IV-87 Gambar 4.28 Grafik Indeks Daya Dukung Lingkungan Jasa Pengaturan Menurut Provinsi
Tabel 4.49 Indeks Jasa Ekosistem Pendukung Menurut Provinsi Provinsi
Indeks Daya Dukung Rata-
rata 1
2 3
4 5
6 7
8 ACEH
1,83 1,46 1,46 1,32 0,77 1,86 1,89 1,67 1,53
BENGKULU 1,56 1,19 1,27 1,08 0,68 1,58 1,70 1,46
1,31 JAMBI
1,31 1,08 1,11 1,00 0,77 1,39 1,47 1,31 1,18
KEP. BANGKA BELITUNG 1,06 0,86 0,97 0,82 0,82 1,10 1,24 1,12 1,00
KEP. RIAU 1,32 1,07 1,29 1,05 0,87 1,40 1,49 1,34
1,23 LAMPUNG
0,83 0,75 0,75 0,70 0,72 0,92 1,09 0,95 0,84
RIAU 1,38 1,10 1,23 1,03 0,91 1,40 1,38 1,37
1,22 SUMATERA BARAT
1,67 1,34 1,36 1,23 0,75 1,74 1,77 1,58 1,43
SUMATERA SELATAN 1,07 0,86 0,95 0,80 0,81 1,08 1,26 1,12
0,99 SUMATERA UTARA
1,29 1,06 1,08 0,98 0,72 1,35 1,44 1,28 1,15
Keterangan : 1 Jasa Ekosistem Pengaturan Iklim, 2 Pengaturan Tata Air dan Banjir, 3 Pengaturan Pencegahan dan Perlindungan Bencana, 4 Pengaturan Pemurnian Air, 5 Pengaturan Pengolahan dan
Penguraian Limbah, 6 Pengaturan Pemeliharaan Kualitas Udara, 7 Pengaturan Penyerbukan Alami pollination, dan 8 Pengaturan Pengendalian Hama dan Penyakit
Semakin alami kondisi lingkungan, maka akan semakin besar pulapotensi pengaturan. Fungsi pengaturan iklim tertiggi terletak di Provinsi Aceh dengan nilai
indeks 1,83. Fungsi pengaturan tata air dan banjir tertinggi terletak di Provinsi Aceh dengan nilai indeks 1,46. Fungsi pengaturan pencegahan dan perlindungan bencana
tertinggi terletak pada Provinsi Aceh dengan nilai indeks 1,46. Fungsi pengaturan pemurnian air terletak di Provinsi Aceh dengan nilai indeks 1,32. Fungsi pengaturan
pengolahan dan penguraian limbah yang tertinggi terletak pada Provinsi Riau dengan nilai indeks 0,91. Fungsi pemeliharaan kualitas udara yang tertinggi terletak pada
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00 ACEH
BENGKULU JAMBI
KEP. BANGKA BELITUNG KEP. RIAU
LAMPUNG RIAU
SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARA INDEKS R8
INDEKS R7 INDEKS R6
INDEKS R5 INDEKS R4
INDEKS R3 INDEKS R2
INDEKS R1
IV-88
Provinsi Aceh dengan nilai indeks 1,86. Fungsi pengaturan penyerbukan alami tertinggi terletak pada Provinsi Aceh dengan nilai indeks 1,89. Fungsi pengendalian hama dan
penyakit yang tertinggi terletak pada Provinsi Aceh dengan nilai indeks 1,67. Sebagian besar fungsi pengaturan terletak pada Provinsi Aceh hal ini mengindikasikan kondisi
yang masih alami dan terjaga pada Provinsi Aceh.
4.5 Profil Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Jasa Ekosistem Penting dan Jasa Dominan
Jasa ekosistem penting dapat digunakan untuk mengetahui potensi daya dukung dan daya tampung pada suatu wilayah. Nilai ekosistem penting dapat diketahui melalui
rata-rata koefisien daya dukung atau daya tampung. Tingkat kepentingan daya dukung pada jasa ekosistem diperoleh melalui rata-rata seluruh jasa ekosistem yang
dikategorikan sebagai daya dukung. Jasa ekosistem yang dikategorikan sebagai daya dukung adalah seluruh jasa penyediaan, jasa budaya, dan jasa pendukung. Distribusi
daya dukung dan daya tampung jasa ekosistem penting pada masing-masing provinsi di Pulau Sumatera dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.50 Distribusi Daya Dukung Dan Daya Tampung Jasa Ekosistem Penting Provinsi
PENTING I PRIORITAS I
PENTING II PRIORITAS II
PENTING III PRIORITAS III
Ha Ha
Ha ACEH
3.760.113,77 66,13
1.739.074,34 30,59
186.403,02 3,28
BENGKULU 1.166.671,96
58,75 757.826,88
38,16 61.176,94
3,08 JAMBI
1.938.091,69 39,42
2.850.321,35 57,97
128.209,07 2,61
KEP. BANGKA BELITUNG 175.279,30
10,57 735.122,57
44,34 747.684,17
45,09 KEP. RIAU
250.547,50 32,53
368.448,32 47,84
151.203,44 19,63
LAMPUNG 1.899.585,55
56,34 1.387.313,99
41,15 84.714,61
2,51 RIAU
3.954.512,48 44,27
4.680.200,20 52,39
298.591,05 3,34
SUMATERA BARAT 2.547.257,44
60,45 1.581.121,33
37,52 85.564,50
2,03 SUMATERA SELATAN
3.862.504,59 44,59
4.456.680,47 51,45
342.480,51 3,95
SUMATERA UTARA 3.292.617,53
45,54 3.761.033,48
52,02 176.823,63
2,45
Kategori Penting I atau Prioritas I dapat diartikan bahwa wilayah tersebut memiliki potensi daya dukung wilayah yang sangat besar untuk jasa penyediaan,
budaya, pendukung dan pengaturan. Selain itu, pada wilayah dengan kategori ini mendapat prioritas pertama dalam pemanfaatan dan pengembangan kewilayahan dalam
sektor-sektor yang berkaitan dengan jasa penyediaan, budaya, pendukung dan pengaturan. Berdasarkan pada tabel 4.50 provinsi yang memiliki wilayah kategori I atau
Prioritas petama paling besar adalah Provinsi Aceh yang memiliki luasan wilayah kategori I sebesar 3.760.113,77 hektar atau sekitar 66.13 dari keseluruhan wilayah
IV-89
Aceh. Sedangkan Provinsi kedua yang wilayahnya didominasi oleh kategori 1 adalah Provinsi Sumatera Barat dengan luasan mencapai 2.547.257,44 hektar atau sekitar
60,45. Dengan demikian untuk wilayah yang mendapatkan prioritas dalam pemanfaatan dan pengembangan kewilayahan terkait dengan jasa penyediaan, budaya,
pendukung dan pengaturan adalah Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Barat. Besarnya nilai indeks jasa ekosistem penting Provinsi Aceh dan Provinsi
Sumatera Barat juga terkait dengan keberadaan kawasan lindung dan strategis lingkungan pada kedua wilayah tersebut. Kedua kawasan ini memiliki fungsi utama
melindungi kelestarian lingkungan hidup dan memiliki pengaruh penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, sehingga kelestariannya dijaga. Rendahnya
intervensi kegiatan manusia di kawasan tersebut membuat kawasan hutan masih terjaga dengan baik.Hutan merupakan salah satu elemen utama dalam mendukung penyediaan
jasa ekosistem, baik jasa ekosistem penyediaan, budaya, pengaturan maupun pendukung. Keberadaan kawsan lindung dan strategis di kedua provinsi tersebut juga
mengindikasikan pentingnya memberikan prioritas pengembangan pada kedua provinsi tersebut.
Selanjutnya untuk wilayah yang memiliki kategori Penting II yang paling luas adalah Provinsi Riau dengan luasan 4.680.200,20 hektar atau presentase sebesar 52,39
dari keseluruhan wilayah Provinsi Riau. Wilayah kategori penting II merupakan wilayah prioritas kedua dalam pemanfaatan dan pengembangan kewilayahan terkait dengan jasa
penyediaan, budaya, pendukung, dan pengaturan. Sedangkan wilayah yang memiliki kategori Penting III terbesar adalah Provinsi Kep. Bangka Belitung dengan luasan
sebesar 747,684.17 hektar atau sekitar 45,09. Wilayah kategori III merupakan wilayah prioritas ketiga dalam dalam pemanfaatan dan pengembangan kewilayahan terkait
dengan jasa penyediaan, budaya, pendukung, dan pengaturan. Bila dilihat secara spasial wilayah-wilayah kategori I yang merupakan wilayah prioritas relatif tersebar baik di
bagian utara, tengah, maupun selatan Pulau Sumatera. Provinsi Aceh dan Sumatera Barat menjadi propinsi yang sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah kategori I
atau wilayah prioritas karena memiliki daya dukung wilayah paling besar dalam penyediaan jasa ekosistem baik penyediaan, budaya, pengaturan, maupun pendukung.
IV-90 Gambar 4.29 Peta Jasa Ekosistem Penting