Analisis Sistem Informasi Geografi

II-22 3. Koefisien Matrik Pairwise Jasa Ekosistem adalah nilai yang menunjukkan besar kecilnya nilai jasa ekosistem yang diperoleh dari perhitungan perkalian matrik pairwise landcover dan matrik pairwise landcover serta digunakan untuk melakukan pemetaan jenis-jenis jasa ekosistem 20 jenis jasa ekosistem. 4. Indek Jasa Ekosistem adalah nilai indek yang menunjukkan besar kecilnya nilai jenis-jenis jasa ekosistem. Nilai indeks jasa ekosistem berkisar antara 0 kecil - 1besar, yang ditampilkan menurut administrasi dan ekoregion. 5. Indek Komposit Jasa Ekosistem adalah nilai gabungan dari indek jenis-jenis jasa ekosistem yang diperoleh dengan cara melakukan perhitungan rata-rata mean. Indek Komposit Jasa Ekosistem dilakukan secara bertingkat pada empat jenis kelompok jasa ekosistem, yaitu kelompok jasa ekosistem penyedia, pengaturan, budaya, dan pendukung serta gabungan 20 jenis jasa ekosistem yang disebut dengan indek komposit 6. Indek Ekosistem Penting adalah nilai yang menunjukkan tingkat kepentingan suatu wilayah atau ekosistem, dibandingkan dengan wilayah atau ekosistem yang lain. Indek Ekosistem Penting diperoleh dengan melakukan penjumlahan terhadap koefisien matrik pairwise jasa ekosistem. Semakin tinggi nilai indek ekosistem penting, semakin tinggi nilai kepentingannya dalam pengelolaan lingkungan 7. Indek Ekosistem Dominan adalah nilai perbandingan dominasi dari Indek 20 jenis Jasa Ekosistem yang dinilai dengan nilai yang tertinggi di masing-masing jenis jasa ekosistem. 8. Peta jasa ekosistem adalah gambaran visual yang menunjukkan variasi distribusi keruangan besarnya nilai jenis-jenis jasa ekosistem dalam suatu ekoregion. Nilai jasa ekosistem direpresentasikan dalam bentuk data klasifikasi ordinal sebanyak 5 kelas, mulai dari sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. III-1

BAB III PROFIL EKOREGION DAN TUTUPAN LAHAN

3.1 Profil Ekoregion Pulau Sumatera

Pulau Sumatera adalah salah satu pulau terbesar di Indonesia. Luasan Pulau Sumatera yang besar membuat pulau ini menempati peringkat keenam sebagai pulau terbesar di dunia. Letak geografis Pulau Sumatera yang unik menyebabkan pulau ini memiliki karakter alam yang beragam dan menarik. Selain itu, Pulau yang pada zaman dahulunya dikenal sebagai Swarnadwipaatau pulau emas ini juga termasuk dalam deretan pegunungan api pasifik Ring of Fire yang panjangnya mencapai 40.000 km, mulai dari Gunung Leuser yang terletak di Propinsi Aceh, Gunung Sinabung di Propinsi Sumatera Utara, hingga Gunung Anak Krakatau yang terletak di bagian selatan Pulau Sumatera. Sumatera merupakan pulau yang memiliki kondisi fisiografi yang unik. Fisiografi pulau ini dibentuk oleh rangkaian Pegunungan Barisan di sepanjang sisi baratnya, yang memisahkan pantai barat dan pantai timur. Lerengnya mengarah ke Samudera Indonesia dan pada umumnya curam. Hal ini mengakibatkan jalur pantai barat kebanyakan bergunung-gunung kecuali dua ambang dataran rendah di Sumatera Utara, yakni Melaboh dan Singkel atau Singkil. Sedangkan Sisi timur dari pantai Sumatera ini terdiri dari lapisan tersier yang sangat luas serta berbukit-bukit dan berupa dataran rendah aluvial. Jalur rendah terdapat di bagian timur. Pada bagian ini banyak mengandung biji intan yang tersebar di Propinsi Aceh yang lebarnya 30 km. Semakin ke arah selatan semakin melebar dan bertambah hingga 150-200 km yang terutama terdapat di Sumatra Tengah dan Sumatra Selatan. Kondisi fisiografi yang unik membuat wilayah Pulau Sumatera mempunyai kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati yang luar biasa besar. Pulau Sumatera ini merupakan bagian dari pusat keanekaragaman hayati atau yang dikenal sebagai “Sundaland Hotspot” di Asia Tenggara yang juga merupakan salah satu dari 25 sumber kehidupan flora dan fauna yang paling kaya sekaligus yang paling terancam di dunia.Pusat-pusat keanekaragaman hayati ini hanya mencakup 1,4 dari luas Planet Bumi, tetapi mempunyai 60 keanekaragaman spesies darat. Pulau Sumatera adalah tempat tinggal bagi lebih dari 10.000 spesies tumbuh-tumbuhan. Kebanyakan spesies ini berada di hutan-hutan dataran rendah. Pulau ini juga merupakan satu-satunya tempat di dunia dimana gajah, badak, harimau, macan tutul, dan orangutan dapat ditemukan di tempat yang sama. Kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati Pulau Sumatera tidak dapat terlepas dari besarnya luasan hutan, utamanya hutan hujan tropis di Pulau Sumatera. Hutan Sumatera yang