Kajian Ekonomi Regional Jakarta
6
Grafik I.12 Ekspektasi Kegiatan Bisnis Grafik I.13 Kegiatan Usaha
3. Kegiatan Ekspor-Impor
6
Kegiatan ekspor-impor di Jakarta pada triwulan IV-2009 masih menunjukkan angka net ekspor yang negatif, yaitu berkurang
dari negatif 25,9 menjadi sekitar negatif 16,5 s.d. 16,9.
Negatif net ekspor yang semakin kecil tersebut menunjukkan kegiatan ekspor yang mulai ada perbaikan dengan akselerasi sedikit lebih tinggi
dibandingkan impor. Ekspor secara keseluruhan akan lebih baik, karena ekspor barang menunjukkan adanya tren peningkatan. Impor tumbuh
lebih tinggi, seiring meningkatnya permintaan barang impor bahan baku untuk pasokan industri pengolahan yang khususnya untuk memenuhi
permintaan domestik.
Grafik I.14 Komposisi Ekspor Jakarta
Perkembangan ekspor pada triwulan laporan diperkirakan akan meningkat sekitar 3,6 – 4,0 dibandingkan triwulan sebelumnya
2,1, yoy. Ekspor barang yang meningkat seiring tumbuhnya
perekonomian negara mitra dagang di Asia, Amerika Serikat, dan Eropa berupa barang manufaktur, diantaranya pakaian jadi, mesinmekanik,
peralatan listrik, suku cadangaksesoris, dan plastik grafik I.16. Sementara ekspor jasa, sebagaimana ditunjukkan oleh lama menginap
turis asing diperkirakan relatif stabil grafik I.15.
6 Konsep ekspor-impor dalam PDRB, ekspor-impor termasuk kegiatan ekspor-impor domestik perdagangan antara daerah dan atau antar pulau grafik I.14
70 80
90 100
110 120
130
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
2007 2008
2009
Indeks
Perkiraan ITB
Order DN Riil
Order LN Riil
Harga Jual Riil
Order Brg. Input Riil
angka perkiraan Sumber
: BPS, diolah
‐10 10
20 30
40
Q1 Q2
Q3 Q4
Q1 Q2
Q3 Q4
Q1 Q2
Q3 Q4
Q1 ‐p
2007 2008
2009 2010
Indeks SBT
Sumber : SKDU Jakarta
Jumlah karyawan
Ekspektasi jumlah karyawan
Ekspektasi Kegiatan Dunia Usaha
Situasi Kegiatan Dunia Usaha
Komposisi Ekspor Jakarta
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Luar negeri
36,7 Domestik
63,3 Jasa
70,0
Barang 30,0
Kajian Ekonomi Regional Jakarta
7
Grafik I.15 Indikator Ekspor Jasa Grafik I.16 Pertumbuhan Nilai Ekspor Komponen
Utama Manufaktur Jakarta
Impor Jakarta diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,8-7,2, meningkat tipis dibanding triwulan III-2009 7,0. Peningkatan
impor, berasal dari bahan baku dan barang konsumsi. Porsi terbesar impor 80 adalah bahan baku, sehingga pertumbuhannya tergantung
permintaan sektor industri manufaktur. Kapasitas produksi sektor industri makanan, logam, dan alat angkut menunjukkan tren
meningkat grafik I.21 yang ditengarai berdampak kepada perbaikan pertumbuhan impor. Impor bahan baku utama yang terpantau membaik
seperti besibaja, mesinmekanik, dan suku cadang terutama karena mulai tumbuhnya permintaan industri otomotif. Permintaan akan mobil
dan motor mulai menunjukkan tren meningkat. Peningkatan yang sama terjadi pada barang kebutuhan industri lainnya seperti kimia organik,
bahan plastik, dan peralatan listrik grafik I.18. Sementara barang konsumsi, juga mengalami peningkatan permintaan, yang terkonfirmasi
dari hasil penjualan barang eceran untuk makanan yang juga terpantau tumbuh tinggi.
Grafik I.17 Perkembangan Arus Perdagangan di
Terminal Konvensional Tj. Priok
Grafik I. 18 Perkembangan Volume Impor
Jakarta
2.00 3.00
4.00
I II
III IV
I II
III IV
I II
III IV
2007 2008
2009
hari
Rata ‐rata Lama Menghinap Tamu Asing
‐60 ‐40
‐20 20
40 60
80 100
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2007
2008 2009
, yoy
Pakaian Jadi
Bahan plastik
Peralatan listrik
Sabun mandi dan cuci
‐0.06 ‐0.04
‐0.02 0.00
0.02 0.04
0.06 0.08
0.10
Q1 Q2
Q3 Q4
Q1 Q2
Q3 Q4
Q1 Q2
Q3 Q4
Q1 Q2
Q3 2006
2007 2008
2009 ,
yoy
g.Bongkar Antar Pulau
g.Muat Antar Pulau
g.Ekspor g.Impor
Sum ber : Pelindo II diolah
‐100 ‐50
50 100
150 200
250 300
350 400
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 2007
2008 2009
, yoy
Besibaja Peralatan
listrik Bahan
plastik Kimia
Organik Suku
cadang aksesori Kendaraan
bermotor Bubur
kertas kertas Makanan
olahan lain
Kajian Ekonomi Regional Jakarta
8
B. SISI PENAWARAN Perkembangan permintaan domestik konsumsi yang masih kuat,
peningkatan investasi, dan membaiknya permintaan eksternal yang masih kuat turut mendorong laju pertumbuhan sektor
utama Jakarta. Sektor utama yang memberi sumbangan besar dalam
struktur perekonomian Jakarta antara lain adalah keuangan, perdagangan, industri, pengangkutankomunikasi, dan bangunan.
Konsumsi yang masih kuat ditambah permintaan ekspor menyebabkan permintaan terhadap sektor industri mulai bertumbuh, sehingga jumlah
barang yang diperdagangkan di dalam negeri pun bertambah termasuk barang dari impor, yang kemudian direspons oleh peningkatan sektor
perdagangan, keuangan, dan pengangkutan. Sementara meningkatnya investasi berkaitan dengan perkembangan sektor bangunan, seiring
penyelesaian proyek infrastruktur pemda dan swasta untuk mencapai target tahun 2009.
Tabel I.3 Pertumbuhan Ekonomi Sisi Penawaran Jakarta , y-o-y
Sumber : BPS, diolah
1. Industri Pada triwulan IV-2009, sektor industri tumbuh terbatas dalam
kisaran 0,1 s.d. 0,5, dibandingkan triwulan sebelumnya -0,3. Perbaikan pertumbuhan sektor industri terindikasi pada tren
peningkatan penggunaan energi listrik grafik I.19 dan indeks produksi industri grafik I.20. Penggunaan kapasitas produksi industri, terutama
makanan, logam, dan alat angkutan mulai terjadi peningkatan grafik I.21.
Pertanian 1.4
-0.3 0.7
1.4 0.8
1.4 1.3
3.1 2.0 - 2.4
0.1 - 0.5
Pertambangan 1.5
0.1 -0.3
0.0 1.3
0.4 3.5
4.8 0.5 - 0.9
2.9 - 3.3
Industri 4.1
3.8 3.9
3.6 4.0
1.7 0.1
-0.3 0.1 - 0.5
0.6 - 1.0
Listrik 6.8
7.0 5.6
5.9 6.3
6.2 4.8
5.1 5.0 - 5.4
5.1 - 6.5
Bangunan 7.5
7.6 7.8
7.8 7.8
6.3 6.5
6.6 6.6 - 7.0
6.3 - 6.7
Perdagangan
6.9 6.3
6.1 5.7
6.3 3.9
4.3 5.1
5.0 - 5.4 4.1 - 4.5
Pengangkutan 15.0
14.8 15.0
15.0 15.0
15.6 15.2
15.4 15.2 - 15.6
15.2 - 15.6
Keuangan 4.1
4.2 4.2
4.8 4.0
4.3 4.0
3.6 4.0 - 4.4
4.0 - 4.4
Jasa-jasa 6.3
6.1 6.0
5.9 6.0
5.5 5.9
6.2 6.1 - 6.5
5.6 - 6.0 PDRB
6.3 6.1
6.1 6.2
6.2 5.2
5.0 5.1
5.2 - 5.6 5.0 - 5.4
angka sementara BPS DKI Jakarta p proyeksi BI
melambat meningkat
meningkat melambat
DKI
I II
III IV
Proyeksi 2009 Proyeksi Tw
IV 2008
I 2009
2008 II
III