sesamanya sehingga dapat membuat masyarakat setempat atau pribumi merasa iri hati atas keberhasilan mereka di bidang ekonomi.
4.2 Gambaran Umum Budaya Masyarakat Tionghoa
Budaya Tionghoa merupakan salah satu budaya yang paling tua dan kompleks di dunia. Keturunan Tionghoa banyak terdapat di hampir seluruh belahan dunia.
Kebudayaan Tionghoa banyak dikenal secara luas. Banyak klenteng yang telah dibangun di berbagai kota yang membuat semua lapisan masyarakat mulai mengerti
ritual dan budaya Tionghoa. Budaya masyarakat Tionghoa yang telah dikenal luas mencakup kepercayaan,
perayaan-perayaan, bahasa, musik, kesenian, makanan, minuman, pakaian, obat- obatan dan sebagainya. Contoh perayaan yang dimaksud adalah perayaan pernikahan,
perayaan kematian, kelahiran, Imlek, Cengbeng dan perayaan lainnya. Budaya- budaya tersebut memiliki hubungan antara satu sama yang lain.
Salah satu budaya yang terdapat dalam masyarakat Tionghoa yaitu makanan dan minuman. Menurut Dorothy Perkins 1999:104-105, “seni makanan dan
minuman telah lama dikembangkan secara tinggi di Cina”. James Danandjaja 2007:417 juga berpendapat bahwa, “makanan dan minuman selalu memegang
peranan utama dalam adat-istiadat, festival, upacara-upacara seperti kelahiran, pernikahan, pemakaman, sesajian dan lain- lain.
Masyarakat Tionghoa adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur. Mereka adalah masyarakat yang berpegang teguh terhadap kebudayaan dan
berusaha mempertahankan tradisi-tradisi leluhur serta adat istiadat. Seperti mempercayai arwah leluhurnya yang tampak dari kebiasaan menyediakan sesajian
kepada nenek moyang. Adat istiadat ini merupakan suatu bentuk penggambaran kebiasaan sehari-hari, tradisi dan mitos yang berkembang di masyarakat.
Masyarakat Tionghoa memiliki tiga ajaran pokok yang dikenal dengan sebutan Tridarma. Ketiga ajaran tersebut terdiri dari Taoisme, Konfusianisme dan
Buddhisme. Sebagian besar agama dan kepercayaan masyarakat Tionghoa berasal dari ketiga ajaran tersebut dan biasanya dalam praktek masyarakat Tionghoa
menggabungkan ketiga ajaran tersebut menjadi satu. Penggabungan ketiga ajaran tersebut terlihat pada pemujaan terhadap nenek moyang.
4.3 Sejarah Arak Putih