Bangunan Sektor bangunan pada triwulan IV-2009 tumbuh sebesar 6,6-

Kajian Ekonomi Regional Jakarta 11 Grafik I. 25 Perkembangan Jumlah Penumpang Bus Trans jakarta Grafik I. 26 Perkembangan Jumlah Penumpang Udara di Bandara Soekarno Hatta Pembiayaan perbankan terhadap sektor transportasikomunikasi masih tinggi disertai dengan kinerja kredit yang membaik. Posisi kredit yang disalurkan perbankan pada sektor ini per posisi bulan November 2009 tercatat sebesar Rp 52,2 triliun, naik 11,6 y-o-y. Peningkatan kredit ini diikuti dengan peningkatan kinerja kredit yang semakin baik NPLs sebesar 2,6. Stabilnya pertumbuhan sektor ini diperkirakan karena jumlah pelanggan transportasikomunikasi sudah cukup tinggi dan terjadi pergeseran pada penggunaan jasa komunikasi. Jumlah pelanggan seluler di Jakarta mulai stagnan grafik I.23 sekitar 53 juta orang dihitung dari pangsa pelanggan telepon seluler Jabodetabek yang sekitar 30-40 dari 134 juta pelanggan nasional. Namun demikian, berdasarkan lembaga riset Frost Sullivan, di Indonesia terjadi pergeseran penggunaan dari basic telephony suara dan SMS menjadi Value Added Servicess VAS yang membutuhkan akses data. Survei lembaga tersebut menunjukkan bahwa 46 persen responden mengakses internet setiap hari hasil survei 2007 hanya 27 persen. Dari sisi pendapatan, broadband internet Telkom posisi triwulan III-2009 menghasilkan pendapatan sekitar Rp 1.850 miliar atau meningkat signifikan 91,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara operator XL menyatakan pendapatan jasa data naik 12 persen kontribusi dari jasa data naik dari 26 persen menjadi 27,8 persen. Dari subsektor transportasi, jumlah penumpang bus trans Jakarta rata-rata mencapai 7 juta orang per bulan dengan tren yang stabil sejak awal 2008.

3. Bangunan Sektor bangunan pada triwulan IV-2009 tumbuh sebesar 6,6-

7,0, meningkat tipis dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III-2009 6,6. Peningkatan pertumbuhan sektor bangunan diperkirakan bersumber dari pembangunan properti oleh swasta ‐20 ‐10 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 2007 2008 2009 g.jumlah penumpangyoy g.jumlah penumpangmtm Sumber : transjakartabusway.com ‐20 ‐10 10 20 30 40 50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2007 2008 2009 , yoy g.Penumpang Soekarno Hatta Total g.Domestik g.Internasional Sumber : BPS, diolah Kajian Ekonomi Regional Jakarta 12 maupun pemerintah. Pembangunan properti oleh swasta terjadi pada semua kelompok properti retail, perkantoran, industri, apartemen jual dan sewa. Tambahan pasokan properti di Jakarta misalnya Pusat Grosir Senen Jaya Jakarta Pusat retail; Menara Bidakara 2 perkantoran, Gardenia Boulevard apartemen jual; Kempinski Private Residences, Aston Marina, dan Pejaten Suites apartemen sewa tabel I.5. Sementara untuk properti residensial, terjadi tren peningkatan untuk semua tipe kecil, menengah, dan besar grafik I.27. Sementara pembangunan oleh pemerintah berupa kelanjutan Banjir Kanal Timur yang telah tembus ke Marunda dan perbaikan di beberapa ruas jalan. Grafik I.27 Hasil Survei Properti Residensial Grafik I.28 Kredit Sektor Konstruksi Tabel I.5 Perkembangan Pasokan Properti Perkembangan pembiayaan perbankan sektor bangunan cenderung meningkat. Kredit perbankan untuk semua unit KPRKPA tipe 70, KPRKPS 70, dan rukorukan mulai Oktober 2009 mulai ada peningkatan. Untuk apartemen jual ada sekitar 1.011 unit baru yang selesai terbangun pada triwulan ini. Dari sisi kinerja kredit, risiko kredit NPLs sektor bangunan trennya membaik 3,5. Tabel I.6 Perkembangan Permintaan Properti ‐ 500 1,000 1,500 2,000 2,500 TW IV‐2008 TW I‐2009 II ‐2009 III ‐2009 IV ‐2009 Unit Terjual Perkembangan Penjualan Properti Residensial Survei Properti DSM ‐ BI TOTAL TIPE KECIL TIPE MENENGAH TIPE BESAR 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2008 2009 , y‐o‐y Konsumsi ‐ KPRKPA s.d. Tipe 70 Konsumsi ‐ KPRKPS di atas Tipe 70 Konsumsi ‐ RukoRukan Kredit Konstruksi 2008 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Retail Supply cumulative supply, m 2 2,980,400 3,080,100 3,206,100 3,192,100 3,374,700 3,396,800 Office Supply cumulative supply , m 2 3,700,000 3,700,000 3,810,000 3,810,000 3,910,000 3,930,000 Industrial Supply cumulative supply , Ha 7,820 7,820 7,877 7,877 7,877 7,877 Condominium for Sale Supply cumulative supply , unit 68,177 68,514 70,614 72,435 73,963 74,974 Apartment Rental Supply cumulative supply na 31,147 37,638 38,108 39,346 39,715 Sumber : Cushman Wakefield, diolah meningkat menurun 2009 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Retail Demand occupancy rate 77.80 77.40 76.90 77.90 75.10 75.90 Office Demand occupancy rate 86.02 87.10 84.70 85.20 83.90 84.30 Industrial Demand cumulative sale 71.60 71.90 72.20 72.40 72.70 73.10 Condominium for Sale Demand cumulative sales rate 94.16 94.30 94.10 93.80 94.10 94.00 Apartment Rental Demand occupancy rate 70.91 70.00 62.41 61.46 62.60 62.90 Sumber : Cushman Wakefield, diolah meningkat menurun 2008 2009 Kajian Ekonomi Regional Jakarta 13 Perkembangan bangunan didorong oleh perbaikan perekonomian. Optimisme bahwa akan terjadi perbaikan ekonomi mendorong permintaan masyarakat terhadap produk properti. Aktivitas leasing mengalami peningkatan, dimana tingkat hunian properti perkantoran naik dari 83,9 menjadi 84,3, tingkat hunian apartemen sewa naik sedikit dari 62,4 menjadi 62,9, dan tingkat hunian sewa di retail naik dari 75,1 menjadi 75,9. Untuk properti hunian milik, hanya tingkat penjualan di industri yang terlihat meningkat. Apartemen jual kumulatif penjualan memang masih menurun, akan tetapi permintaan pre-sales untuk kalangan menengah ke bawah rusunami rumah susun sederhana milik masih meningkat sekitar 0,1.

4. Perdagangan, Hotel dan Restoran Sektor perdagangan hotel dan restoran PHR pada triwulan IV-