Penghimpunan Dana Masyarakat Penghimpunan dana pihak ketiga DPK oleh perbankan di Jakarta Penyaluran Kredit Perkembangan kredit selama triwulan IV-2009 masih belum

Kajian Ekonomi Regional Jakarta 32

1. Penghimpunan Dana Masyarakat Penghimpunan dana pihak ketiga DPK oleh perbankan di Jakarta

sampai dengan November 2009 masih bertumbuh, meskipun pertumbuhannya belum setinggi 2008. Secara tahunan, penghimpunan DPK hingga November 2009 tumbuh 9,4 yoy, menurun dibandingkan triwulan III-2009 yang tumbuh 17,6 yoy, dengan posisi sebesar Rp 920,4 triliun. Berdasarkan komponen, sumber penurunan DPK adalah deposito dengan porsi 55,6, yang turun ke 6,3 yoy dibandingkan triwulan sebelumnya 10,1; yoy. Sementara secara kepemilikan, perkembangan DPK perseorangan yang memiliki porsi 48,1 masih menurun menjadi 17,9 dibandingkan triwulan III- 2009 26,3. Grafik III.2 Perkembangan Komponen DPK Grafik III. 3 Perkembangan Kepemilikan DPK

2. Penyaluran Kredit Perkembangan kredit selama triwulan IV-2009 masih belum

secepat pertumbuhan tahun sebelumnya. Kecenderungan tersebut terjadi pada kredit lokasi bank di Jakarta maupun lokasi proyek di Jakarta. Berdasarkan bank lokasi penyalur, kredit pada triwulan IV-2009 per November sebesar Rp 685,9 triliun, hanya sedikit meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar Rp 680,7 triliun. Sementara dilihat dari pertumbuhannya, kredit pada triwulan IV- 2009 turun sebesar 0,6 yoy, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,5yoy. Dilihat dari sisi penggunaannya, pada triwulan IV-2009, penurunan pertumbuhan terjadi pada kredit modal kerja menjadi sekitar Rp 343,4 triliun turun 11,2; yoy. Demikian pula untuk kredit investasi masih melambat menjadi Rp 185,7 triliun 11,5, yoy. Namun untuk kredit konsumsi telah mengalami ekspansi 14,6 yoy terutama untuk KPR diatas tipe 70, rukorukan, dan konsumsi lainnya. Secara sektoral, outstanding kredit pada bulan November 2009 menunjukkan bahwa pertumbuhan posisi kredit yang terkait modal kerja dan investasi memang masih melambat bahkan turun. Perlambatan terjadi pada kredit sektor 5 10 15 20 25 30 35 40 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2007 2008 2009 , y‐o‐y Jakarta Deposito Giro Tabungan 5 10 15 20 25 30 35 ‐60 ‐40 ‐20 20 40 60 80 100 120 140 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2008 2009 , yoy , yoy Pemerintah Daerah BU Bukan Keuangan Milik Negara Perseorangan rhs BU Bukan‐Keuangan Milik Swasta rhs Kajian Ekonomi Regional Jakarta 33 perdagangan, pengangkutan, pertanian, dan listrik. Bahkan kredit di sektor industri dan jasa dunia usaha masih menurun. Namun demikian, untuk sektor yang terkait dengan konsumsi, yaitu sektor lain-lain memang ada peningkatan, yaitu dari 12,7 di triwulan III-2009 menjadi 14,6 hingga November 2009. Namun demikian, kredit untuk usaha kecil UMKM sudah ada tren meningkat. Tabel III.2 Perkembangan Kredit Berdasarkan Jenis Usaha Tabel III.3 Perkembangan Kredit Berdasarkan Sektoral

B. RISIKO KREDIT PERBANKAN Sampai dengan triwulan IV-2009 posisi November 2009, risiko