KREDIT UMKM LOKASI PROYEK Perkembangan kredit mikro, kecil dan menengah MKM

Kajian Ekonomi Regional Jakarta 34 Sehingga di kredit industri, terjadi penurunan nominal NPL sektor industri pengolahan dari Rp 14,9 triliun menjadi Rp 10,2 triliun. Grafik III.4 NPLs Jenis Penggunaan Grafik III.5 NPLs Sektor Ekonomi Utama

C. KREDIT UMKM LOKASI PROYEK Perkembangan kredit mikro, kecil dan menengah MKM

Bank di Jakarta masih menunjukkan pertumbuhan yang membaik. Hingga November 2009 kredit MKM di Jakarta telah tumbuh 11,7 ytd, dan secara tahunan posisi kredit MKM meningkat 11,2 yoy menjadi Rp 153,3 triliun. Secara nominal, posisi kredit MKM 11 di Jakarta masih tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain, disusul provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Tabel III.4 Perkembangan Kredit UMKM 11 Termasuk kredit MKM oleh BPR, BPRS dan Bank Syariah namun tidak termasuk kartu kredit 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2007 2008 2009 Konsumsi Modal Kerja Investasi batas NPL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2007 2008 2009 Konstruksi Peng., Pergd., dan Kom. Industri Pengolahan Perdg, Rest, dan Hotel batas NPL Miliar Rp Tw I Tw II Tw III Nov Pertumbuhan Pertumbuhan 2009 2009 2009 2009 Nov 08 ‐ Nov 09 Des 08 ‐ Nov 09 1. DKI Jakarta 133,817.4 143,407.7 148,208.5 153,326.6 20.3 11.2 11.7 2. Jawa Barat 103,425.1 108,727.3 112,633.3 115,170.2 15.3 13.8 12.8 3. Jawa Timur 78,499.4 81,425.3 84,395.0 87,610.1 11.6 14.4 13.3 4. Jawa Tengah 63,833.5 66,878.3 69,527.1 71,220.9 9.4 13.7 12.4 5. Sumatera Utara 34,552.2 36,292.4 38,236.4 39,693.5 5.3 14.2 15.1 6. Banten 29,148.9 29,274.3 30,117.3 30,971.4 4.1 5.2 3.6 7. Sulawesi Selatan 22,834.2 24,210.9 24,949.4 26,083.7 3.5 16.7 16.4 8. Riau 17,380.7 18,449.0 19,455.5 20,116.2 2.7 17.9 18.2 9. Bali 16,765.7 17,582.3 18,351.3 18,832.0 2.5 17.2 15.5 10. Sumatera Selatan 14,745.1 16,153.6 17,152.0 18,147.6 2.4 26.8 27.0 Total 10 Propinsi 515,002.2 542,401.1 563,025.9 581,172.3

77.1 13.4

13.0 Propinsi

Lainnya 148,794.8 158,935.4 167,229.4 172,759.5 18.7

18.3 Total

Kredit MKM Nasional 663,797.0 701,336.6 730,255.3 753,931.7 14.6

14.2 Baki

Debet Pangsa Kajian Ekonomi Regional Jakarta 35

BAB IV PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

Perkembangan sistem pembayaran sampai triwulan IV-2009 masih tetap dapat memenuhi kebutuhan transaksi perekonomian. Transaksi pembayaran nontunai dengan menggunakan sarana BI Real Time Gross Settlement RTGS masih tinggi baik dari sisi volume maupun nilai. Sementara pelayanan nontunai lainnya kliring juga menunjukkan kinerja membaik sebagaimana ditunjukkan oleh rendahnya persentase tolakan kliring. Sementara perkembangan kegiatan sistem pembayaran tunai di wilayah DKI Jakarta relatif stabil dan dapat memenuhi aktivitas kegiatan ekonomi. Selain itu, kegiatan pemantauan terhadap uang palsu menunjukkan penurunan persentase temuan uang palsu.

A. TRANSAKSI RTGS Rata-rata volume maupun nilai transaksi dengan menggunakan

sarana RTGS tetap tinggi Tabel IV.1. Nilai transaksi RTGS dalam triwulan laporan kira-kira mencapai Rp 61,17 triliun per hari dan dari sisi volume sebanyak 21.878 transaksi per hari. Disamping itu, penggunaan RTGS masih mendominasi pembayaran nontunai yang nilai nominalnya mencapai lebih dari 95 dari total nilai transaksi nontunai, karena mampu melayani transaksi keuangan bernilai besar dan bersifat mendesak urgent antara lain seperti transaksi di Pasar Uang AntarBank PUAB, transaksi di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi valuta asing valas. Pengguna sistem RTGS paling banyak dilakukan oleh nasabah bank untuk jumlah transaksi dari luar Jakarta ke Jakarta. Tabel IV.1 Transaksi RTGS Harian

B. TRANSAKSI KLIRING Penyelesaian rata-rata harian transaksi melalui kliring di Jakarta

pada triwulan IV 2009 meningkat Tabel IV.2. Rata-rata harian nilai nominal transaksi kliring di triwulan laporan Rp 3,52 triliun, sedikit meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya Rp 2,63 triliun. Demikian pula rata-rata harian jumlah warkat kliring naik menjadi Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 RTGS Rp Miliar 77,568 93,101 95,038 97,597 106,742 83,953 82,046 65,490 59,093 72,102 66,591 61,165 Dari Jakarta 42,669 51,755 53,560 54,358 59,795 47,093 47,594 39,080 35,302 42,783 38,780 35,914 ke Jakartaf‐t 17,399 20,803 21,123 21,472 23,358 18,120 17,434 13,637 11,985 15,320 12,876 11,529 ke Luar Jakartaf 25,270 30,952 32,437 32,886 36,437 28,973 30,160 25,443 23,316 27,463 25,904 24,385 Ke Jakarta 34,899 41,346 41,478 43,239 46,947 36,860 34,452 26,409 23,791 29,320 27,811 25,251 dari Luar Jakartat 34,899 41,346 41,478 43,239 46,947 36,860 34,452 26,409 23,791 29,320 27,811 25,251 RTGS Volume 18,251 20,412 21,278 23,696 25,170 22,797 20,761 20,854 18,947 20,396 20,652 21,878 Dari Jakarta 9,180 10,259 10,635 11,963 12,180 11,071 11,678 11,914 10,606 11,502 11,519 12,678 ke Jakartaf‐t 3,299 3,676 3,742 4,115 4,155 3,656 3,667 3,708 3,215 3,470 3,046 3,594 ke Luar Jakartaf 5,881 6,582 6,893 7,848 8,025 7,414 8,011 8,206 7,391 8,032 8,473 9,084 Ke Jakarta 9,072 10,153 10,643 11,733 12,990 11,727 9,083 8,940 8,341 8,895 9,133 9,200 dari Luar Jakartat 9,072 10,153 10,643 11,733 12,990 11,727 9,083 8,940 8,341 8,895 9,133 9,200 2007 2008 2009