Persiapan Pengumpulan Data Sekunder dan FGD

II-9

6. Melakukan Lokakarya atau Diskusi Publik terpilih,

Lokakarya atau seminar bertujuan untuk sosialisasi hasil penyusunan Inventarisasi Daya Dukung Lingkungan Ekoregion Sumatera Berbasis Jasa Ekosistem sekaligus untuk mendapatkan masukan dan saran untuk penyempurnaan hasil dan implikasinya bagi program pengendalian pembangunan dan pengelolaan lingkungan.

2.6 Teknik Analisis Data dan Pemetaan

Diantara beberapa tahapan kajian di atas, khusus untuk analisis data dan proses penyusunan peta daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup diperlukan penjelasan yang lebih rinci. Beberapa teknik analisis yang digunakan dalam penyusunan Inventarisasi Daya Dukung Lingkungan Ekoregion Berbasis Jasa Ekosistem diantaranya.

1. Penyusunan Peta Ekoregion dan Peta Landcover

Dengan menggunakan analisis Sistem Informasi Geografi Geographic Information System=GIS dilakukan input, pengolahan dan penyusunan Peta Ekoregion dan Peta Liputan lahan. a. Peta Ekoregion, dilakukan dengan melakukan interpretasi citra satelit yang memuat beberapa informasi tentang kemiringan lereng, ketinggian tempat, geomorfologi, dan geologi. Dalam penyusunan peta ekoregion Sumatera skala 1:250.000 ini digunakan sumber Peta Ekoregion yang telah disusun oleh BIG dan KLHK. b. Peta Liputan Lahan, dilakukan dengan melakukan interpretasi citra satelit sehingga dihasilkan jenis-jenis liputan lahan. Jenis-jenis liputan lahan sangat berpengaruh terhadap jasa ekosistem. Dalam penyusunan peta liputan lahan Sumatera skala 1:250.000 ini digunakan sumber Peta Ekoregion yang telah disusun oleh BIG dan KLHK Dirjen Planologi one map policy, dengan jumlah klasifikasi sebanyak 21 jenis liputan lahan yaitu : 1. Bangunan Bukan Permukiman 2. Bangunan PermukimanCampuran 3. DanauTelaga 4. Hutan Lahan Rendah 5. Hutan Lahan Tinggi 6. Hutan Mangrove II-10 7. Hutan RawaGambut 8. Hutan Tanaman 9. Kebun dan Tanaman Campuran Tahunan dan Semusim 10. Kolam Air AsinPayau 11. Lahan Terbuka 12. Lahan Terbuka Diusahakan 13. Perkebunan 14. Rawa Pedalaman 15. Rawa Pesisir 16. Sabana 17. Semak dan Belukar 18. Sungai 19. Tanaman Semusim Lahan Basah 20. Tanaman Semusim Lahan Kering 21. Waduk dan Danau Buatan Peta ekoregion dan peta liputan lahan menjadi peta input dalam proses penyusunan peta daya dukung lingkungan berbasis jasa ekosistem.

2. Penilaian Peran Ekoregion dan Liputan Lahan Terhadap Jasa Ekosistem

dengan Metode Expert Based Valuation Perolehan data untuk penyusunan peta daya dukung dan daya tampung lingkungan berbasis jasa ekosistem dilakukan dengan metode expert based valuation yaitu penilaian peran masing-masing jenis tipe liputan lahan dan ekoregion yang dilakukan oleh sejumlah pakar yang berkompeten di bidangnya. Metode expert based valuation pada dasarnya mirip dengan penerapan metode Delphi merupakan suatu metode yang dilakukan dengan membentuk suatu kelompok atau komunikasi grup yang terdiri dari para ahli untuk membahas suatu permasalahan. Umumnya para ahli yang dilibatkan merupakan para ahli yang memiliki keahlian di bidang permasalahan yang sedang dibahas dan sangat mengenali wilayah kajian Sumatera. Metode Expert Based Valuation dalam penyusunan Peta Daya Dukung Lingkungan Berbasis Jasa Ekosistem di Ekoregion Sumatera dilakukan oleh delapan pakar dari perguruan tinggi di Pulau Sumatera termasuk Pusat Studi Lingkungan, yang terdiri dari pakar Kehutanan, Biologi, Pertanian, Geografi, Lingkungan, Geologi dan GIS. Para pakar mengisi daftar pertanyaan tentang peran dan kontribusi ekoregion dan liputan lahan terhadap jasa ekosistem. Berikut