Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan hotel dan restoran PHR pada triwulan IV-

Kajian Ekonomi Regional Jakarta 13 Perkembangan bangunan didorong oleh perbaikan perekonomian. Optimisme bahwa akan terjadi perbaikan ekonomi mendorong permintaan masyarakat terhadap produk properti. Aktivitas leasing mengalami peningkatan, dimana tingkat hunian properti perkantoran naik dari 83,9 menjadi 84,3, tingkat hunian apartemen sewa naik sedikit dari 62,4 menjadi 62,9, dan tingkat hunian sewa di retail naik dari 75,1 menjadi 75,9. Untuk properti hunian milik, hanya tingkat penjualan di industri yang terlihat meningkat. Apartemen jual kumulatif penjualan memang masih menurun, akan tetapi permintaan pre-sales untuk kalangan menengah ke bawah rusunami rumah susun sederhana milik masih meningkat sekitar 0,1.

4. Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan hotel dan restoran PHR pada triwulan IV-

2009 tumbuh sebesar 5,0-5,4 y-o-y, sedikit meningkat dibandingkan dengan triwulan III-2009 5,1. Peningkatan tersebut tercermin dari beberapa prompt indikator, seperti indeks penjualan eceran, konsumsi listrik sektor bisnis grafik I.29 dan arus barang di Tanjung Priok grafik I.31 yang meningkat. Demikian pula indikator untuk hotel, seperti jumlah wisman dan tingkat hunian grafik I.30. Grafik I.29 Konsumsi Listrik Sektor Bisnis dan Survei Penjualan Eceran Grafik I.30 Jumlah Wisman dan Tingkat Hunian Grafik I.31 Arus Barang melalui Kereta dan Pelabuhan Perkembangan pembiayaan perbankan ke sektor ini secara umum masih terbatas. Posisi kredit lokasi proyek yang disalurkan di sektor ini masih tumbuh terbatas dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pada posisi akhir November 2009, jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp ‐60 ‐40 ‐20 20 40 60 2 4 6 8 10 12 14 16 18 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 2007 2008 2009 , yoy , y‐o‐y g.Kons Listrik Bisnis yoy g.SPE rhs Sumber : PLN dan SPE‐BI, diolah 30 35 40 45 50 55 60 1 1.4 1.8 2.2 2.6 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2008 2009 hari Indikator Sub Sektor Hotel Rata ‐rata lama menghinap tamu hari Hotel Occupancy Rate rhs ‐40 ‐20 20 40 60 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2008 2009 g.Brg Kereta yoy g.Brg Tnjg. Priok yoy Sumber : BPS, diolah Kajian Ekonomi Regional Jakarta 14 77,2 triliun, turun menjadi 2 y-o-y dari sebelumnya tumbuh sebesar 7,8. Meskipun terjadi penurunan jumlah kredit yang disalurkan, namun kualitas kreditnya masih cukup baik sebagaimana yang ditunjukkan oleh NPL yang berada 5. Pertumbuhan sub sektor perdagangan didorong pengeluaran konsumsi yang masih bertumbuh dan adanya perayaan hari keagamaan. Adanya perayaan Natal 2009 dan Tahun Baru 2010, sebagian besar mal di Jabodetabek menggelar program diskon. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Aprindo menyatakan adanya program turut tersebut turut mendorong penjualan ritel modern naik sekitar 5-10 untuk produk makanan dan minuman mamin dan sekitar 15 untuk produk fesyen. Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia Gapmmi juga menyatakan bahwa penjualan makanan dan minuman hingga akhir 2009 diperkirakan naik 10 dibandingkan omzet 2008 mencapai Rp 505 triliun.

5. Keuangan, Persewaan dan Jasa Pada triwulan laporan, sektor keuangan, persewaan dan jasa