Profil Distribusi Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Budaya Menurut Provinsi
IV-29 Gambar 4.8 Peta Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Tempat Tinggal dan Ruang Hidup
IV-30
Sedangkan wilayah yang memiliki lahan potensi rendah sebagai tempat tinggal dan ruang hidup terletak di Kep. Bangka Belitung, dimana sebagian besar wilayah
Provinsi ini merupakan lahan berpotensi rendah 94,74. Wilayah Provinsi lain yang juga banyak memiliki lahan berpotensi rendah sebagai tempat tinggal dan ruang hidup
adalah Provinsi Aceh. Provinsi Aceh memilki luasan lahan potensi rendah sebesar 4.090.660,05 hektar, yakni 71,95 dari keseluruhan wilayah Aceh. Hal yang paling
mendasar yang menjadi penyebabnya adalah luasan wilayahnya yang didominasi Hutan yang dilindungi dan dibatasi aktivitasnya. Selain itu, di sepanjang wilayah pesisir
Sumatera bagian barat juga banyak terdapat lahan berpotensi rendah sebagai tempat tinggal dan ruang hidup. Hal ini dikarenakan wilayah sepanjang Pantai Sumatera bagian
barat termasuk dalam zona penunjaman lempeng tektonik yang rawan akan bencana alam.
Tabel 4.17 Distrbusi dan Luas Jasa Ekosistem Rekreasi dan Ekotourism Provinsi
Sangat Rendah- Rendah
Sedang Tinggi-Sangat
Tinggi Ha
Ha Ha
ACEH 2.154.117,92 37,89 3.269.881,53 57,51
261.591,69 4,60
BENGKULU 954.631,15 48,08 322.810,66 16,26
708.233,98 35,67 JAMBI
3.431.027,21 69,78 1.014.128,93 20,63 471.465,98
9,59 KEP. BANGKA BELITUNG 1.605.681,95 96,84
24.514,69 1,48
27.889,40 1,68
KEP. RIAU 615.233,23 79,88 154.966,04 20,12
0,00 0,00
LAMPUNG 2.240.252,87 66,44 718.903,92 21,32
412.457,35 12,23 RIAU
7.659.240,17 85,74 998.116,79 11,17 275.946,78
3,09 SUMATERA BARAT
1.482.406,79 35,18 1.250.058,13 29,66 1.481.478,34 35,16 SUMATERA SELATAN
6.878.500,07 79,41 884.854,12 10,22 898.311,38 10,37
SUMATERA UTARA 3.588.951,84 49,64 2.463.438,06 34,07 1.178.084,74 16,29
IV-31 Gambar 4.9 Peta Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Rekreasi dan Ekotourism
IV-32
Berdasarkan data pada tabel dapat diketahui potensi rekreasi dan ekotourism pada masing-masing Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. Provinsi yang memiliki
presentase paling besar lahan potensial atau paling tinggi adalah Provinsi Bengkulu, dimana 35,67 wilayahnya memiliki potensi rekreasi dan ekotourism. Sedangkan
Provinsi lain yang juga memiliki luasan lahan besar untuk dapat dimanfaatkan sebagai rekreasi dan ekotourism adalah Provinsi Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Masing-
masing Provinsi ini memiliki luasan lahan mencapai 1.481.478,34 hektar dan 1.178.084,74 hektar. Provinsi Bengkulu memiliki kawasan hutan yang cukup luas,
meskipun hutan bukan merupakan penggunaan lahan yang dominan. Lahan hutan yang masih alami merupakan salah satu destinasi pariwisata yang menarik. Hal yang sama
juga nampak di Provinsi Sumatera Barat. Luas kawasan hutan lahan rendah dan lahan tinggi di Provinsi ini mencapai 45,19 dari keseluruhan penggunaan lahan yang ada di
Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan untuk Provinsi Sumatera Utara bila dilihat dari ekoregion dominannya, yakni Pegunungan Lipatan juga merupakan wilayah yang
menarik. Aktivitas tektonik yang dinamis membuat wilayah ini memiliki kenampakan alam yang indah. Selain itu, diwilayah ini juga merupakan habitat berbagai flora dan
fauna langka yang terdapat di Sumatera. .Selanjutnya, beberapa Provinsi di Pulau Sumatera juga memiliki presentase dan
luasan lahan berpotensi rendah yang besar. Provinsi yang sebagian besar lahan di wilayahnya berpotensi rendah sebagai rekreasi dan ekotourism adalah Kep. Bangka
Belitung dengan 96,84 atau seluas 1.605.681,95 hektar. Sedangkan Provinsi yang lain yang juga memiliki presentase lahan berpotensi rendah yang besar adalah Provinsi Riau
85,74 atau seluas 7.659.240,17 hektar. Tutupan lahan di Provinsi Riau didominasi oleh Lahan Gambut peat land yang mencapai 40,65 dari keseluruhan wilayahnya.
Pemanfaatan lahan gambut umunya adalah untuk perkebunan, terutama di Provinsi Riau banyak dimanfaatkan untuk penanaman kelapa sawit. Hal ini membuat lahan berpotensi
rendah untuk rekreasi dan ekotourism di Provinsi Riau jumlahnya besar.
IV-33 Tabel 4.18 Distrbusi dan Luas Jasa Ekosistem EstetikaKeindahan Alam
Provinsi Sangat Rendah-
Rendah Sedang
Tinggi-Sangat Tinggi
Ha Ha
Ha ACEH
2.126.878,28 37,41 603.638,05
10,62 2.955.074,81 51,97 BENGKULU
859.241,96 43,27
405.178,65 20,41 721.255,19 36,32
JAMBI 3.287.629,33 66,87
396.992,99 8,07 1.231.999,80 25,06
KEP. BANGKA BELITUNG 1.600.472,81 96,53 31.246,89
1,88 26.366,35
1,59 KEP. RIAU
615.233,23 79,88
36.703,53 4,77
118.262,51 15,35 LAMPUNG
2.032.388,21 60,28 908.688,95
26,95 430.536,98 12,77 RIAU
7.634.918,51 85,47 551.305,85
6,17 747.079,37
8,36 SUMATERA BARAT
1.461.575,92 34,68 672.727,85
15,96 2.079.639,48 49,35 SUMATERA SELATAN
5.663.437,02 65,39 1.926.991,72 22,25 1.071.236,83 12,37 SUMATERA UTARA
3.520.873,45 48,69 1.346.992,94 18,63 2.362.608,25 32,68
Berdasarkan data pada tabel dapat diketahui potensi jasa budaya estetikakeindahan alam pada masing-masing Provinsi yang terletak di Pulau
Sumatera.Provinsi yang memiliki presentase paling besar lahan potensial atau paling tinggi dalam jasa estetikakeindahan alam adalah Provinsi Aceh dengan presentase
lahan berpotensi tinggi sebesar 52,97 atau seluas 2.955.074,81 hektardari keseluruhan wilayahnya. Provinsi berikutnya yang juga memiliki luasan lahan berpotensi tinggi yang
besar adalah Provinsi Sumatera Barat 49,35 dan Sumatera Utara 32,68.
IV-34 Gambar Peta 4.10 Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem EstetikaKeindahan Alam
IV-35
Masing-masing Provinsi tersebut memiliki luasan sebesar 2.079.639,48 hektar dan 2.362.608,25 di Sumatera Utara. Hal yang menjadi faktor pendukung dari ketiga
Provinsi tersebut sebagai wilayah yang memiliki estetikakeindahan alam adalah keberadaan kawasan hutan yang cukup luas dan alami. Kawasan hutan yang luas dan
alami tidak hanya memiliki beragam jenis flora namun juga beragam jenis fauna. Bahkan, Flora dan Fauna langka pun terdapat oada kawasan hutan di ketiga Provinsi
tersebut. Selain itu, sebagian wilayah Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara juga terletak pada Pulau Sumatera bagian barat. Dimana, pada wilayah ini
merupakan zona penunjaman lempeng tektonik. Hal ini membuat aktivitas tektonik maupun vulkanik di ketiga Provinsi tersebut sangat dinamis. Wilayah dengan aktifitas
tektonik dan vulkanik yang dinamis seringkali juga memiliki kenampakan alam dan landskap yang indah.
Selanjutnya sebagian Provinsi juga memiliki presentase dan luasan lahan berpotensi rendah yang cukup besar. Kep. Bangka Belitung adalah salah satu Provinsi
yang sebagian besar lahannya berpotensi rendah, yakni seluas 1.600.472,81 hektar atau 96,53. Kep. Bangka Belitung yang didominasi dataran hingga perbukitan
denudasional, banyak memiliki bad land. Meskipun begitu, Kep. Bangka Belitung masih memiliki 26.366,35 hektar lahan berpotensi tinggi. Selain itu, Provinsi lain yang
juga memiliki lahan berpotensi rendah dengan luasan besar adalah Provinsi Riau dengan 7.634.918,51 hektar, serta Provinsi Sumatera Selatan dengan luasan lahan berpotensi
rendah mencapai 5.663.437,02 hektar.
IV-36