Sedangkan untuk observasi siswa diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung. Adapun indikator motivasi belajar untuk kuisioner motivasi
belajar siswa antara lain: 1 keinginan belajar,
2 kesiapan, 3 ketertarikan,
4 keseriusan, 5 partisipasi,
H. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data. Dalam penelitian ini analisis data
dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif.
1. Analisis kuantitatif:
Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara
mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Contoh data kuantitatif: skor tes awal Tina untuk mata pelajaran
matematika= 65, berat badan Tini 47 kg, panjang meja tulis 150 cm.
2. Analisis kualitatif:
Data kualitatif merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau data yang dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya:
baik, buruk, pandai, dan sebagainya. Dalam penelitian ini analisis data yang dilakukan secara kuantitatif adalah untuk mengolah data tes dan
motivasi untuk menghitung skor yang diperoleh siswa dengan
menggunakan rumus, sedangkan analisis kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran audiovisual. Berikut merupakan cara pengolahan data berdasarkan analisis data secara
kuantitatif.
1 Tes Ketuntasan individu
Setiap siswa dalam proses belajar mengajar dikatakan tuntas apabila memperoleh nilai
≥ 65. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 65 dipilih karena merupakan target KKM mata pelajaran Biologi
pada SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Untuk menganalisis skor individu maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
= x 100
Keterangan : Si = Skor Individu
∑x = Jumlah skor ∑x
i
= Jumlah nilai maksimum Setelah memperoleh skor individu, untuk melihat ketuntasan
individu maka skor individu yang telah diperoleh dibandingkan dengan standar KKM yang telah ditetapkan yaitu sebesar
≥ 65. Jika siswa memperoleh skor di atas nilai KKM atau setara dengan nilai KKM
tersebut, maka siswa tersebut dikatakan tuntas.
Ketuntasan klasikal
Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai apabila target pencapaian ideal
70 dari jumlah siswa dalam kelas.
100
1
x n
n KK
Keterangan : KK
= Ketuntasan Klasikal n
1
= Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 n
= Jumlah siswa yang ikut tes banyaknya siswa
2 Motivasi Belajar Penelitian ini menggunakan 2 macam kuisioner, yang pertama
adalah kuisioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar awal siswa sebelum diberikan tindakan dan kuisioner yang kedua adalah
kuisioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar akhir siswa setelah diberi tindakan. Masing-masing kuisioner terdiri dari 20 item.
Kuisioner motivasi dilakukan untuk mengukur keinginan, kesiapan, ketertarikan, keseriusan, dan partisipasi. Tiap-tiap pernyataan disediakan
empat alternatif jawaban dimana siswa harus memilih salah satu jawaban. Empat alternatif jawaban tersebut antara lain sangat tidak setuju STS,
tidak setuju TS, setuju S, dan sangat setuju SS. Pernyataan- pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif. Adapun
penetapan skor untuk pernyataan positif dan pernyataan negatif seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.3. Penetapan skor kuisioner
Pilihan Jawaban Skor
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 4
1 Setuju
3 2
Tidak Setuju 2
3 Sangat Tidak Setuju
1 4
Skor yang diperoleh siswa dalam kuisioner dijumlahkan dan skor ini digunakan sebagai skor motivasi belajar siswa. Langkah pertama yang
dilakukan adalah menghitung skor motivasi belajar awal sebelum diberi tindakan dan skor motivasi belajar akhir setelah diberi tindakan untuk
masing-masing siswa seperti tabel berikut: Tabel 3.4. Skor motivasi belajar awal sebelum diberi tindakanskor
motivasi belajar akhir sesudah diberi tindakan
Kode Siswa
nomor pernyataan Total
Skor
1 2
3 4
... Siswa 1
Siswa 2 Siswa 3
dst.
Kemudian untuk mengetahui skor motivasi belajar siswa terhadap pelajaran biologi materi ekosistem dengan menggunakan media audiovisual maka dapat
menggunakan rumus sebagai berikut : =
100
Adapun skor masing-masing siswa yang dikategorikan menggunakan tabel interval berikut:
Tabel 3.5. Penggolongan Kelas Interval Motivasi Belajar Siswa
Kelas Interval Golongan Motivasi Belajar
81 – 100
Sangat Tinggi 66
– 80 Tinggi
56 – 65
Cukup 46
– 55 Rendah
– 45 Sangat Rendah
Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi pada materi ekosistem dengan menggunakan media
audiovisual diukur melalui kuisioner motivasi belajar secara kuantitatif. Kemudian skor dari kuisioner awal dibandingkan dengan kuisioner akhir
untuk mendapatkan hasil motivasi siswa.
I. Personalia
Nyi Ir. Sri Yudi Astuti : Sebagai Pengajar Guru Biologi SMP Taman
Dewasa Ibu Pawiyatan Antonius Aditya K.
: Observer I Peneliti Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Yulius Tri Kurniawan : Observer II Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas PTK dengan judul “
Pengguanaan Media Pembelajaran Audiovisual pada Materi Ekosistem Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII A SMP Taman
Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakatrta ” dilakukan dengan menggunakan II siklus. Penelitian siklus I dilaksanakan pada tanggal 30 April 2013 dan 7 Mei
2013, sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 14, 16 Mei 2013. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII A dengan jumlah 20 orang siswa
yang terdiri dari 11 siswa putra dan 9 siswa putri. Dalam penelitian ini, peneliti tidak berperan sebagai guru. Dalam hal
ini guru bidang studi langsung mengaplikasikan pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa kelas VII A dengan menggunakan instrumen pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh peneliti.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan langkah awal berupa observasi terhadap proses pembelajaran di kelas yang akan menjadi
subyek penelitian. Kegiatan observasi dilaksanakan pada tanggal 11, 15, 19 Maret 2013. Selain melakukan observasi kelas, peneliti juga melakukan
wawancara kepada guru bidang studi yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi mangenai hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas VII A.
Sebelum memasuki tahap siklus 1, peneliti dibantu oleh guru dalam