Evaluasi Program Pelatihan TINJAUAN PUSTAKA
59
Pelaksanaan pembinaan kemandirian dilakukan dengan memberikan pelatihan kerja kepada narapidana. Setiap narapidana dipekerjakan setiap
harinya dengan memberikan pekerjaan bagi para narapidana dan sifatnya wajib untuk diikuti berdasarkan pasal 15 ayat 1 UU NO.12 tahun 1995. Hal
yang sesuai dengan praktik ini adalah bahwa salah satu kegiatan yang dinilai penting dan sangat berguna bagi narapidana adalah dengan memberikan
pelatihan. Program pelatihan yang diberikan tetap mengacu pada prinsip pemasyarakatan bahwa pekerjaan yang diberikan kepada narapidana tidak
boleh bersifat mengisi waktu atau hanya diperuntukkan untuk kepentingan jawatan atau kepentingan negara saja, melainkan diharapkan memberikan
manfaat sebagai bekal hidup di masyarakat. Program pembinaan kemandirian dengan memberikan pelatihan kerja
ternyata dirasakan masih kurang berhasil. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya mantan narapidana yang setelah bebas kembali melakukan
tindakan kriminal yang mengakibatkan mereka masuk kembali Lembaga Pemasyarakatan bahkan banyak yang menjadi residivis. Program pelatihan
kerja yang diberikan kepada narapidana selama menjalani hukuman seharusnya dapat membantu narapidana untuk kembali ke masyarakat dan
dapat memperoleh pekerjaan sehingga tidak melakukan tindakan kriminal lagi. Dengan banyaknya kasus residivis, maka dapat pula dilihat bahwa tujuan
program pelatihan kerja belum tercapai sepenuhnya. Oleh karena itu, dirasakan perlu adanya evaluasi mengenai pelatihan kerja yang dilakukan di
Lingkungan Pemasyarakatan untuk mengetahui penyebab masih banyaknya
60
kasus residivis. Apabila selama ini evaluasi cenderung dilakukan oleh para staff Lembaga Pemasyarakatan dan para pembuat kebijakan, maka sudah
saatnya mengambil peran langsung dari para narapidana untuk melakukan evaluasi program.
Evaluasi program pelatihan adalah usaha pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui dan memutuskan cara yang efektif
dalam menggunakan sumber-sumber latihan yang tersedia guna mencapai tujuan pelatihan secara keseluruhan. Evaluasi program pelatihan juga
memasukkan umpan balik dari peserta yang sangat membantu dalam memutuskan kebijakan mana yang akan diambil untuk memperbaiki pelatihan
tersebut. Studi evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan evaluasi terhadap proses pelatihan kerja yang di laksanakan di Lembaga
Pemasyarakatan. Evaluasi proses pelatihan adalah evaluasi yang dilakukan terhadap langkah-langkah kegiatan selama proses pelatihan berlangsung.
Evaluasi proses dilakukan dengan mengungkapkan pendapat seluruh peserta tentang fasilitator, peserta, materi isi dan proses pelatihan kerja itu sendiri.
Studi Evaluasi Pelatihan Kerja Dalam Rehabilitasi Narapidana Menurut Perspektif Narapidana Residivis merupakan evaluasi yang diberikan
secara langsung oleh para narapidana residivis mengenai program yang dilakukan. Narapidana sebagai subjek dan peserta perlu diberikan kesempatan
untuk memberikan evaluasi mengenai program pelatihan kerja secara lebih mendalam. Hal ini dikarenakan pelatihan kerja merupakan kebutuhan
narapidana sebagai bekal untuk kembali ke masyarakat setelah bebas dan
61
habis masa pidananya. Narapidana yang dilibatkan dalam evaluasi program adalah narapidana residivis karena mereka sudah pernah memperoleh
pembinaan, namun mereka kembali melakukan tindakan kriminal. Dengan melibatkan peran serta narapindana residivis, diharapkan mereka dapat
memberikan evaluasi berupa koreksi dan rekomendasi mengenai program yang dilakukan. Hal ini untuk mengetahui apa saja yang menyebabkan mereka
kembali melakukan tindakan kriminal sedangkan mereka sebelumnya sudah pernah memperoleh pembinaan. Hasil evaluasi ini nantinya merupakan
evaluasi yang akurat mengenai reentry program yang bisa digunakan oleh para praktisi. Dengan adanya data evaluasi ini, maka dapat menjadi masukan
dan bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan supaya berpikir secara substansif dengan melihat isinya yang mengatur hak dan kewajiban orang-
orang yang tunduk pada hukum dan bukan terlalu idealis dengan tindakan kriminal beserta hukumannya. Hal yang lebih penting dari hasil evaluasi ini
adalah dapat digunakan untuk mengidentifikasi reentry program yang lebih efektif karena terlaksananya reentry program merupakan tantangan sosial di
mana narapidana akan kembali ke masyarakat dan tinggal di dalam masyarakat.