di papan tulis. Guru kemudian menanyakan pemisalan dan kepada siswa, dimana adalah banyaknya lembar dan y adalah harga fotocopy. Kemudian guru memasukkan nilai banyaknya lembar dan harga fotocopy ke dalam persamaan , dan ternyata cocok, sehingga baris-baris pada tabel itu memenuhi persamaan lampiran B5-B16. Pembahasan dilanjutkan pada nomor empat, guru memberikan waktu 5 menit untuk siswa menggambarkannya pada bidang kartesius, dan akan dinilai oleh guru. Sambil siswa mengerjakan, guru membacakan nilai mid semester matematika para siswa. Guru kemudian memberikan waktu beberapa saat untuk siswa menggambar pada diagram kartesius lampiran B17-B28. Setelah beberapa saat, guru bertanya apakah siswa sudah selesai menggambar pada bidang kartesius? Dan ada beberapa siswa menjawab “belum” lampiran B29-B30. Sementara menunggu siswa mengerjakan, guru menggambar bidang kartesius di papan tulis. Setelah beberapa saat, guru menyuruh siswa berhenti mengerjakan. Guru berkeliling, melihat pekerjaan siswa, kemudian menyuruh salah seorang siswa untuk maju mengerjakan di depan. Guru meminta untuk menggambarkan 5 baris saja. Guru melihat beberapa siswa tidak membawa penggaris, kemudian guru mengingatkan supaya besok tidak ada siswa yang tidak membawa penggaris, supaya tidak mengganggu temannya lampiran B31-B35. Setelah siswa yang maju ke depan selesai mengerjakan, guru meminta siswa yang lain untuk memperhatikan hasil pekerjaan siswa yang maju mengerjakan di depan. Guru bertanya, “Terlihat olehmu garis lurus nggak? Kalau nggak lihat garis lurus berarti harus pakai kacamata. Garis lurus nggak? ” lampiran B36. Siswa menjawab, “lurus” lampiran B37. Guru juga menjelaskan bahwa garis tersebut dapat diperpanjang, tidak hanya berhenti pada titik-titik yang digambarkan pada bidang kartesius tersebut. Selesai membahas nomor empat, guru meminta tolong pada siswa untuk menyalakan LCD proyektor. Kemudian guru hendak menjelaskan mengenai persamaan garis lurus, namun masih ada beberapa siswa yang masih berbicara dengan temannya. Setelah semua siap mendengarkan, guru mulai memaparkan, bahwa para siswa sudah bisa menggambarkan, dan menemukan adanya garis lurus ketika menghubungkan titik-titik koordinat yang ada pada soal, dimana garis lurus itu memenuhi persamaan . Kemudian guru menanyakan koefisien dari , dan salah seorang siswa menjawab “100”, dimana koefisien tersebut merupakan gradien dari persamaan garis lurus yang mempunyai persamaan umum . Untuk melihat pemahaman siswa, guru bertanya, “Sehingga kalau kamu diberikan persamaan , gradiennya berapa? , berarti gradiennya berapa?” lampiran B51. Lalu salah seorang siswa menjawab, “dua” lampiran B52. Setelah itu guru menanyakan lebih lanjut, “Sekarang kalau misalnya ?” lampiran B53. Guru menjelaskan bahwa siswa harus lebih mencermati lagi, guru menggiring siswa untuk membawa persamaan tersebut ke dalam bentuk , sehingga didapati , dimana gradiennya menjadi lampiran B42-B57. Setelah selesai membahas persamaan umum garis lurus, guru memberikan contoh, guru bertanya kepada siswa, “Nah di sini, kalau kamu menggambar garis, kalau kamu menggambar garis, satu titik bisa nggak? ” lampiran B58, kemudian beberapa siswa menjawab dengan suara lirih, “bisa, bisa” lampiran B59. Guru mempertegas jawaban siswa, lalu siswa menjawab “nggak” lampiran B64. Lalu guru bertanya, “kalau dua?” lampiran B66. Siswa menjawab, “bisa” lampiran B67. Guru kemudian memberikan kesimpulan, bahwa dengan minimal dua titik, baru bisa dibentuk atau dibuat sebuah garis. Setelah guru selesai menyimpulkan pembahasan mengenai persamaan umum garis lurus, guru kemudian memberikan contoh soal sebagai berikut : Gambar 4.3 contoh soal dari penjelasan guru mengenai persamaan Guru menjelaskan bahwa untuk menggambarkan persamaan garis dalam contoh tersebut, siswa juga harus mengambil dua titik sembarang yang memenuhi persamaan tersebut. Kemudian guru menjelaskan cara mencari dua titik yang memenuhi persamaan tersebut, yaitu dengan memasukkan nilai ataupun pada persamaan, dan dengan menggunakan tabel sebagai berikut : Gambar 4.4 contoh tabel yang dibuat oleh guru Siswa kemudian diminta untuk menggambarkan contoh tersebut pada bidang koordinatkartesius, dan diberi kebebasan untuk menentukan titik-titik yang hendak digambar, tidak harus sama dengan yang dicontohkan lampiran B70-B77. Guru kemudian memberikan gamba ran, “pasti kamu berpikir, “bu, kalau satu titik kan sudah bisa nanti digambarkan garis yang melalui titik itu.” ya, tapi kalau kamu meletakkan satu titik terus kemudian kamu gambar garis, belum tentu itu kamu memenuhi persamaan garis itu ya. Kalau dua titik, minimal dua titik kamu hubungkan dan kamu perpanjang, pasti nanti titik-titik yang dilalaui garis itu akan memenuhi persamaan garis ”. Guru kemudian berkeliling, melihat pekerjaan siswa, sesekali berdiri di belakang sambil mengamati para siswa lampiran B78. Guru menegur salah satu siswa yang membuat gaduh, dan meminta siswa itu untuk berpindah tempat duduk di depan. Beberapa kali guru menegur beberapa siswa yang membuat gaduh di kelas, dan mengajak temannya berbicara lampiran B79-B80. Guru kemudian berkeliling dan melihat hasil pekerjaaan siswa. Guru melihat salah satu hasil pekerjaan siswa, dan juga mengingatkan untuk tidak lupa menuliskan keterangan sumbu dan sumbu pada bidang kartesius. Guru memberikan soal latihan, yaitu menggambarkan garis dengan persamaan , untuk dikerjakan oleh siswa yang telah selesai menggambarkan contoh soal. Beberapa saat kemudian, guru kembali menegur salah seorang siswa yang mengajak temannya berbicara. Suasana kelas menjadi sedikit tenang, para siswa tampak mengerjakan soal yang diberikan oleh guru lampiran B85- B97. Guru kembali mengingatkan langkah dalam menggambarkan persamaan pada bidang kartesius, yaitu mencari dua titik yang memenuhi persamaan , lalu tempatkan titik pada bidang kartesius, tarik garis dan diperpanjang, tidak hanya berhenti pada dua titik tersebut. Setelah beberapa saat, guru bertanya, apakah siswa sudah selesai mengerjakan, dan siswa menjawab “belum” lampiran B106. Guru kembali berkeliling, melihat hasil pekerjaan siswa, sesekali menanyakan hasil pekerjaan yang ditulis oleh siswa. Guru juga mendatangi kelompok-kelompok yang membuat kegaduhan. Guru kemudian berdiri di depan kelas dan mencoba menenangkan suasana kelas dengan bertanya, “cukup dua titik saja, hubungkan. Apa yang terjadi di situ?”lampiran B123. Belum sempat para siswa menjawab, guru memberikan penjelasan, “garis lurus melalui 0,0 tidak ?” lampiran B125, kemudian siswa menyetujui jawaban guru. Guru menjelaskan bahwa ketika dilukiskan, garis itu akan melalui 0,0, sehingga guru memberikan kesimpulan bahwa garis yang memenuhi persamaan akan melalui titik pusat 0,0 dan membentuk kemiringan 45 arah positif smbu . Berikut adalah foto dari kesimpulan yang diberikan oleh guru : Gambar 4.5 kesimpulan yang diberikan oleh guru dari persamaan Guru menambahkan sedikit penjelasan, supaya ketika siswa menggambarkan persamaan , jangan lagi memikirkan persamaan , karena persamaan akan dapart berubah-ubah lampiran B130. Ini dikarenakan, ketika tadi guru berkeliling melihat pekerjaan siswa, guru menemukan pekerjaan siswa yang masih berorientasi pada persamaan lampiran B107-B113. Guru kembali memberikan soal latihan kepada siswa, untuk menggambarkan persamaan . Guru menjelaskan bahwa siswa bebas memilih nilai berapapun. Guru juga memberikan contoh kepada siswa untuk mengisikan nilai pada tabel, seperti pada foto berikut : Gambar 4.6 contoh tabel yang akan diisi oleh siswa Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Suasana kelas sedikit gaduh, ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan dan hanya menggang gu teman yang sedang mengerjakan. Guru bertanya, “apakah ada yang sudah selesai menge rjakan?” Beberapa siswa menjawab, “belum”. Guru kembali berkeliling melihat hasil pekerjaan siswa, dan beberapa siswa sudah benar dalam mengerjakan. Ada juga siswa yang masih bingung dalam memilih nilai , sehingga belum selesai menggambar. Guru melanjutkan berkeliling, dan mengingatkan bahwa nilai nya adalah 5, dan jangan terbalik dengan . Setelah selesai berkeliling, guru menjelaskan dan menjabarkan penyelesaian dari soal tersebut, bahwa ketika siswa menggambarkan persamaan yang absisnya sembarang dan ordinatnya selalu 5, secara umum persamaan garis itu dituliskan dalam bentuk , dimana adalah konstanta, dan persamaan itu akan sejajar dengan sumbu lampiran B147. Guru juga menjelaskan bahwa persamaan garis pasti akan melalui 0,c, sehingga persamaan pasti akan melewati 0,5. Guru kemudian meminta siswa untuk menggambar garis yang memenuhi persamaan garis . Suasana kelas tenang, para siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Kemudian bel tanda istirahat berbunyi, dan guru meminta siswa untuk melanjutkan mengerjakan soal tersebut di rumah. Lembar Observasi Sekolah : SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Kelas : VIIIC Hari, tanggal : Rabu, 17 Oktober 2012 Waktu : 10.10 – 11.30 Nama Guru : Dra. Adjeng PS

a. Kegiatan guru pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Guru menyapa siswa.  2. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media.  3. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.  4. Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan menciptakan suasana yang kondusif.  5. Guru membahas PR.  6. Guru mengulas kembali secara singkat materi yang telah dipelajari oleh siswa.  7. Guru menuliskan materi di papan tulis.  8. Guru umumnya duduk di kursi.  9. Guru memberikan contoh soal dan penyelesaiannya.  10 . Guru memberikan soal latihan kepada siswa.  11 . Guru memberikan inti sari dari materi yang baru dipelajari.  12 . Guru memberikan PR. 

b. Kegiatan siswa pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Suasana kelas terkesan gaduh.  Namun ada beberapa siswa yang masih gaduh 2. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.  3. Siswa mengajak ngobrol teman disampingnya.  4. Siswa menulis apa yang ditulis oleh guru di papan tulis.  5. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 

c. Kegiatan pada pembelajaran PMRI

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Murid aktif, guru atif a. Murid aktif dalam mengikuti pelajaran.  b. Murid aktif dalam mendengarkan penjelasan guru.  c. Guru mendorong siswa untuk aktif dalam mengikuti pelajaran.  2. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan masalah kontekstual realistik. a. Guru memulai dengan menyajikan masalah kontekstualrealistik.  Guru melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya. b. Guru mengaitkan materi matematika yang lain dengan topik materi yang akan dibahas.  Guru mengaitkan antara koordinat kartesius dan persamaan garis lurus. c. Guru memulai dengan permainan yang mengarahkan siswa masuk ke dalam materi.  d. Masalah kontekstual yang diberikan oleh guru sesuai dengan tahap perkembangan siswa.  Tidak memberikan masalah kontekstual. 3. Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaian masalah dengan caranya sendiri. a. Guru memberi keleluasaan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan dengan caranya masing-masing.  b. Guru mendorong siswa untuk menemukan penyelesaian yang bervariasi.  c. Guru mendorong siswa untuk mengungkapkan gagasan pemecahan masalah menurut cara mereka sendiri.  d. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang mau mencoba menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.  4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. a. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.  b. Kegiatan pembelajaran dibuat bervariasi oleh guru.  c. Ada variasi susunan tempat duduk dan ruang belajar siswa, sehingga menarik.  5. Siswa dapat menyelesaikan masalah secara individu atau dalam kelompok. a. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah secara individu.  b. Guru mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah secara berkelompok.  6. Pelajaran tidak perlu selalu di kelas a. Pelajaran dilaksanakan di luar kelas.  b. Pelajaran dilaksanakan di luar sekolah.  7. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi di kelas a. Guru mengajukan pertanyaan pancingan yang mengarahkan siswa untuk mengemukakan gagasannya.  b. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru.  c. Siswa memberikan penjelasan atas jawabannya.  d. Siswa berani maju ke depan untuk menjelaskan jawabannya kepada teman-temannya.  Siswa maju kedepan karena ditunjuk oleh guru, dan siswa tidak menjelaskan jawabannya. e. Siswa memberikan tanggapan atas pekerjaan temannya.  f. Siswa berani bertanya apabila belum paham atas penjelasan dari jawaban temannya.  g. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru apabila belum paham.  h. Siswa mengajak siswa lain untuk aktif dalam menyelesaikan soal latihan.  i. Guru membimbing siswa dalam  menyelesaikan soal latihan. 8. Siswa bebas memilih modus representasi sesuai struktur kognitifnya. a. Siswa menyelesaikan dan merepresentasikan suatu masalah dengan caranya sendiri.  siswa cenderung menyelesaikan masalah sesuai dengan contoh yang sudah dijelaskan oleh guru sebelumnya. b. Guru mendorong siswa untuk memilih strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat pemahamannya.  9. Guru bertindak sebagai fasilitator a. Guru memfasilitasi siswa dalam berpikir, berdiskusi, dan bernegosiasi untuk mendorong inisiatif dan kreatifitas siswa.  b. Guru berkeliling untuk mengamaati cara siswa dalam menyelesaikan masalah.  c. Guru memberikan pertanyaan tuntunan kepada siswa yang belum menemukan ide untuk menyelesaikan masalah.  d. Guru memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk menyelesaikan masalah.  e. Guru menuntun siswa dengan pertanyaan-pertanyaan agar siswa dapat menyarikan materi yang baru dipelajari.  10 Guru jangan memarahi siswa ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah. a. Guru memberikan penghargaan atas usaha siswa.  b. Ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah, guru membantu siswa dengan pertanyaan tuntunan. 

3. Gambaran Proses Pembelajaran Matematika Pada Pertemuan

Ketiga HariTanggal : Kamis, 18 Oktober 2012 Kelas : VIIIC SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Materi : Persamaan Garis Lurus Waktu : 10.10 – 11.30 Guru masuk ke dalam kelas, kemudian menyalakan laptop , dan meminta salah seorang siswa untuk menyalakan LCD proyektor. Suasana kelas masih gaduh, beberapa siswa mengolok-olok siswa yang maju dan menarik layar. Guru memulai pembelajaran dengan mengulas pekerjaan rumah yang diberikan pada pertemuan sebelumnya, yaitu menggambar garis dengan persamaan . Guru bertanya kepada siswa,” apa yang tampak oleh kamu? Yang terlihat secara umum?” lampiran C4. Siswa menjawab, “sejajar” lampiran C5. Lalu guru bertanya kembali, “sejajar dengan apa?” lampiran C6 , kemudian siswa menjawab, “y” lampiran C7. Lalu guru sedikit mengulas pembahasan pada pertemuan sebelumnya untuk mengingatkan siswa, bahwa pada persamaan , garis akan sejajar dengan sumbu . Sebelum mulai pelajaran, guru sedikit membahas mengenai kesimpulan pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan latihan berupa soal cerita sebagai berikut : Gambar 4.7 permasalahan kontekstual yang diberikan oleh guru Gambar 4.8 tabel dari permasalahan kontekstual di atas Gambar 4.9 soal dari permasalahan kontekstual Siswa diminta menuliskannya di buku, kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan dari soal tersebut. Suasana kelas tenang, siswa mencatat soal yang diberikan oleh guru, kemudian mengerjakannya. Pada pertanyaan kedua, siswa diminta menggambarkan hasil perhitungan pada tabel ke dalam bidang kartesius, dan guru meminta 4 titik saja sebagai perwakilan untuk digambar pada bidang kartesius. Guru mengingatkan siswa, supaya ketika menggambar pada bidang kartesius, skalanya sama lampiran C13-C21. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal. Beberapa siswa memilih untuk mengerjakan dengan berkelompok bersama teman sebangkunya, ada pula siswa yang memilih mengerjakannya sendiri. Guru berada dibelakang kelas mengawasi para siswa. Guru bertanya kepada peneliti mengenai software yang bisa digunakan untuk menampilkan gambar garis pada bidang kartesius. Setelah beberapa saat, guru berjalan ke depan kelas sambil bertanya kepada siswa, apakah sudah selesai mengerjakan soal yang diberikan, namun siswa belum selesai mengerjakannya. Kemudian guru menjelaskan bahwa kolom-kolom itu dibuat berdasarkan soal cerita yang diberikan. Lalu guru berkeliling melihat pekerjaan siswa, melihat apakah siswa mengerjakan atau tidak lampiran C23-C31. Selesai berkeliling, guru duduk di bangku guru, dan kemudian mulai mengajak siswa untuk membahas tabel terlebih dahulu. Guru mulai menjelaskan bahwa adalah minggu, jadi mula-mula, uang Anwar adalah Rp. 500, dan belum menabung, sehingga 0 minggu uang Anwar tetap Rp. 500 lampiran C34. Beberapa saat kemudian, guru bertanya kembali, “tabelnya sudah terisi? ”, dan siswa menjawab, “sudah, sudah” lampiran C35-C36. Lalu guru mengajak siswa untuk mengisikan tabel bersama-sama. Siswa menyebutkan isinya, guru menuliskan pada laptop . Siswa menjawab secara bersama-sama dalam mengisikan tabel. Guru menghentikan mengisi tabel sampai pada minggu ke-tiga, kemudian mengajak siswa untuk mengisikan kolom koordinat. Setelah selesai mengisi kolom koordinat, guru meminta siswa untuk menggambarkannya pada bidang kartesius. Namun sebelum menggambar, guru bertanya kepada siswa, “Bu Ajeng tanya dulu, di bidang kartesius nanti kamu nggambarnya seperti apa? Ada sumbu apa saja?” lampiran C93, lalu siswa menjawab, “ dan ” lampiran C94. Guru juga menegaskan kembali dengan menanyakan keterangan untuk sumbu dan sumbu , dan juga mengingatkan siswa supaya skala pada bidang kartesius sama. Kemudian siswa mulai menggambar lampiran C95-C106. Sambil menunggu siswa menggambar, guru meminta tolong kepada salah satu siswa untuk mematikan LCD proyektor dan menggulung layar, karena akan menggunakan papan tulis untuk menggambar garis pada bidang kartesius. Suasana kelas menjadi sedikit gaduh. Kemudian guru berkeliling lampiran C107-C108. Ada salah seorang siswa yang bertanya, “bu, nolnya ditulis nggak bu?” lampiran C109, kemudian guru menjawab, “jelas. Di bidang kartesius, nol kan selalu ada. Itu titiknya, titik koordinatnya nol koma nol.” lampiran C110. Guru kemudian kembali mengawasi siswa dalam mengerjakan, menghampiri siswa, dan sesekali menanyakan hasil pekerjaan siswa. Guru membimbing siswa ketika siswa salah dalam mengerjakan soal. Sambil guru berkeliling, guru meminta salah seorang siswa untuk maju mengerjakan di depan kelas. guru kembali berkeliling dan mengamati hasil pekerjaan siswa, ada beberapa siswa yang memperlihatkan pekerjaan mereka kepada guru untuk dikoreksi. Ketika siswa selesai menggambarkan bidang kartesius, guru mendampingi siswa yang maju mengerjakan di depan dalam membuat skala. Setelah itu, guru kembali berkeliling dan menghampiri siswa yang bertanya. Guru menjelaskan kepada siswa, dan memancing siswa untuk berpikir dan menemukan penyelesaiannya. Setelah siswa selesai mengerjakan ke depan, guru membenarkan pekerjaan siswa. Guru juga mengulas tentang pekerjaan beberapa siswa yang belum benar, yang dijumpai guru ketika berkeliling kelas lampiran C113-C114. Kemudian guru kembali menjelaskan mengenai titik koordinat, dikarenakan ada beberapa siswa yang belum paham dalam meletakkan titik koordinat. Setelah selesai membahas gambar garis lurus pada bidang koordinat kartesius, guru bertanya kepada siswa, apakah ada yang belum mengerti dan ingin bertanya. Namun tidak ada siswa yang hendak bertanya. Kemudian guru beranjak pada soal berikutnya, “berapa uang tabungan Anwar setelah 11 minggu?”, dan hampir semua siswa mempunyai jawaban yang sama, yaitu Rp. 11.500. Begitu juga dengan pertanyaan selanjutnya, “pada minggu keberapa uang Anwar berjumlah Rp. 20.500?”, hampir semua siswa mempunyai jawaban yang sama, yaitu minggu ke-20 lampiran C125-C132. Setelah selesai membahas soal latihan, guru sedikit mengulas tentang materi yang telah dipelajari siswa pada 2 pertemuan sebelumnya, yaitu tentang membuat garis lurus dengan persamaan , dan juga langkah--langkah dalam menggambar garis ketika diketahui persamaannya lampiran C133-C138. Kemudian guru juga mengulas kembali tentang persamaan garis yang baru saja dipelajari, dimana guru memberikan latihan soal dengan persamaan . Setelah itu, guru kembali memberikan latihan soal kepada siswa. Siswa diminta menggambarkan garis dengan persamaan , dan siswa yang sudah selesai mengerjakan, bisa membawa hasil pekerjaannya kepada guru untuk dikoreksi, dan akan mendapat nilai yang bisa ditambahkan pada nilai mid semester. Guru memberikan batasan waktu pada siswa untuk menilaikan pekerjaannya. Para siswa menjadi antusias untuk mengerjakan. Suasana kelas tenang, semua siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru lampiran C140-C147. Guru berkeliling melihat pekerjaan siswa. Satu per satu siswa maju ke meja guru untuk mengumpulkan pekerjaannya. Guru mengoreksi pekerjaan siswa, sambil menjelaskan kepada siswa yang bersangkutan apabila ada kesalahan. Namun demikian, ada juga siswa yang tidak mengerjakan dan malah asik membaca komik. Setelah beberapa saat, guru menghentikan mengoreksi, kemudian meminta perhatian siswa. Guru menuliskan soal latihan di papan tulis sebagai berikut : Gambar 4.10 soal latihan yang diberikan oleh guru Guru menegaskan kembali, bahwa keempat garis tersebut digambarkan pada satu bidang kartesius. Beberapa saat kemudian, bel istirahat berbunyi, dan para siswa pun segera keluar meninggalkan kelas. Lembar Observasi Sekolah : SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Kelas : VIIIC Hari, tanggal : Kamis, 18 Oktober 2012 Waktu : 10.10 – 11.30 Nama Guru : Dra. Adjeng PS

a. Kegiatan guru pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Guru menyapa siswa.  2. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media.  3. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.  4. Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan menciptakan suasana yang kondusif.  5. Guru membahas PR.  Guru tidak membahas PR. 6. Guru mengulas kembali secara singkat materi yang telah dipelajari oleh siswa.  7. Guru menuliskan materi di papan tulis.  8. Guru umumnya duduk di kursi.  9. Guru memberikan contoh soal dan penyelesaiannya.  10 . Guru memberikan soal latihan kepada siswa.  11 . Guru memberikan inti sari dari materi yang baru dipelajari.  12 . Guru memberikan PR.  Menggambar persamaan garis lurus.

b. Kegiatan siswa pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Suasana kelas terkesan gaduh.  Tetapi ada beberapa siswa yang masih ngobrol dengan temannya. 2. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.  3. Siswa mengajak ngobrol teman disampingnya.  4. Siswa menulis apa yang ditulis oleh guru di papan tulis.  5. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 

c. Kegiatan pada pembelajaran PMRI

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Murid aktif, guru atif a. Murid aktif dalam mengikuti pelajaran.  b. Murid aktif dalam mendengarkan  penjelasan guru. c. Guru mendorong siswa untuk aktif dalam mengikuti pelajaran.  Guru memberikan pertanyaan pancingan supaya siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan masalah kontekstual realistik. a. Guru memulai dengan menyajikan masalah kontekstualrealistik.  Guru memberikan masalah tentang uang tabungan. b. Guru mengaitkan materi matematika yang lain dengan topik materi yang akan dibahas.  c. Guru memulai dengan permainan yang mengarahkan siswa masuk ke dalam materi.  d. Masalah kontekstual yang diberikan oleh guru sesuai dengan tahap perkembangan siswa.  3. Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaian masalah dengan caranya sendiri. a. Guru memberi keleluasaan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan dengan caranya masing-masing.  b. Guru mendorong siswa untuk menemukan penyelesaian yang bervariasi.  c. Guru mendorong siswa untuk mengungkapkan gagasan pemecahan masalah menurut cara mereka sendiri.  d. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang mau mencoba menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.  4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. a. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.  b. Kegiatan pembelajaran dibuat bervariasi oleh guru.  c. Ada variasi susunan tempat duduk dan ruang belajar siswa, sehingga  menarik. 5. Siswa dapat menyelesaikan masalah secara individu atau dalam kelompok. a. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah secara individu.  b. Guru mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah secara berkelompok.  6. Pelajaran tidak perlu selalu di kelas a. Pelajaran dilaksanakan di luar kelas.  b. Pelajaran dilaksanakan di luar sekolah.  7. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi di kelas a. Guru mengajukan pertanyaan pancingan yang mengarahkan siswa untuk mengemukakan gagasannya.  b. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru.  c. Siswa memberikan penjelasan atas jawabannya.  d. Siswa berani maju ke depan untuk menjelaskan jawabannya kepada teman-temannya.  Guru meminta siswa untuk maju kedepan, dan siswa tidak menjelaskan jawabannya. e. Siswa memberikan tanggapan atas pekerjaan temannya.  f. Siswa berani bertanya apabila belum paham atas penjelasan dari jawaban temannya.  g. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru apabila belum paham.  h. Siswa mengajak siswa lain untuk aktif dalam menyelesaikan soal latihan.  i. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan.  8. Siswa bebas memilih modus representasi sesuai struktur kognitifnya. a. Siswa menyelesaikan dan merepresentasikan suatu masalah  siswa cenderung menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri. sesuai dengan contoh yang sudah dijelaskan oleh guru sebelumnya. b. Guru mendorong siswa untuk memilih strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat pemahamannya.  9. Guru bertindak sebagai fasilitator a. Guru memfasilitasi siswa dalam berpikir, berdiskusi, dan bernegosiasi untuk mendorong inisiatif dan kreatifitas siswa.  b. Guru berkeliling untuk mengamaati cara siswa dalam menyelesaikan masalah.  c. Guru memberikan pertanyaan tuntunan kepada siswa yang belum menemukan ide untuk menyelesaikan masalah.  d. Guru memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk menyelesaikan masalah.  e. Guru menuntun siswa dengan pertanyaan-pertanyaan agar siswa dapat menyarikan materi yang baru dipelajari.  10 Guru jangan memarahi siswa ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah. a. Guru memberikan penghargaan atas usaha siswa.  b. Ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah, guru membantu siswa dengan pertanyaan tuntunan. 

4. Gambaran Proses Pembelajaran Matematika Pada Pertemuan

Keempat HariTanggal : Rabu, 24 Oktober 2012 Kelas : VIIIC SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Materi : Persamaan Garis Lurus Waktu : 10.10 – 11.30 Guru masuk ke dalam kelas, peneliti memberikan milimeter block kepada guru untuk dibagikan kepada siswa, supaya mempermudah siswa dalam menggambar. Guru menyiapkan laptop sebagai media pembelajaran. Sementara guru menyalakan laptop, suasana kelas sedikit gaduh. Kemudian guru menegur para siswa, “mau mulai pelajaran nggak?” lampiran D1. Beberapa saat kemudian, guru memulai pelajaran, dan bertanya kepada siswa, “ya, semua sudah mengerjakan belum?” lampiran D3, dan siswa menjawab “belum” lampiran D4. Kemudian guru menyuruh siswa untuk mengerjakan pada millimeter block . Guru kemudian membagikan milimeter block pada siswa. Guru juga meminjamkan beberapa penggaris kepada siswa yang tidak membawa penggaris, sehingga tidak ada alasan bagi siswa untuk tidak menggambar. Guru mengingatkan kembali cara menggambar garis dari persamaan yang ada, dengan bertanya kepada siswa mengenai langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan sebelum menggambar garis pada bidang koordinat kartesius. Kemudian siswa segera mengerjakan soal lampiran D14-D16. Ketika siswa sedang mengerjakan soal, guru sedikit memberikan penjelasan di depan kelas. Kembali guru mengingatkan siswa mengenai langkah-langkah menggambarkan garis pada bidang koordinat kartesius. Guru tidak hanya menjelaskan langkah-langkah menggambar garis pada bidang koordinat kartesius, namun guru juga memberikan contoh kepada siswa, bagaimana mengerjakan soal tersebut, seperti tampak pada foto berikut : Gambar 4.11 contoh untuk membuat dan mengisikan tabel Guru kemudian menghapus bilangan yang berada di dalam tabel, kemudian meminta siswa untuk mengisikan sembarang bilangan berapapun yang memenuhi persamaan. Guru memberikan waktu 10 menit untuk siswa mengerjakan soal tersebut. Kemudian siswa mulai mengerjakan lampiran D20-D31. Guru menambahkan keterangan, apabila soal yang diberikan kemarin, berbeda dengan hari ini, itu dikarenakan tiap kelas berbeda- beda, lalu kemudian disamakan menjadi soal yang ditulis oleh guru, yaitu lampiran D34. Guru menasehati siswa supaya tidak ngobrol dengan temannya, sehingga soal tersebut dapat selesai tepat waktu. Suasana kelas sangat tenang, semua siswa mengerjakan dengan tenang. Guru meminta siswa untuk memberi nama pada millimeter block yang sudah dibagikan. Guru berkeliling melihat pekerjaan siswa. Guru menegaskan kembali kepada siswa, bahwa keempat garis tersebut digambar dalam satu bidang kartesius, sehingga nantinya akan ada 4 garis dalam satu bidang lampiran D34. Guru memperingatkan siswa supaya tidak memberitahu temannya sebelum selesai mengerjakan. Guru kemudian berkeliling, melihat pekerjaan siswa. suasana kelas sangat kondusif, semua siswa mengerjakan dengan tenang lampiran D39. Guru berkeliling, melihat satu per satu pekerjaan siswa, sesekali menjelaskan kepada siswa yang bertanya. Guru meminta siswa untuk memperpanjang garisnya, jangan hanya berhenti pada 2 titik saja. Kemudian guru mempersilahkan siswa yang ingin bertanya kepada temannya, karena sudah ada siswa yang sudah selesai mengerjakan lampiran D40. Guru meminta siswa untuk memperhatikan sejenak. Guru memberikan bantuan untuk mengisikan tabel pada persamaan , dengan menentukan nilai x dan y. Guru bertanya kepada siswa, hendak memilih bilangan berapa untuk mengisikan nilai . Kemudian siswa memilih bilangan 1, maka akan bernilai 2. Setelah itu guru mengisikan pada tabel. Begitu juga dengan persamaan berikutnya. Guru juga menjelaskan bahwa siswa harus meletakkan terlebih dahulu dua titik yang terdapat dalam satu persamaan ke dalam bidang koordinat kartesius, kemudian buat garis, baru setelah itu berpindah ke persamaan selanjutnya lampiran D45-D53. Guru meminta siswa yang sudah selesai mengerjakan untuk membawa pekerjaannya maju ke depan. Satu per satu, siswa yang telah selesai mengerjakan, membawa pekerjaannya maju untuk dikoreksi oleh guru lampiran D54-D55. Setelah beberapa siswa maju untuk mengumpulkan pekerjaannya, guru meminta semua siswa untuk duduk dan kembali ke tempat duduknya masing-masing. Guru mulai membahas penyelesaian soal tersebut dengan mengisikan bilangan pada tabel-tabel yang ada bersama siswa. Kemudian guru mulai memasukkan beberapa nilai ke dalam tabel, dan meminta siswa untuk mengisikan nilai yang memenuhi, sehingga guru tahu seberapa pemahaman siswa. Sesudah mengisikan beberapa nilai pada tabel yang akan digunakan untuk menggambar garis pada bidang kartesius, guru menunjukkan gambar 4 garis lurus dalam satu bidang kartesius dengan menggunakan software geogebra . Semua siswa memperhatikan gambar garis dan juga penjelasan guru. Guru bertanya kepada siswa, “Lihat, perhatikan, apa yang kelihatan dari empat garis itu, seperti apa? Empat garis itu?” lampiran D77, lalu sebagian siswa menjawab, “sejajar” lampiran D78. Guru kemudian memancing siswa untuk mengarah pada gradien garis yang sejajar. Guru memancing siswa dengan menanyakan gradien dari keempat garis yang sudah digambar oleh siswa, dan dari keempat garis yang digambar, keempatnya mempunyai gradien yang sama. Dari situ guru membantu siswa untuk menyimpulkan, bahwa jika sebuah garis memiliki gradien yang sama dengan garis yang lain, maka garis-garis tersebut akan sejajar lampiran D79-D93. Guru juga menambahkan bahwa yang membedakan dari keempat garis itu adalah konstanta. Kemudian guru melanjutkan pembahasan menuju pada pertanyaan selanjutnya, yaitu : Gambar 4.12 pembahasan soal Guru bertanya kepada siswa, “Bagaimana kedudukan keempat garis tersebut?” lampiran D97, kemudian siswa menjawab, “sejajar” lampiran D98. Sehingga pada pertanyaan nomor tiga dapat diisikan bahwa garis sejajar dengan garis . Setelah selesai membahas soal tersbut, guru meminta siswa untuk membuka UK 1 Uji Kompetensi 1 yang dijadikan sebagai tugas untuk dikerjakan oleh para siswa ketika guru berhalangan hadir pada hari selasa, 23 Oktober 2012, dan bertanya kepada siswa tentang kesulitan yang ditemui siswa dalam mengerjakan soal latihan tersebut. Salah satu siswa menanyakan nomor 2b kepada guru. Kemudian guru mulai mengajak siswa yang lain untuk melihat bersama-sama soal nomor 2b. Berikut adalah soal nomor 2b : Gambar 4.13 soal UK 1 nomor 2b Guru menanyakan kesulitan apa yang dihadapi dalam mengerjakan soal nomor 2b. Salah satu siswa mengatakan bahwa ia kesulitan dalam menentukan titik-titiknya. Kemudian guru mulai membantu siswa dalam mengisikan titik-titik yang ada pada kolom dengan menggunakan pertanyaan pancingan. Guru menanyakan satu per satu dari kolom yang masih belum terisi. Ketika guru bertanya mengenai nilai , apabila nya bernilai nol, siswa dengan cepat menjawab -1. Namun ketika disuruh bertanya mengenai nilai ketika bernilai nol, siswa mulai bingung dalam menjawab, sehingga guru membantu siswa dengan menjabarkannya seperti tampak pada gambar berikut : Gambar 4.14 penjabaran soal 2b Setelah selesai menjabarkan bersama dengan siswa, guru kembali bertanya kepada siswa, apakah ada yang masih merasa kesulitan dan ingin bertanya? Dan tidak ada siswa yang bertanya. Karena tidak ada siswa yang bertanya, maka guru meminta siswa untuk mengerjakan soal nomor 3b. Berikut adalah soal nomor 3b : Gambar 4.15 soal UK1 nomor 3 Guru meminta siswauntuk mencari 2 titik dari persamaan nomor 3b. Untuk yang pertama, siswa diminta mencari nilai ketika nya bernilai 0. Ada 2 orang siswa yang sudah menemukan jawabannya, yaitu -4. Kemudian guru segera membahas soal tersebut dan menjabarkannya bersama-sama dengan siswa, seperti tampak pada gambar berikut : Gambar 4.16 penjabaran soal no 3b, untuk Kemudian guru meminta siswa untuk mencari nilai , ketika . Guru memberikan waktu kepada siswa untuk menghitung terlebih dahulu. Ada siswa yang sudah menemukan hasilnya, yaitu 7,5, ada yang menemukan 152. Kemudian guru meminta siswa untuk membawanya kedalam bentuk pecahan, supaya nantinya tidak rancu dengan titik koordinat. Setelah beberapa saat, guru membahasnya bersama dengan siswa, seperti tampak pada gambar berikut : Gambar 4.17 pembahasan soal nomor 3b, untuk y=1 Setelah beberapa saat, bel tanda istirahat berbunyi, dan guru segera mengakhiri pelajaran. Lembar Observasi Sekolah : SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Kelas : VIIIC Hari, tanggal : Rabu, 24 Oktober 2012 Waktu : 10.10 – 11.30 Nama Guru : Dra. Adjeng PS

a. Kegiatan guru pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Guru menyapa siswa.  2. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media.  3. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.  Menanyakan apakah semua siswa membawa penggaris. 4. Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan menciptakan suasana yang kondusif.  5. Guru membahas PR.  6. Guru mengulas kembali secara singkat materi yang telah dipelajari oleh siswa.  Menggambar persamaan garis pada bidang kartesius. 7. Guru menuliskan materi di papan tulis.  Guru menggunakan powepoint. 8. Guru umumnya duduk di kursi.  9. Guru memberikan contoh soal dan penyelesaiannya.  10 . Guru memberikan soal latihan kepada siswa.  11 . Guru memberikan inti sari dari materi yang baru dipelajari.  12 . Guru memberikan PR. 

b. Kegiatan siswa pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Suasana kelas terkesan gaduh.  2. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.  3. Siswa mengajak ngobrol teman disampingnya.  Ada beberapa, namun sebagian besar tidak. 4. Siswa menulis apa yang ditulis oleh guru di papan tulis.  5. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 

c. Kegiatan pada pembelajaran PMRI

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Murid aktif, guru atif a. Murid aktif dalam mengikuti pelajaran.  b. Murid aktif dalam mendengarkan penjelasan guru.  c. Guru mendorong siswa untuk aktif dalam mengikuti pelajaran.  Guru memberikan soal- soal latihan kepada siswa. 2. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan masalah kontekstual realistik. a. Guru memulai dengan menyajikan masalah kontekstualrealistik.  Guru melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya. b. Guru mengaitkan materi matematika yang lain dengan topik materi yang akan dibahas.  c. Guru memulai dengan permainan yang mengarahkan siswa masuk ke dalam materi.  d. Masalah kontekstual yang diberikan oleh guru sesuai dengan tahap perkembangan siswa.  Tidak memberikan masalah kontekstual. 3. Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaian masalah dengan caranya sendiri. a. Guru memberi keleluasaan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan dengan caranya masing-masing.  b. Guru mendorong siswa untuk menemukan penyelesaian yang bervariasi.  c. Guru mendorong siswa untuk mengungkapkan gagasan pemecahan masalah menurut cara mereka sendiri.  d. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang mau mencoba menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.  4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. a. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.  Siswa aktif mengerjakan soal latihan. b. Kegiatan pembelajaran dibuat bervariasi oleh guru.  c. Ada variasi susunan tempat duduk dan ruang belajar siswa, sehingga menarik.  5. Siswa dapat menyelesaikan masalah secara individu atau dalam kelompok. a. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah secara individu.  b. Guru mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah secara berkelompok.  6. Pelajaran tidak perlu selalu di kelas a. Pelajaran dilaksanakan di luar kelas.  b. Pelajaran dilaksanakan di luar sekolah.  7. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi di kelas a. Guru mengajukan pertanyaan pancingan yang mengarahkan siswa untuk mengemukakan gagasannya.  b. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru.  c. Siswa memberikan penjelasan atas jawabannya.  d. Siswa berani maju ke depan untuk menjelaskan jawabannya kepada teman-temannya.  e. Siswa memberikan tanggapan atas pekerjaan temannya.  f. Siswa berani bertanya apabila belum paham atas penjelasan dari jawaban temannya.  g. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru apabila belum paham.  h. Siswa mengajak siswa lain untuk aktif dalam menyelesaikan soal latihan.  i. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan.  8. Siswa bebas memilih modus representasi sesuai struktur kognitifnya. a. Siswa menyelesaikan dan merepresentasikan suatu masalah dengan caranya sendiri.  siswa cenderung menyelesaikan masalah sesuai dengan contoh yang sudah dijelaskan oleh guru sebelumnya. b. Guru mendorong siswa untuk memilih strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat pemahamannya.  9. Guru bertindak sebagai fasilitator a. Guru memfasilitasi siswa dalam berpikir, berdiskusi, dan bernegosiasi untuk mendorong inisiatif dan kreatifitas siswa.  b. Guru berkeliling untuk mengamaati cara siswa dalam menyelesaikan masalah.  c. Guru memberikan pertanyaan tuntunan kepada siswa yang belum menemukan ide untuk menyelesaikan masalah.  d. Guru memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk menyelesaikan masalah.  e. Guru menuntun siswa dengan pertanyaan-pertanyaan agar siswa dapat menyarikan materi yang baru dipelajari.  10 Guru jangan memarahi siswa ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah. a. Guru memberikan penghargaan atas usaha siswa.  b. Ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah, guru membantu siswa dengan pertanyaan tuntunan. 

5. Gambaran Proses Pembelajaran Matematika Pada Pertemuan

Kelima HariTanggal : Kamis, 25 Oktober 2012 Kelas : VIIIC SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Materi : Persamaan Garis Lurus Waktu : 10.10 – 11.30 Guru masuk ke dalam kelas kemudian menyalakan laptop dan menyiapkan kegiatan pembelajaran. Setelah suasana kelas tenang dan kondusif. Guru memulai pelajaran dengan melanjutkan materi persamaan garis lurus. Guru kemudian menggambar 2 bidang kartesius pada papan tulis. Guru juga memberitahukan kepada siswa bahwa masih ada beberapa siswa yang belum bisa menggambarkan bidang kartesius. Guru sedikit mengulas kembali mengenai cara menggambar bidang kartesius lampiran E7-E8. Sambil menggambar bidang kartesius, guru memberitahukan kepada siswa mengenai materi ulangan untuk hari selasa 30 Oktober 2012, yaitu persamaan garis sampai dengan soal-soal pada Uji Kompetensi 2. Dan soal-soal pada UK 2 akan dibahas nanti lampiran E8-E9. Setelah selesai menggambar bidang kartesius, guru mengingatkan siswa kembali untuk melengkapi gambar tersebut dengan keterangan sumbu-sumbu dan skalanya. Guru meminta siswa untuk mempelajari dan berlatih menggambar bidang kartesius, karena pada ulangan hari selasa siswa akan diminta menggambar garis dan menentukan persamaan garis lampiran E9-E23. Guru kemudian menggambarkan garis lurus pada 2 bidang kartesius tersebut. Berikut adalah gambar kedua garis lurus tersebut : Gambar 4.18 gambar 2 garis pada 2 bidang kartesius. Setelah selesai menggambarkan garis pada bidang kartesius, guru mulai menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan titik koordinat yang diminta oleh guru pada gambar pertama. Berikut adalah gambar dari koordinat yang dimaksud oleh guru : Gambar 4.19 koordinat yang dikehendaki oleh guru. Siswa yang bersangkutan menjawab, “dua empat” lampiran E26. Kemudian guru menegaskan, “dua empat?” lampiran E27. Lalu siswa membenarkan menjadi dua koma empat. Kemudian guru menjelaskan bahwa tanda koma pada koordinat menunjukkan bahwa koordinat terdiri dari absis dan ordinat. Kemudian guru beralih pada gambar garis yang kedua, dan kembali menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan koordinat dari titik yang dimaksud oleh guru. Berikut adalah gambar koordinat yang ditanyakan oleh guru : Gambar 4.20 koordinat yang ditanyakan oleh guru. Siswa yang bersangkutan menjawab “dua koma enam” lampiran E39. Lalu kemudian guru meminta siswa yang lain untuk menilai, “bener nggak teman-teman?” lampiran E40. Lalu semua siswa menjawa b “salah” lampiran E41. Kemudian guru bertanya kepada siswa-siswa yang lain, dan mereka menyebutkan 0,4. Guru kembali bertanya kepada siswa yang sama untuk menyebutkan titik koordinat yang kedua. Dan siswa tersebut terlihat kesulitan dalam menyebutkan titik koordinat tersebut. Gambar 4.21 koordinat titik kedua yang ditanyakan oleh guru. Guru kemudian membantu siswa untuk menyebutkan titik koordinat yang dimaksud, dengan mengarahkan siswa pada ordinat dan absisnya, sehingga siswa tersebut dapat menyebutkan koordinat dari titik itu lampiran E48-E53. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum mengerti untuk bertanya. Karena tidak ada siswa yang bertanya, maka guru melanjutkan pembelajaran dengan mengulang kembali mengenai skala pada bidang koordinat kartesius lampiran E54-E57. Setelah selesai menentukan titik koordinat dan juga menjelaskan kembali mengenai skala pada bidang koordinat kartesius, guru melanjutkan pembelajaran mengenai menentukan persamaan garis lurus yang diketahui 2 titik koordinatnya. Gambar garis pada bidang koordinat kartesius yang telah digambar oleh guru, akan dipakai untuk masuk pada materi menentukan persamaan garis yang diketahui 2 titik koordinatnya. Sebelum menjelaskan mengenai menentukan persamaan garis yang diketahui 2 titik koordinatnya, guru mengulas kembali mengenai persamaan garis yang telah dibahas di pertemuan pertama, yaitu y=mx dan . Ini dijelaskan kembali oleh guru sebagai jembatan untuk masuk pada materi menentukan persamaan garis yang diketahui 2 titik koordinatnya. Guru menanyakan kepada siswa cirri dari garis , dan salah seorang siswa menjawab bahwa persamaan garis akan melalui titik koordinat 0,0 lampiran E58-E68. Kemudian guru mulai masuk pada gambar garis lurus yang pertama, dan garis tersebut melalui 0,0, sehingga persamaannya akan mengarah pada persamaan . Guru menjelaskan kepada siswa, supaya ketika siswa melihat garis yang melalui titik 0,0, maka pikiran mereka terarah pada persamaan garis . Selanjutnya guru memancing siswa dengan pertanyaan, “Berarti kamu harus cari apa ya? Itu kan secara umum ya, belum ada bilangannya itu. Kamu akan cari apa, kalau secara umum sudah kamu tuliskan itu? Kamu akan cari apa itu?” lampiran E73. Lalu siswa mulai menjawab satu per satu, sampai akhirnya ada yang menyebutkan gradien. Kemudian guru mulai melanjutkan penjelasannya, bahwa siswa harus mencari gradiennya terlebih dahulu dari titik yang sudah diketahui. Pada gambar diketahui titik 2,4, lalu dimasukkan ke dalam persamaan , sehingga didapat nilai , yaitu 2 lampiran E79-E89. Setelah itu guru b ertanya kepada siswa, “ nya sudah ketemu, berarti kamu tahu nggak persamaan garisnya?” lampiran E90, lalu siswa memasukkan m pada persamaan, sehingga didapati persamaan menjadi . Kemudian guru masuk pada gambar kedua. Semua siswa memperhatikan, bahwa gambar kedua tidak melalui titik 0,0, sehingga guru meminta siswa untuk tidak berpikir mengenai persamaan . Maka persamaan yang dapat dipakai adalah . Kemudian guru bertanya kepada siswa, apa saja yang harus dicari untuk dapat membuat persamaan garis . Beberapa siswa menjawab dan , yaitu konstanta dan gradien. Kemudian guru menjelaskan cara mencari gradien dan konstanta, yaitu dengan memasukkan titik koordinat pada persamaan , sehingga akan didapatkan nilai gradien dan konstanta dari persamaan tersebut, yaitu -2 dan 4. Maka persamaan menjadi lampiran E97-E142. Setelah selesai menjelaskan, guru memberikan soal latihan bagi siswa dari soal-soal Uji Kompetensi 2, halaman 64, nomor 1 dan , nomor 3, dan nomor 4b. Gambar 4.22 soal UK 2 nomor 1 Gambar 4.23 soal UK 2 nomor 3 dan 4 Sebelum siswa mengerjakan, guru meminta perhatian siswa untuk menjelaskan mengenai 2 gambar garis yang ada di papan tulis. Guru menjelaskan bahwa gambar garis yang condong ke kiri, maka gradiennya akan negatif, begitu juga sebaliknya, garis yang condong ke kanan, gradiennya akan positif lampiran E144-E150. Setelah guru selesai menjelaskan, siswa segera mengerjakan soal latihan dari buku. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakan soal. Guru berada di belakang kelas, mengawasi para siswa. Guru meminta siswa yang tidak bisa untuk bertanya kepada teman yang bisa. Guru menegur siswa yang tidur di kelas untuk bangun dan mencuci muka. Kemudian guru keluar kelas untuk mengambil millimeter block dan membagikannya kepada siswa supaya dapat dipakai untuk menggambar pada soal nomor 4. Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal latihan yang lainnya ketika sudah selesai mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Suasana kelas tenang, semua siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Guru berkeliling melihat proses siswa mengerjakan soal. Tampak beberapa siswa mengerjakan dengan berdiskusi bersama dengan teman sebangku dan juga teman yang berada dibelakangnya. Setelah dirasa cukup, guru mulai bertanya kepada siswa, “ nya ketemu berapa persamaannya?” lampiran E163, kemudian siswa men jawab “negatif ” lampiran E164. Lalu guru membenarkan cara menyebutkannya, yaitu . Guru juga bertanya persamaan garis , namun beberapa siswa belum selesai mengerjakan. Kemudian guru bertanya berapa nilai , ada siswa yang menjawab 1, ada siswa yang menjawab -1. Kemudian guru mengajak siswa untuk membuktikan dan mencari berapakah nilai yang benar. Sebelum membuktikan, guru melanjutkan bertanya pada siswa nilai a pada soal nomor 3. Beberapa siswa menjawab 17. Guru kemudian meminta dua orang siswa untuk mengerjakan dan . Gambar 4.24 siswa yang mengerjakan Gambar 4.25 hasil pekerjaan siswa Guru memanggil 2 orang siswa lagi untuk mengerjakan soal nomor 3a dan 3b. Kemudian siswa yang diminta mengerjakan, maju satu persatu untuk mengerjakan di papan tulis. Gambar 4.26 siswa yang diminta untuk mengerjakan di depan. Setelah semua siswa selesai mengerjakan di papan tulis, guru mulai membahas satu persatu. Ketika membahas , siswa yang bersangkutan salah dalam membaca titik koordinat pada gambar, sehingga yang seharusnya -1,3 ditulis 3,-1. Kemudian guru menyilang hasil pekerjaan siswa, dan meminta siswa yang lain untuk membenarkannya. Gambar 4.27 hasil pekerjaan siswa yang salah. Salah seorang siswa maju untuk membetulkan pekerjaan temannya yang salah. Kemudian guru kembali melihat hasil pekejaan siswa yang membetulkan pekerjaan yang salah, dan hasilnya sudah benar. Selanjutnya guru membahas soal . Guru menanyakan titik koordinat yang dilalui oleh garis tersebut kepada siswa yang maju mengerjakannya. Nampak siswa yang maju mengerjakan belum paham dengan hasil pekerjaannya, karena ketika guru bertanya tentang hasil pekerjaannya, siswa yang bersangkutan tidak bisa menjawab. setelah dikoreksi guru, ternyata ada beberapa kesalahan yang dikerjakan oleh siswa yang maju mengerjakan soal . Karena ada siswa yang belum jelas, maka guru membahasnya dengan perlahan. Guru kemudian melanjutkan membahas nomor 3a, dan pekerjaannya sudah benar. Lalu berlanjut pada nomor 3b. belum selesai membahas soal nomor 3b, bel istirahat berbunyi, suasana kelas sudah tidak kondusif untuk mendengarkan penjelasan guru. Lembar Observasi Sekolah : SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Kelas : VIIIC Hari, tanggal : Kamis, 25 Oktober 2012 Waktu : 10.10 – 11.30 Nama Guru : Dra. Adjeng PS

a. Kegiatan guru pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Guru menyapa siswa.  2. Guru memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media.  Guru tidak menggunakan media pembelajaran. 3. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.  4. Guru mempersiapkan siswa untuk mengikuti pelajaran dengan menciptakan suasana yang kondusif.  5. Guru membahas PR.  Pada pertemuan sebelumnya tidak ada PR. 6. Guru mengulas kembali secara singkat materi yang telah dipelajari oleh siswa.  7. Guru menuliskan materi di papan tulis.  8. Guru umumnya duduk di kursi.  9. Guru memberikan contoh soal dan penyelesaiannya.  10 . Guru memberikan soal latihan kepada siswa.  11 . Guru memberikan inti sari dari materi yang baru dipelajari.  12 . Guru memberikan PR. 

b. Kegiatan siswa pada umumnya

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Suasana kelas terkesan gaduh.  Namun ada beberapa siswa yang masih gaduh 2. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru.  3. Siswa mengajak ngobrol teman disampingnya.  4. Siswa menulis apa yang ditulis oleh guru di papan tulis.  5. Siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. 

c. Kegiatan pada pembelajaran PMRI

No Fokus Pengamatan Ya Tidak Keterangan 1. Murid aktif, guru atif a. Murid aktif dalam mengikuti pelajaran.  b. Murid aktif dalam mendengarkan penjelasan guru.  c. Guru mendorong siswa untuk aktif dalam mengikuti pelajaran.  2. Pembelajaran dimulai dengan menyajikan masalah kontekstual realistik. a. Guru memulai dengan menyajikan masalah kontekstualrealistik.  b. Guru mengaitkan materi matematika yang lain dengan topik materi yang akan dibahas.  c. Guru memulai dengan permainan yang mengarahkan siswa masuk ke dalam materi.  d. Masalah kontekstual yang diberikan oleh guru sesuai dengan tahap perkembangan siswa.  3. Siswa diberi kesempatan untuk menyelesaian masalah dengan caranya sendiri. a. Guru memberi keleluasaan kepada siswa untuk menyelesaikan permasalahan dengan caranya masing-masing.  b. Guru mendorong siswa untuk menemukan penyelesaian yang bervariasi.  c. Guru mendorong siswa untuk mengungkapkan gagasan pemecahan masalah menurut cara mereka sendiri.  d. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang mau mencoba menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri.  4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. a. Siswa terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.  b. Kegiatan pembelajaran dibuat bervariasi oleh guru.  c. Ada variasi susunan tempat duduk dan ruang belajar siswa, sehingga menarik.  5. Siswa dapat menyelesaikan masalah secara individu atau dalam kelompok. a. Guru memberi kesempatan siswa untuk menyelesaikan masalah secara individu.  b. Guru mengarahkan siswa untuk menyelesaikan masalah secara berkelompok.  6. Pelajaran tidak perlu selalu di kelas a. Pelajaran dilaksanakan di luar kelas.  b. Pelajaran dilaksanakan di luar sekolah.  7. Guru mendorong terjadinya interaksi dan negosiasi di kelas a. Guru mengajukan pertanyaan pancingan yang mengarahkan siswa untuk mengemukakan gagasannya.  b. Siswa menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru.  c. Siswa memberikan penjelasan atas jawabannya.  d. Siswa berani maju ke depan untuk menjelaskan jawabannya kepada teman-temannya.  Siswa maju kedepan karena ditunjuk oleh guru, dan siswa tidak menjelaskan jawabannya. e. Siswa memberikan tanggapan atas  pekerjaan temannya. f. Siswa berani bertanya apabila belum paham atas penjelasan dari jawaban temannya.  g. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru apabila belum paham.  h. Siswa mengajak siswa lain untuk aktif dalam menyelesaikan soal latihan.  i. Guru membimbing siswa dalam menyelesaikan soal latihan.  8. Siswa bebas memilih modus representasi sesuai struktur kognitifnya. a. Siswa menyelesaikan dan merepresentasikan suatu masalah dengan caranya sendiri.  siswa cenderung menyelesaikan masalah sesuai dengan contoh yang sudah dijelaskan oleh guru sebelumnya. b. Guru mendorong siswa untuk memilih strategi pemecahan masalah sesuai dengan tingkat pemahamannya.  9. Guru bertindak sebagai fasilitator a. Guru memfasilitasi siswa dalam berpikir, berdiskusi, dan bernegosiasi untuk mendorong inisiatif dan kreatifitas siswa.  b. Guru berkeliling untuk mengamaati cara siswa dalam menyelesaikan masalah.  c. Guru memberikan pertanyaan tuntunan kepada siswa yang belum menemukan ide untuk menyelesaikan masalah.  d. Guru memberikan waktu yang cukup pada siswa untuk menyelesaikan masalah.  e. Guru menuntun siswa dengan pertanyaan-pertanyaan agar siswa dapat menyarikan materi yang baru dipelajari.  10 Guru jangan memarahi siswa ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah. a. Guru memberikan penghargaan atas usaha siswa.  b. Ketika siswa membuat kesalahan dalam menyelesaikan masalah, guru membantu siswa dengan pertanyaan tuntunan. 

6. Gambaran Proses Tes Pada Pengamatan keenam

HariTanggal : Selasa, 30 Oktober 2012 Kelas : VIIIC SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Materi : Persamaan Garis Lurus Waktu : 10.10 – 11.30 Guru masuk ke dalam kelas, suasana kelas sudah tenang dan kondusif untuk memulai ulangan. Guru kemudian menyalakan laptop, dan para siswa dibagikan kertas millimeter block untuk mengerjakan soal ulangan. Selama ulangan berlangsung, suasana kelas tenang, semua siswa mengerjakan dengan mandiri. Berikut adalah soal ulangan harian : Gambar 4.28 soal ulangan harian

D. Analisis Pembelajaran Berdasarkan Karakteristik Pendekatan

Pembelajaran Matematika Realistik Berdasarkan lima karakteristik yang dijabarkan oleh Treffers dalam buku Ariyadi Wijaya, maka penulis membuat analisis dengan menggunakan lima karakteristik tersebut.

1. Penggunaan Konteks

Guru memulai pembelajaran matematika dengan menyajikan permasalahan yang kontekstual bagi siswa. Hal ini tampak dalam permasalahan real yang diberikan oleh guru merupakan permasalahan yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari, yaitu daftar antara harga fotocopy dengan banyak lembar kertas yang difotocopy. Dari daftar tersebut, siswa diminta mencari hubungan antara harga fotocopy dengan banyaknya kertas. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman yang duduk berdekatan. Berikut adalah gambar permasalahan kontekstual yang diberikan oleh guru dan juga interaksi antara guru dengan siswa ketika membahas hubungan antara harga fotocopy dengan banyaknya kertas. Gambar 4.29 permasalahan kontekstual pada pertemuan pertama Gambar 4.30 soal dari permasalahan kontekstual yang diberikan oleh guru A173. G : “Ya, coba perhatikan, dari tabel itu setelah kamu mengisikan. Setelah kamu mengisikan, coba masih ada yang bersuara sendiri. Setelah kamu mengisikan tabel ya, coba dari kelompoknya Ester dulu yang di sana itu sambil menunjuk ke arah pojok kiri belakang siapa yang akan mewakili ya. Ee siapa yang akan mewakili? ” A174. G : “Dari table itu, hubungan apa yang terjadi dari banyaknya kertas dan harga foto copy? Di sana dulu, siapa yang akan mewakili? ” menunjuk ke arah kiri belakang. A175. S : “Korespondensi satu-satu.” A176. G : “Korespondensi satu-satu. Hubungan dari banyaknya kertas dan harga foto copy. Jadi kalau korespondensi satu-satu itu sudah ke fungsi ya. Kita tinggalkan fungsi, dengan bukan gambarnya, bukan satu relasi apa, tapi kamu melihat di situ dari lembar kertas dan banyaknya. Ya memang dari fungsi korespondensi satu-satu itu, tidak salah. Hanya di sini yang diminta itu hubungan apa yang terjadi, lembar banyaknya kertas itu dengan harga foto copy dengan kata-kata. ” A177. S : “Oh bertambah.” A178. G : “Di sini? sambil menunjuk siswa yang duduk di bagian tengah . Apa sana ada yang mau nambahkan ? ” menunjuk bagian kiri belakang A179. G : “Jawabannya korespondensi satu-satu? Ya, itu yang dikehendaki jawabannya bukan relasi dalam arti kemarin, fungsi kemarin, tetapi dengan kalimatmu, apa yang kamu lihat antara banyaknya lembar kertas dengan harga fotocopy itu. ” A180. S : “Dibagi seratus.” A181. G : “Dibagi seratus. Di sini.” sambil menunjuk siswa yang duduk di bagian tengah A182. SbS : “Perkalian Bu. dikali Bu dikali.” A183. G : “Sik sebentar kalau sudah stop lainnya.” A184. S : “Perkalian, kali seratus.” A185. G : “Perkalian, kali seratus. Yang dikalikan apa?” A186. S : “Banyaknya lembar kertas.” A187. G : “Sini.” menunjuk kelompok siswa yang duduk di kolom tengah bagian belakang A188. S : “Perkalian Bu.” A189. G : “Perkalian dari apa dengan apa? Perkalian harga fotocopy dengan banyaknya kertas. Harga fotocopy yang mana itu? ” Dari dialog di atas, tampak bahwa siswa antusias menyampaikan gagasan pemikirannya dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pada pertemuan selanjutnya guru melanjutkan pembahasan mengenai soal yang berkaitan dengan masalah kontekstual tersebut. Guru tidak memberikan waktu bagi siswa untuk mengeksplorasi permasalahan yang diberikan. Guru mencoba melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan selalu mengingatkan siswa untuk fokus pada saat pelajaran dan menegur siswa-siswa yang berbicara dengan teman di dekatnya. Namun hal tersebut belum cukup untuk membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Guru harus mampu membimbing, mengarahkan, dan mendampingi siswa untuk dapat merekonstruksi pemikirannya dan menemukan jawaban dari permasalahan yang ada. Pada saat pembahasan, guru cenderung mentransfer ilmu kepada siswa dan peranan guru sangat dominan dalam pembelajaran. Tidak nampak siswa yang mencoba untuk mengutarakan pendapat ataupun hasil pemikirannya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak mencoba untuk mengeksplorasi permasalahan yang diberikan oleh guru. Siswa juga belum mempunyai kesadaran untuk mau maju dan mempresentasikan hasil pekerjaanya tanpa ditunjuk oleh guru. Pada pertemuan selanjutnya, guru memberikan masalah kontekstual sebagai berikut , “Anwar mempunyai uang Rp.500,00. Ia ingin memberikan hadiah ulang tahun ibunya. Anwar merencanakan menabung Rp.1000,00 setiap minggunya.” Lalu guru meminta siswa untuk mengerjakan beberapa soal yang terkait dengan permasalahan di atas. Siswa diminta mengisikan kolom seperti tampak pada gambar berikut : Gambar 4.31 soal dari permasalahan kontekstual pada pertemuan ketiga Guru memberikan permasalahan ini sebagai pengantar bagi siswa untuk masuk pada persamaan garis lurus . Dalam hal ini guru memang sudah memunculkan masalah yang realistik dan dapat dibayangkan oleh siswa, namun belum optimal. Hal yang belum dioptimalkan diantaranya adalah guru tidak menjelaskan keterkaitan antara jumlah minggu dengan jumlah tabungan Anwar, guru juga belum optimal dalam membimbing dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi dan menemukan strategi pemecahan masalah dari permasalah tersebut. Hal ini terlihat dengan telah disediakannya tabel yang berisi kolom-kolom yang sudah disediakan oleh guru beserta dengan keterangannya, dan siswa hanya tinggal mengisikan hasilnya pada kolom tersebut. Dengan demikian, siswa tidak dibiasakan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan pola berpikirnya untuk dapat menyelesaikan suatu masalah. Siswa menjadi pasif dan cenderung menunggu guru memberikan bantuan untuk menyelesaikan masalah yang ada.

2. Penggunaan Model Untuk Matematisasi Progresif

Pemodelan dalam pendidikan matematika realistik sangat penting, yaitu sebagai jembatan bagi siswa dari permasalahan realistikkonkret menuju ke bentuk matematika formal. Namun dalam pembelajaran matematika ini, tidak nampak penggunaan model di dalamnya. Tidak ada model yang ditunjukkan oleh siswa sebagai hasil