Pengertian Belajar Implementasi pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia dalam proses pembelajaran matematika di kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta pada materi persamaan garis lurus tahun ajaran 2012 2013
dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari. Yang dimaksud dengan aktivitas disini terutama adalah aktivitas mental. Mereka
yang belajar harus aktif merekonstruksi atau menemukan kembali
reinvite
pengetahuan itu di dalam pikirannya dengan merepresentasikannya dengan berbagai cara. Atas dasar tersebut, de Lange menggambarkan sifat RME
dalam suatu model sebagai berikut :
Gambar 2.1 Matematisasi konseptual Dari gambar di atas, hendak dijelaskan bahwa pembelajaran sebaiknya
dimulai dari masalah-masalah yang realistikkontekstual. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah dengan cara mereka masing-
masing, sesuai dengan pola berpikirnya. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk sharing dan mengemukakan hasil pekerjaannya masing-masing. Guru
membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari hasil pekerjaan siswa. Secara perlahan siswa dilatih untuk menemukan dan membangun konsep dari
kesimpulan yang telah didapat, dan kemudian digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah kontekstual.
Situasi realistik
Matematisasi dalam aplikasi dan refleksi
Abstrak, formal Konsep
Matematisasi dan refleksi
1. Prinsip - Prinsip Realistic Mathematic Education
a. Menurut Gravemeijer 1994
Gravemeijer mengungkapkan tiga prinsip utama pendidikan matematika realistik sebagai berikut :
1 Penemuan Terbimbing dan Matematisasi Progresif
Guided Reinvention and Progressive Mathematization
Diupayakan agar dalam mempelajari matematika, siswa mempunyai pengalaman menemukan sendiri berbagai konsep
dan prinsip, dengan bimbingan guru. 2
Fenomenologi Didaktis
Didactical Phenomenologhy
Dalam mempelajari konsep dan prinsip pada matematika, siswa bertolak dari masalah-masalah kontekstual.
3 Mengembangkan Model-model Sendiri
Self-Developedmodel
Dalam mempelajari konsep, prinsip dan materi matematika yang bertolak dari permasalahan kontekstual. Karena bermula
dari masalah kontekstual dan akan menuju pada bentuk matematika formal, maka siswa diberi kebebasan untuk memilih,
menggunakan, dan mengembangkan model penyelesaian yang akan digunakan oleh siswa untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan. b.
Menurut Van den Heuvel-Panhuizen 1999 Van den Heuvel-Panhuizen mendeskripsikan prinsip-prinsip RME
sebagai berikut :