KETENAGAKERJAAN Berdasarkan data Agustus 2009, terjadi penurunan jumlah

Kajian Ekonomi Regional Jakarta 43

BAB VI KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Beberapa indikator kesejahteraan masyarakat di DKI Jakarta sampai dengan triwulan IV-2009 mengalami perbaikan. Angka pengangguran di DKI menurun, dari 12,16 pada tahun 2008 menjadi 12,15 pada tahun 2009 namun masih lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran nasional 7,87. Persentase tingkat kemiskinan sedikit mengalami perbaikan, yaitu turun dari 4,3 menjadi 3,6. Indikator- indikator kesejahteraan lain, seperti indeks pembangunan manusia meningkat tipis, upah juga meningkat, disertai penurunan indeks kesengsaraan.

A. KETENAGAKERJAAN Berdasarkan data Agustus 2009, terjadi penurunan jumlah

angkatan kerja, jumlah orang yang bekerja, dan jumlah pengangguran di DKI Jakarta, namun disertai pula dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka Grafik VI.1. Pada posisi Agustus 2009 penyerapan tenaga kerja turun, dari 4,19 juta orang 13 menjadi 4,12 juta orang namun demikian diikuti dengan penurunan jumlah angkatan kerja menjadi 4,69 juta orang dari 4,77 juta orang dan pengangguran menjadi 569,34 ribu orang dari 580,51 ribu orang. Sehingga perkembangan hal-hal tersebut menyebabkan tingkat pengangguran terbuka hanya turun tipis, dari 12,16 menjadi 12,15. Grafik V.1 Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja Grafik V.2 Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Tingkat pengangguran di Jakarta masih lebih tinggi dibandingkan penurunan tingkat pengangguran nasional. Tingkat pengangguran nasional turun menjadi 7,87 Agustus 2009 dibandingkan posisi Agustus 2008 8,39 Grafik VI.2. Masih tingginya tingkat pengangguran di Jakarta antara lain disebabkan oleh : 1 karakteristik perekonomian di Jakarta yang didominasi oleh sektor-sektor ekonomi 13 posisi Agustus 2008 400 450 500 550 600 650 700 3,000 3,400 3,800 4,200 4,600 5,000 Agt 05 Agt 06 Agt 07 Agt 08 Agt 09 ribuan orang ribuan orang Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran rhs Agt 05 Agust 06 Agust 07 Agt 08 Agt 09 NASIONAL 11.24 10.28 9.11 8.39 7.87 DKI Jakarta 15.77 11.40 12.59 12.16 12.15 Jawa Barat 15.53 14.59 13.08 12.08 10.96 Jawa Tengah 9.54 8.02 7.70 7.35 7.33 DI Yogyakarta 7.59 6.31 6.08 5.38 6.00 Jawa Timur 8.51 8.19 6.79 6.42 5.08 Banten 16.59 18.91 15.78 15.18 14.97 4 6 8 10 12 14 16 18 20 TPT Kajian Ekonomi Regional Jakarta 44 yang padat modal dan teknologi sehingga penyerapan tenaga kerjanya terbatas, 2 terdapat kelompok masyarakat Jakarta yang tidak memiliki pekerjaan, namun memiliki dan mengelola asset yang mampu menghasilkan uang pasar saham, usaha persewaan rumah, dan lainnya, 3 perkembangan lapangan kerja formal tumbuh terbatas padahal rata- rata struktur tenaga kerja 60-nya merupakan tenaga kerja formal, 4 masih tingginya migrasi dan urbanisasi dari daerah lain. Tabel VI. 1 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Utama Tabel VI.2 Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan

B. UPAH Upah yang diterima tenaga kerja pada di awal tahun meningkat,