Metodologi Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

kriminal lagi apa yang harus dilakukan? Proses wawancara dalam penelitian ini melalui beberapa tahap, yaitu : 1. Mencari subjek yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dan bersedia untuk berpartisipasi menjadi subjek penelitian. 2. Membangun rapport, menjelaskan tujuan penelitian, menjelaskan peran subjek dalam penelitian dan kembali memastikan kesediaan subjek untuk berpartisipasi dalam penelitian. 3. Menentukan jadwal wawancara dengan menyesuaikan kegiatan subjek supaya tidak mengganggu kegiatan subjek di dalam Lembaga Pemasyarakatan. 4. Menyusun panduan wawancara yang bersifat semi-struktur. 5. Melakukan wawancara dengan subjek penelitian. Data yang diperoleh saat wawancara direkam dengan menggunakan tape recorder dan selanjutnya disalin dalam bentuk traksrip verbatim.

E. Prosedur Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif tidak ada rumusan atau aturan yang baku untuk mengolah dan menganalisis data. Meskipun demikian, tidak dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif tidak memiliki pedoman-pedoman atau saran-saran tentang prosedur yang harus dijalani berkaitan dengan analisis dan interpretasi data Patton, dalam Poerwandari, 2005. Selanjutnya, Patton dalam Poerwandari 2005 juga menjelaskan bahwa tetap ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan dalam pengolahan dan analisis data. Dalam hal ini peneliti wajib untuk memonitor dan melaporkan proses dan prosedur-prosedur analisisnya secara jujur dan selengkap mungkin. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Organisasi Data Pengorganisasian data dilakukan dengan cara memindahkan rekaman hasil wawancara dari tape recorder ke dalam bentuk tulisan menjadi tranksrip verbatim. Pengetikan transkrip verbatim dilakukan setelah proses wawancara dan dengan melihat catatan-catatan selama wawancara berlangsung. Hal ini dilakukan supaya data yang dipindahkan dapat dilengkapi dengan pengamatan kondisi dan situasi selama wawancara berlangsung yang tercatat dalam catatan wawancara. 2. Pengkodean coding Setelah data hasil wawancara disusun menjadi transkrip verbatim, peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran dari satu baris ke baris lain kemudian dilanjutkan dengan pemberian kode. Kode diberikan disebelah jawaban subjek pada transkrip verbatim. Dari pengkodean tersebut maka dapat diketahui mana data yang relevan dan sesuai dengan tema penelitian dan yang tidak.