II-11
disajikan contoh hasil penilaian pakar untuk peran jenis liputan lahan terhadap jasa ekosistem biodiversitas.
Tabel 2.3 Hasil Penilaian Pakar Untuk Peran Jenis Liputan Lahan Terhadap Jasa Ekosistem Biodiversitas
JENIS PENUTUPAN LAHAN PAKAR
1 PAKAR
2 PAKAR
3 PAKAR
4 PAKAR
5 PAKAR
6 PAKAR
7 infrastruktur jalan, bandar udara, dan lahan terbangun
non pemukiman O
1 2
Bangunan PermukimanCampuran 1
4 1
3 4
DanauTelaga 8
5 3
5 7
8 5
Hutan Lahan Rendah 7
7 5
8 7
3 5
Hutan Lahan Tinggi 7
6 5
10 7
2 4
Hutan Mangrove 8
4 5
7 7
8 4
Hutan RawaGambut 8
6 5
8 5
3 3
Hutan Tanaman 7
1 3
5 6
3 5
Kebun dan Tanaman Campuran Tahunan dan Semusim 8
4 4
4 5
7 8
Kolam Air AsinPayau 8
5 7
4 5
8 3
Lahan Terbuka Hamparan Pasir, Lava 3
1 5
4 2
5 Perkebunan
7 6
3 5
7 5
3 Pertambangan
1 1
1 2
1 4
Rawa Pesisir 7
5 2
6 5
6 5
Rawa Pedalaman 7
4 2
7 5
1 6
SavanaPadang Rumput 5
6 7
4 5
1 2
HerbalRumput 5
2 6
5 5
1 5
Semak dan Belukar 5
1 6
6 7
5 3
Sungai 6
5 5
8 6
5 7
Tanaman Semusim Lahan Basah Sawah 8
9 9
10 9
10 9
Tanaman Semusim Lahan Kering TegalanLadang 8
7 8
5 7
8 9
Waduk dan Danau Buatan 8
6 7
10 5
8 7
TambakEmpang 8
7 7
10 6
9 7
Keterangan : Skala penilaian 0=tidak memiliki perantidak berhubungan. 1-2 sangat rendah, 3-4 Rendah, 5-6 Sedang, 7-8 Tinggi, 9-10 Sangat Tinggi
Selanjutnya seluruh hasil dan jawaban atau penilaian dari panel pakar tersebut diolah dengan analisis pairwise comparation yang hasilnya dianalisis
dengan sistem informasi geografi sehingga dihasilkan peta daya dukung dan daya tampung lingkungan berbasis jasa ekosistem yang selanjutnya dipresentasikan
kembali oleh tim kepada para panel pakar untuk dilakukan koreksi dan penyimpulan akhir terhadap peta yang telah dibuat.
3. Teknik Analisis Pairwise Comparation
Analisis Pairwise Comparation, menjadi bagian awal dari proses pelaksanaan metode AHP yang menghasilkan indeks atau bobot suatu variabel
dalam proses pengambilan keputusan. Matrik pairwise memberikan perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusirelatif atau pengaruh setiap elemen
II-12
terhadap masing-masing tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya. Dalam hal ini peran masing-masing jenis liputan lahan atau ekoregion. Perbandingan
dilakukan berdasarkan pilihan atau “judgment” dari panel pakar dengan menilai tingkat kepentingan suatu variabel jenis liputan lahan atau ekoregion dibandingkan
jenis lainnya dalam kaitannya dengan jasa ekosistem tertentu.Beberapa langkah -
langkah dalam membuat matrik pairwise atau Pairwise Comparation, diantaranya adalah:
1. Membuat matrik perbandingan berpasangan, antara penilaian pakar terhadap jenis-jenis ekoregion dan liputan lahan. Model berpasangan ini melakukan
penilaian peran suatu variabel terhadap kepentingan tertentu dilakukan dengan cara membandingkannya variabel lain secara berpasangan. Sebagai contoh
dalam penilaian peran ekoregion terhadap jasa ekosistem pangan, maka tiap jenis ekoregion dibandingkan kepentingannya terdapat jasa pangan. Demikian
pula untuk jenis liputan lahan dibandingkan antar jenis dan perannya terhadap jasa ekosistem pangan.
2. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.
3. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten pengambil data preferensi perlu diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud
adalah nilai eigen vector maksimum yang diperoleh dengan menggunakan software Matlab maupun manual dengan excel
4. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini mensintesis pilihan
dan penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan
5. Menguji konsistensi hirarki. consistency ratio. Penilaian dalam membandingkan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain adalah bebas satu
sama lain, dan hal ini dapat mengarah pada ketidak konsistensian. Saaty 1990 telah membuktikan bahwa indeks konsistensi dari matrik ber ordo n dapat
diperoleh dengan rumus : CI = λmaks-nn-1
Keterangan: