38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan judul “
Pengguanaan Media Pembelajaran Audiovisual pada Materi Ekosistem Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Taman
Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakatrta ” dilakukan dengan menggunakan II siklus. Penelitian siklus I dilaksanakan pada tanggal 30 April 2013 dan 7 Mei
2013, sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 14, 16 Mei 2013. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII A dengan jumlah 20 orang siswa
yang terdiri dari 11 siswa putra dan 9 siswa putri. Dalam penelitian ini, peneliti tidak berperan sebagai guru. Dalam hal
ini guru bidang studi langsung mengaplikasikan pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa kelas VII A dengan menggunakan instrumen pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan langkah awal berupa observasi terhadap proses pembelajaran di kelas yang akan menjadi
subyek penelitian. Kegiatan observasi dilaksanakan pada tanggal 11, 15, 19 Maret 2013. Selain melakukan observasi kelas, peneliti juga melakukan
wawancara kepada guru bidang studi yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi mangenai hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas VII A.
Sebelum memasuki tahap siklus 1, peneliti dibantu oleh guru dalam
menyebarkan kuisioner motivasi awal untuk diisi oleh siswa. Hasil dari
kuisioner motivasi awal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1. Nilai Motivasi Awal Siswa
Interval Kategori
Jumlah siswa
81 – 100
Sangat Tinggi 9
45 66
– 80 Tinggi
11 55
56 – 65
Cukup 46
– 55 Rendah
– 45 Sangat Rendah
Total 20
100 Rata
– rata skor motivasi awal 79,75
Tabel diatas menunjukkan tingkat motivasi awal siswa sebelum dilaksanakannya penelitian. Dari data pada tabel di atas dapat dilihat bahwa
persentase belajar siswa dengan kategori sangat tinggi adalah 45, dan untuk presentase dengan kategori tinggi adalah 55, sedangkan untuk kategori
motivasi “ cukup, rendah, sangat rendah “ memiliki presentase 0. Skor rata – rata motivasi awal siswa adalah 79,75. Hasil motivasi awal tersebut
diperoleh dari pengisian kuisioner motivasi yang diisi oleh 20 orang siswa kelas VII A.
Pada awal pelaksanaan penelitian, guru memberikan tes awal pretest kepada siswa. Soal tes tersebut dibuat berdasarkan indikator yang ada dari
standar kompetensi dan kompetensi dasar dari materi ekosistem dengan jumlah soal 14 butir, yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 4 soal essai.
Pelaksanaan pretest dilakukan pada hari selasa tanggal 30 April 2013. Tes awal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan
siswa megenai materi ekosistem yang akan dipelajari.
1. Siklus 1 a. Perencanaan
Sebelum memulai penelitian, peneliti mempersiapkan berbagai hal yang digunakan untuk kelancaran proses penelitian. Hal yang dipersiapkan
oleh peneliti seperti; media pembelajaran berupa video dan animasi ekosistem, lembar observasi siswa, instrument pembelajaran Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, Silabus, Lembar Kerja Siswa, Soal Postest , kamera digital. Kemudian guru bersama peneliti berdiskusi untuk
membuat skenario pembelajaran agar proses pembelajaran dapat bejalan sesuai dengan yang diharapkan.
b. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian pada siklus 1 dilaksanakan sebanyak dua
kali pertemuan, yaitu pada hari selasa tanggal 30 April 2013 dan tanggal 7 Mei 2013 dengan alokasi waktu 6 x 40 menit. Pada pertemuan pertama
jumlah siswa yang hadir sebanyak 19 orang. Kegiatan dilaksanakan yaitu pada pukul 08.30
– 10.30 WIB. Pelaksanaan penelitian ini juga disertai dengan kegiatan observasi siswa, yang mana kegiatan observasi ini
dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang rekan mahasiswa. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1 Penerapan media pembelajaran audiovisual Guru membuka pelajaran dengan penyampaikan secara lisan
garis-garis besar tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan pertama, kemudian guru menggali pengetahuan siswa dengan
memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa mengenai ekosistem.
Setelah kegiatan pembuka, guru menyampaikan materi inti ekosistem dengan menggunakan media audiovisual yang telah disiapkan oleh
peneliti berupa video dan animasi. Kemudian guru menjelaskan konsep dengan menggunakan animasi sesuai dengan indikator dari Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari materi ekosistem.
. Gambar 4.1 Pemutaran Video Dan Dilanjutkan Dengan Penjelasan
Konsep Oleh Guru 2 Pembagian kelompok diskusi
Pada pertemuan kedua guru membagi siswa kedalam 4 kelompok yang mana dalam satu kelompok terdiri dari 5 orang siswa
yang diambil dari nomor urut yang berbeda. Kemudian setiap kelompok siswa diberi LKS untuk dikerjakan.
Gambar 4.2 Siswa Mengerjakan LKS
Dalam mengerjakan LKS terlihat masih ada kelompok yang kesulitan untuk mengerjakan soal LKS tersebut. Hal tersebut
disebabkan karena siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Siswa yang masih belum paham meminta bantuan
guru untuk menjelaskan bagian yang masih belum dipahami oleh siswa.
Gambar 4.3 Guru Memberi Penjelasan Kepada Siswa
Setelah mengerjakan LKS, guru membahas LKS yang telah dikerjakan dengan menunjuk salah satu kelompok untuk menjawab soal
LKS yang telah dikerjakan. Kemudian guru menambahkan konsep dan diakhiri dengan merangkum materi agar siswa lebih dapat memahami
materi yang disampaikan pada pertemuan saat itu.
Gambar 4.4 Guru Menambahkan Konsep
c. Obervasi Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer untuk
melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dengan menggunakan lembar observasi. Peneliti melakukan observasi dibantu oleh satu orang
teman peneliti yang ikut membantu peneliti dalam menjalankan penelitian. Hasil dari obsevasi aktivitas belajar siswa ini digunakan untuk melakukan
refleksi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1.
d. Tes Proses pembelajaran pada siklus 1 diakhiri dengan mengadakan tes
berupa posttest yang dilakukan pada akhir siklus 1 untuk Standar Kompetensi 7 Memahami Saling Ketergantungan dalam ekosistem dan
Kompetensi Dasar
7.1 Menentukan Ekosistem Dan Saling Hubungan Antara Kompoen Ekosistem.
Berikut merupakan data hasil belajar siswa dalam siklus 1:
Tabel 4.2. Data Tes Akhir Posttest Siklus I
Aspek Pencapaian Hasil Belajar
Rata-rata 69,6
pencapaian KKM 65
Tabel diatas menunjukkan rata – rata hasil belajar siswa adalah
69,6, sedangkan presentase pencapaian KKM yang ada sebesar 65. Dari hasil tersebut terdapat 13 orang siswa telah tuntas dan 7 orang siswa tidak
tuntas.
e. Refleksi Berdasarkan pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan pada
siklus I, masih ada beberapa siswa yang masih bermain pada saat proses pembelajaran, seperti pada saat pengerjaan LKS, beberapa orang bermain
dan becanda dengan teman kelompoknya dan kurang partisipasi dalam kelompoknya pada saat pengerjaan LKS. Dari hasil observasi siswa untuk
kelompok 4 didapatkan persentase skor sebesar 55 ditinjau dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok. Hal ini menandakan
bahwa proses pembelajaran pada siklus I belum berjalan dengan baik. Dari analisis nilai tes akhir posttest diperoleh nilai minimal siswa dari hasil
tes siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal siswa sebesar 65. Persentase tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang
ditentukan, yaitu sebesar 70. Dari data nilai posttest, masih terdapat 7 orang siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM yang ditetapkan oleh sekolah sebesar 65. Sementara itu skor rata –
rata kelas yang diperoleh dari hasil posttest sebesar 69,6. Hal tersebut belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk skor
rata – rata kelas, yaitu sebesar 70, sehingga diadakan siklus II.
2. Siklus II a. Perencanaan
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan dengan meninjau kembali permasalahan yang ada pada siklus sebelumnya. Pada siklus I
masih ada beberapa kelompok yang kurang aktif. Hal tersebut bisa dilihat dari skor yang didapatkan oleh masing-masing kelompok. Dari data yang
ada terdapat 1 kelompok yang mendapatkan skor sebesar 55, sehingga perlu diadakan perubahan struktur dari masing
– masing kelompok. Pada siklus II peneliti dan guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok yang
masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang siswa.
b. Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali, yaitu pada tanggal 14 dan
16 Mei 2013. Pada pertemuan pertama guru membentuk kelompok diskusi dan kemudian guru dibantu oleh peneliti dalam memutarkan video
pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya. Pada saat pemutaran video, siswa terlihat serius dalam memperhatikan pelajaran yang
disampaikan dengan menggunakan media audiovisual.
Gambar 4.5 Guru dan siswa memperhatikan video
Setelah siswa melihat video dan mencatat hal penting yang ada dalam video, guru membagi siswa menjadi 5 kelompok seperti yang telah
direncanakan sebelumnya. Guru dan peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok dikarenakan diskusi kelompok pada siklus I belum berjalan
dengan baik. Masih ada beberapa orang siswa yang tidak aktif dan masih terlihat bermain dengan teman kelompoknya, sehingga ada beberapa
kelompok yang tidak aktif dalam diskusi. Untuk mengatasi hal tersebut guru bersama peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok yang masing
– masing kelompok beranggotakan 4 orang siswa dengan komposisi siswa
yang berbeda dari siklus I. Hal ini dilakukan agar siswa lebih aktif berdiskusi dalam kelompoknya.
Pada pertemuan berikutnya, guru mengajak siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah dibuat pada pertemuan
sebelumnya. Sebelum membagikan LKS, Guru menanyakan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya untuk
mengingatkan siswa pada materi yang telah dipelajari. Setelah melakukan penjelasan awal, guru membagikan lembar LKS untuk didiskusikan dan
dikerjakan oleh siswa.
Gambar 4.6 Siswa mengerjakan LKS Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru membahas hasil
kerja siswa. Pada saat pembahasan LKS guru tidak menunjuk kelompok untuk membahas hasil diskusinya dikarenakan waktu belajar yang sudah
hampir selesai, sehingga guru membahas LKS bersama siswa tanpa adanya presentasi dari siswa. Kemudian dari hasil pembahasan guru dan
siswa, ada beberapa konsep yang masih kurang dan belum dibahas, sehingga guru menambahkan konsep yang masih kurang dan kembali
menjelaskan beberapa hal yang belum dimengerti oleh siswa. Guru mengajak siswa merangkum materi yang telah dipelajari pada pertemuan
tersebut dan guru mengumumkan adanya tes yang diadakan pada pertemuan berikutnya.
Gambar 4.7 Guru merangkum materi pembelajaran
c. Observasi Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai observer untuk
melakukan observasi dibantu oleh seorang rekan peneliti. Observasi dilakuakan dengan mengisi lembar observasi siswa yang telah disiapkan
oleh peneliti. Hasil dari obsevasi aktivitas belajar siswa ini digunakan untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilaksanakan pada
siklus 2.
d. Tes Proses pembelajaran pada siklus II diakhiri dengan mengadakan tes
berupa posttest yang dilakukan pada akhir siklus II dengan waktu posttest selama 30 menit. Posttest dilakukan diakhir pembelajaran pada pertemuan
ke dua untuk Standar Kompetensi 7 Memahami Saling Ketergantungan dalam ekosistem dan Kompetensi Dasar 7.2
Mengidentifikasi Pentingnya
Keanekaragaman Makhluk Hidup Dalam Pelestarian Ekosistem.
Berikut merupakan data hasil belajar siswa dalam siklus II:
Tabel 4.3. Data Tes Akhir Posttest Siklus II
Aspek Pencapaian Hasil Belajar
Rata-rata 76,3
pencapaian KKM 80
Tabel diatas menunjukkan rata – rata hasil belajar siswa adalah
76,3, sedangkan presentase pencapaian KKM yang ada sebesar 80. Dari data tersebut diketahui 16 orang siswa dinyatakan tuntas dan 4 orang siswa
tidak tuntas.
e. Refleksi Setelah pelaksanaan penelitian pada siklus II, peneliti bersama
rekan yang ikut dalam pelaksanaan melakukan refleksi untuk tahap siklus II tersebut. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan
kelas yang telah dilakukan pada siklus II telah mengalami perubahan. Dilihat dari skor observasi aktivitas belajar siswa, rata-rata skor aktivitas
belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 sebesar 64,6 meningkat pada siklus 2 menjadi 72,32. Hal ini terlihat dari persiapan
yang dilakukan siswa pada siklus 2 lebih baik dibandingkan dengan siklus 1. Pada siklus 1 masih banyak siswa yang kurang memperhatikan
pembelajaran dan bermain dengan teman sebangkunya, sehingga sebagian besar siswa tidak melakukan kegiatan seperti mencatat, berdiskusi,
mempersiapkan alat tulis, bertanya kepada guru. Sedangkan pada siklus 2 kegiatan aktivitas siswa dalam kelas sudah lebih baik. Siswa lebih
memperhatikan penjelasan guru, mencatat, melakukan diskusi dengan serius dan tidak bermain saat pembelajaran berlangsung.
Proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus II lebih berjalan dengan baik jika dibandingkan dengan siklus sebelumnya, demikian pula
dengan hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II ini telah mengalami peningkatan. Dari data yang ada, dapat dilihat hasil belajar
siswa pada siklus I ketuntasan klasikal sebesar 65 meningkat pada siklus II menjadi 80. Sementara skor rata
– rata kelas yang diperoleh pada siklus I sebesar 69,6 meningkat pada siklus II menjadi 76,3.
3. Motivasi akhir Setelah pelaksanaan posttest, peneliti dibantu oleh guru dalam
menyebarkan angket motivasi akhir untuk diisi oleh siswa. Hasil dari anget motivasi akhir tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel 4.4. Nilai Motivasi Akhir Siswa
Interval Kategori
Jumlah siswa
81 – 100
Sangat Tinggi 15
75 66
– 80 Tinggi
5 25
56 – 65
Cukup 46
– 55 Rendah
– 45 Sangat Rendah
Rata – rata skor motivasi akhir
83,37
Tabel diatas menunjukkan tingkat motivasi ahhir siswa setelah dilaksanakannya penelitian pada siklus II. Dari data pada table di atas dapat
dilihat bahwa persentase belajar siswa dengan kategori sangat tinggi adalah 75, dan untuk presentase dengan kategori tinggi adalah 25, sedangkan
untuk kategori motivasi “ cukup, rendah, sangat rendah “ memiliki presentase 0.
B. Hasil Penelitian 1. Motivasi Belajar Siswa