Fungsi Makna Kebudayaan Konsep

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:588, konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Oleh karena itu konsep yang ada dalam penelitian ini adalah mengenai :

2.2.1 Fungsi

Dalam pengertian sehari-hari, fungsi adalah guna atau manfaat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:323 fungsi adalah kegunaan suatu hal bagi hidup suatu masyarakat. Fungsi secara budaya yaitu fungsi dimana setiap pola kelakuan, setiap kepercayaan dan sikap menjadi suatu kebiasaan. Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dan masyarakat. Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berhubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya. Kebudayaan berfungsi sebagai suatu pedoman hubungan antar manusia atau kelompok, wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya, pembimbing kehidupan manusia dan sebagai pembeda antar manusia dan binatang. Soekanto, 2009:155

2.2.2 Makna

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:703, makna adalah : 1. Arti atau maksud. 2. Pengertian yang diberikan kepada benda kebahasaan. 3. Aktif makna emotif, denotasi makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas hubungan lugas antara satuan dan wujud diluar bahasa, seperti orang, benda, tempat, sifat, proses dan kegiatan. Makna secara budaya yaitu arti yang terkandung dalam budaya tersebut. Dimana setiap tradisi memiliki arti atau maksud tertentu. Makna kebudayaan adalah arti dari setiap tradisi atau kebiasaan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat.

2.2.3 Arak

Arak merupakan salah satu minuman keras yang memiliki kandungan etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Dalam bahasa mandarin kata arak yaitu 酒 baca: ji ǔ artinya kata yang digunakan untuk semua jenis minuman yang mengandung alkohol. Hamami Amiek 2005:3 menyatakan pembuatan minuman keras sebagai berikut: “Berdasarkan pembuatannya, minuman keras terbagi atas 2 golongan yaitu minuman keras hasil fermentasi dan minuman keras hasil destilasi atau penyulingan. Fermentasi dalam bahasa Indonesia artinya peragian yaitu proses pemecahan zat gula dalam bentuk cair menjadi alkohol dan CO2 dengan bantuan ragi. Hasil fermentasi mempuyai kadar alkohol maximum 15. Sedangkan minuman keras hasil destilasi atau penyulingan adalah dari proses pemanasan dan pendinginan kembali. Maksudnya untuk memperoleh kadar alkohol yang lebih tinggi karena itu untuk maksud tersebut sering dilakukan dua atau tiga kali penyulingan, sehingga kadar alkohol yang dihasilkan tinggi sekali ” Asal usul minuman beralkohol dari fermentasi biji-bijian belum dapat ditelusuri dengan pasti. Arak merupakan salah satu jenis minuman budaya masyarakat Tionghoa. Arak sejak dulu selalu dikaitkan dengan penyajian makanan atau perayaan dan upacara tradisional seperti perkawinan dan kematian. Arak juga digunakan sebagai alat rekreasi karena sifat perangsang yang dimilikinya. Salah satu contohnya adalah sekelompok penyair yang minum sampai mabuk untuk merangsang kecakapan kreatifnya. Mereka disebut penyair Naga Mabuk. Boye De Mente, 1991:255 Arak juga berhubungan dengan pergaulan, membina baik yang berhubungan dengan pribadi, politik dan dagang. Ada beberapa kisah tentang perkembangan kehidupan, kekuasaan maupun kehancuran kaisar dan menteri pada zaman Cina kuno karena pengaruh arak. Demikian juga dengan fakta tentang terjadinya kehancuran kehidupan usaha ekonomi. Budaya minum arak mempunyai sejarah yang panjang di Cina. Arak telah diproduksi dan digunakan sejak zaman kuno dan sering menyebabkan kesalahpahaman yang besar karena pengaruh alkohol yang menyebabkan mabuk. Boye De Mente, dalam buku Etiket dan Etika Bisnis Dengan Orang Cina 1991:255 menjelaskan : “Pembuatan, penjualan dan pemakaian arak berulang-ulang dilarang dan diizinkan sebanyak empat puluh satu kali selama 2400 tahun antara Dinasti Chou dan Dinasti Mongol. Pada tahun 1127, seorang penerbit mempublikasikan petunjuk penyulingan yang lengkap untuk segala jenis anggur dan minuman keras yang dibuat di negeri Cina.” Arak merupakan minuman yang penting pada acara santai maupun perjamuan resmi. Pada saat acara perjamuan, masyarakat Tionghoa cenderung menganggap makan itu tidak nikmat tanpa sajian minuman arak. Itulah sebabnya pada waktu makanan disediakan di atas meja terdapat tiga gelas disamping piring yaitu: satu untuk bir yang paling bagus large bir yang umumnya bisa memabukkan tetapi tidak begitu keras, satu untuk anggur tipe vermut atau di Cina ada yang manis seperti sirup anggur yang diproduksi sendiri dan gelas yang kecil untuk minuman keras seperti maotai yang dibuat dari sorghum dengan kadar 65-70. Maotai pada umumnya dipakai untuk toas, dalam Bahasa Inggris disebut “cheers”. Persamaan mengenai cheers di Cina adalah mengucapkan selamat sambil angkat gelas untuk toas. Dalam bahasa mandarinnya disebutkan “ gānbē i” 干杯 yang arti literaturnya adalah gelas kering Helmut Morsbach 1993:75-76. Setiap orang Tionghoa minum arak dan mengatakan toas maka terlihat mereka langsung meminumnya sampai habis atau gelasnya terlihat kosong. Maotai adalah salah satu jenis arak putih yang terkenal. Arak memiliki banyak jenis yaitu arak putih báiji ǔ 白酒 , arak kuning huángjiǔ 黄酒 , bir píjiǔ 啤酒 , arak buah gu ǒjiǔ 果酒 dan pèizhì jiǔ 配制酒 Lijingping, 2007:48.

2.2.3.1 Arak Putih

Di berbagai negara, seni membuat arak dan penyulingannya sangat rumit. Hal ini dikarenakan asalnya bervariasi. Teknik membuat arak putih sampai saat ini masih terus berkembang. Larutan alkohol murni tidak memiliki aroma dan rasa, tetapi minuman keras arak putih memiliki aroma, rasa yang unik dan warna. Hal ini karena di dalam arak putih tidak hanya mengandung alkohol tetapi juga mengandung karbohidrat, gliserol, asam amino, ester organik dan berbagai vitamin. Salah satu keistimewaan Cina adalah penyulingan arak putih. Arak putih dibuat dari biji-bijian yang difermentasikan dengan ragi lalu disuling. Lijingping, 2007:49. Arak putih memiliki banyak jenis. Salah satu arak putih Cina yang umum dipakai adalah maotai. Maotai merupakan minuman resmi pemerintah Cina yang paling terkenal yang dibuat dari sorghum. Kadar alkoholnya berkisar 140-150 cc per liter. Tidak semua pedagang atau pejabat Cina kebal terhadap pengaruhnya seperti sering terjadi. Banyak yang menggantinya dengan air atau cairan lain yang tidak berwarna. Itu adalah suatu taktik yang harus selalu diingat oleh penguasa asing Boye De Mente, 1991: 258. Fungsi arak putih yaitu sebagai salah satu sajian dalam memperingati kematian leluhur, sajian di dalam upacara perkawinan, sebagai obat tradisional, untuk etika dalam bisnis Cina, pelunak makanan yang dibakar seperti ikan bakar, daging panggang atau barbeque.

2.2.4 Kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari Bahasa Sanskerta buddahyah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal Koentjaraningrat, 2002:181. Adapun istilah culture, yang berasal dari kata Latin colere. Artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal kata tersebut yaitu colere kemudian culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam Soekanto, 2003:172. Defenisi kebudayaaan menurut E.B Tylor 1871:1 adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Selo Soermardjan dan Soelaeman Soemardi 1964:113 juga mengemukakan pendapat bahwa kebudayaan sebagai hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Soerjono Soekanto 2003:173 menjelaskan mengenai karya, rasa dan cipta sebagai berikut, “Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah material culture yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Didalamnya termasuk misalnya saja agama, ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjutnya, cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat dan antara lain yang menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Cipta merupakan baik yang berwujud teori murni, maupun yang telah disusun untuk langsung diamalkan dalam kehidupan masyarakat.” Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:432, kebudayaan adalah : 1. Hasil kegiatan dan penciptaan batin akal budi manusia seperti kepercayaan dan adat- istiadat. 2. Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. Dari defenisi-defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaaan dapat berubah seiring perkembangan, dalam arti dinamis.

2.2.5 Masyarakat Tionghoa