III-7
Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera memiliki tutupan lahan yang bervariasi sesuai dengan kenampakan alam dan perkembangan wilayahnya masing-masing.
III-8 Gambar 3.2. Peta Tutupan Lahan Ekoregion Pulau Sumatera
III-9
Tabel 3.2 Profil Tutupan Lahan Pulau Sumatera Bagian 1
TUTUPAN LAHAN ACEH
BENGKULU JAMBI
KEP. BANGKA BELITUNG
KEP. RIAU Ha
Ha Ha
Ha Ha
Bangunan Bukan Permukiman
268,00 0,00
16,36 0,00
129,67 0,00
110,64 0,01
484,11 0,06
Bangunan PermukimanCampur
an 96.450,53
1,70 70.376,22
3,54 103.377,88
2,10 49.857,80
3,01 44.670,78
5,80 DanauTelaga
6.896,95 0,12
89,44 0,00
5.808,44 0,12
12,50 0,00
468,55 0,06
Hutan Lahan Rendah 590.573,81
10,39 154.395,79
7,78 490.385,51
9,97 150.654,60
9,08 175.003,01
22,73 Hutan Lahan Tinggi
2.451.585,83 43,12
580.527,35 29,24
709.783,60 14,44
2.947,77 0,18
12468,38 1,62
Hutan Mangrove 19.313,97
0,34 738,41
0,04 6.028,17
0,12 45.883,66
2,77 64.287,80
8,35 Hutan RawaGambut
155.723,39 2,74
1.900,60 0,10
177.289,26 3,61
36.687,66 2,21
19.781,74 2,57
Hutan Tanaman 258.427,97
4,55 136.539,93
6,88 572.337,85
11,64 140.104,93
8,45 28.237,04
3,67 Kebun dan Tanaman
Campuran Tahunan dan Semusim
108.174,03 1,90
484.657,65 24,41
302.215,11 6,15
328.577,69 19,81
32.628,19 4,24
Kolam Air AsinPayau
87.408,51 1,54
758,25 0,04
876,75 0,02
494,74 0,03
207,36 0,03
Lahan Terbuka 116.349,41
2,05 8.969,77
0,45 55.415,39
1,13 107.867,23
6,50 19.780,18
2,57 Lahan Terbuka
Diusahakan 0,00
0,00 0,00
13.518,19 0,81
0,00 Perkebunan
0,00 0,00
20.096,20 0,41
0,00 0,00
Rawa Pedalaman 16.281,53
0,29 1.189,19
0,06 186.359,62
3,79 133.909,16
8,07 10.773,59
1,40 Rawa Pesisir
3.222,88 0,06
37,61 0,00
0,00 45.777,87
2,76 10.895,78
1,42 Sabana
573,32 0,01
0,00 0,00
0,00 3,43
0,00 0,00
Semak dan Belukar 635.036,33
11,17 239.273,02
12,05 245.738,33
5,00 180.509,19
10,88 199.742,25
25,95 Sungai
13.797,90 0,24
1.907,97 0,10
30.510,47 0,62
2.628,74 0,16
1.191,39 0,15
Tanaman Semusim Lahan Basah
376.834,24 6,63
103.180,37 5,20
126.473,10 2,57
6.756,16 0,41
4.961,99 0,64
Tanaman Semusim Lahan Kering
747.444,44 13,15
200.672,31 10,11
1.883.796,78 38,31
406.033,39 24,48
143.011,17 18,58
Waduk dan Danau Buatan
788,61 0,01
445,55 0,02
0,00 5.750,67
0,35 995,85
0,13 blank
439,50 0,01
0,00 0,00
610,11 0,04
224,28 0,03
Total 5.685.591,14
100,00 1.985.675,79
100,00 4.916.622,12
100,00 1.658.696,13
100,00 769.813,43
100,00
III-10
Lanjutan Tabel Profil Tutupan Lahan Pulau Sumatera Bagian 1
TUTUPAN LAHAN LAMPUNG
RIAU SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARA Ha
Ha Ha
Ha Ha
Bangunan Bukan Permukiman
104,77 0,00
86,44 0,00
236,42 0,01
230,88 0,00
150,96 0,00
Bangunan PermukimanCampur
an 360.215,39
10,68 156.414,85
1,75 101.202,51
2,40 331.105,54
3,82 191.228,83
2,64 DanauTelaga
549,89 0,02
10.199,03 0,11
23.020,23 0,55
15.051,94 0,17
114.092,75 1,58
Hutan Lahan Rendah 85.305,11
2,53 505.748,10
5,66 642.024,26
15,24 116.711,96
1,35 374.552,26
5,18 Hutan Lahan Tinggi
164.333,68 4,87
176.023,97 1,97
1.262.238,13 29,95
475.178,22 5,49
1.312.713,27 18,16
Hutan Mangrove 1.801,38
0,05 187.033,88
2,09 15.757,70
0,37 171.233,12
1,98 25.730,02
0,36 Hutan RawaGambut
939,46 0,03
1.630.298,99 18,25
42.213,60 1,00
71.969,86 0,83
91.796,85 1,27
Hutan Tanaman 231.678,15
6,87 3.088.259,52
34,57 480.634,61
11,41 982.199,90
11,34 1.394.163,79
19,28 Kebun dan Tanaman
Campuran Tahunan dan Semusim
21.046,20 0,62
374.019,95 4,19
105.558,39 2,50
2.456.452,07 28,36
90.546,93 1,25
Kolam Air AsinPayau
45.259,87 1,34
2.291,16 0,03
18,39 0,00
82.881,32 0,96
38.585,83 0,53
Lahan Terbuka 76.546,03
2,27 229.770,28
2,57 12.767,62
0,30 236.245,42
2,73 94.813,31
1,31 Lahan Terbuka
Diusahakan 0,00
7.346,64 0,08
0,00 0,00
0,00 Perkebunan
0,00 80.131,65
0,90 1.056,24
0,03 83.977,25
0,97 90.023,47
1,25 Rawa Pedalaman
188.164,55 5,58
129.289,20 1,45
21.507,17 0,51
967.673,13 11,17
8.825,27 0,12
Rawa Pesisir 62.419,32
1,85 26.066,73
0,29 4.289,51
0,10 3.134,32
0,04 3.433,52
0,05 Sabana
24.502,99 0,73
0,00 0,00
31.161,22 0,36
0,00 Semak dan Belukar
207.608,91 6,16
934.420,28 10,46
236.179,69 5,60
860.435,53 9,93
625.058,88 8,64
Sungai 6.037,40
0,18 40.968,85
0,46 2.229,88
0,05 39.545,53
0,46 18.164,12
0,25 Tanaman Semusim
Lahan Basah 284.740,94
8,45 155.695,62
1,74 333.260,07
7,91 764.997,63
8,83 432.374,41
5,98 Tanaman Semusim
Lahan Kering 1.606.787,90
47,66 1.191.430,25
13,34 928.571,95
22,04 963.719,27
11,13 2.324.126,32
32,14 Waduk dan Danau
Buatan 3347,93
0,10 7.742,37
0,09 1.175,67
0,03 7.761,46
0,09 63,33
0,00 blank
66,00 0,00
1,21 0,00
0,00 0,00
30,50 0,00
0,00 Total
3.371.455,87 100,00
8.933.238,95 100,00
4.213.942,05 100,00
8.661.696,07 100,00
7.230.444,13 100,00
IV-1
BAB IV PROFIL DAYA DUKUNG LINGKUNGAN BERBASIS JASA EKOSISTEM
4.1 Profil Daya Dukung Lingkungan Jasa Ekosistem Penyediaan 1. Profil dan Distribusi Jasa Ekosistem Penyediaan Menurut Ekoregion
Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap mahluk hidup untuk dapat bertahan hidup. Hal ini membuat ketersediaan pangan di suatu wilayah merupakan hal
yang penting dan harus selalu terjamin ketersediaannya. Alam diciptakan terdiri dari berbagai ekosistem yang juga memberikan bermacam-macam manfaat bagi mahluk
hidup. Salah satu manfaat ini adalah penyediaan bahan pangan, yakni segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati baik tumbuhan maupun hewan yang dapat diperuntukan
bagi konsumsi manusia. Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki luasan
lahan besar. Lahan yang terdapat di Pulau Sumatera dapat dibagi menjadi beberapa ekoregion sesuai dengan ciri-ciri dan kenampakan alamiah lahan tersebut. Masing-
masing ekoregion umumnya memiliki cirikhas yang berbeda termasuk dalam penyediaan bahan pangan bagi manusia. Secara umum di Pulau Sumatera lahan yang
mampu menyediakan bahan pangan dapat dibagi menjadi lahan berpotensi tinggi, sedang, dan rendah. Lahan yang berpotensi tinggi dalam menyediakan bahan pangan
memiliki luasan 11.819.769,63 hektar atau sekitar 24,92 dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera. Lahan yang berpotensi sedang dalam penyediaan bahan
pangan memiliki luasan sebesar 9.193.194,01 hektar atau sekitar 19,38. Sedangkan lahan yang memiliki potensi rendah dalam penyediaan bahan pangan bagi manusia
memiliki luasan sebesar 26.414.212,06 hektar atau 55,69 dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera.
Tabel 4.1 Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem Penyediaan Pangan
Ekoregion Sangat Rendah-
Rendah Sedang
Tinggi-Sangat Tinggi
Ha Ha
Ha
Dataran Aluvial 138.442,84
3,49 2.030.575,52 51,12
1.803.392,08 45,40 Dataran Fluvio Gunungapi
216.347,13 8,31
35.622,40 1,37
2.350.674,81 90,32 Dataran Fluviomarin
146.260,32 8,56
329.063,59 19,25
1.234.074,96 72,19
Dataran Kaki Gunungapi 427.606,24
12,44 1.052.207,97 30,61
1.957.652,70 56,95
Kaki Gunungapi 495.159,49
24,88 354.693,91
17,82 1.140.669,05 57,31
IV-2
Ekoregion Sangat Rendah-
Rendah Sedang
Tinggi-Sangat Tinggi
Ha Ha
Ha
Kerucut dan Lereng Gunungapi
1.095.561,06 62,63 586.950,13
33,56 66.611,86
3,81 Lahan Gambut Peat Land
5.882.043,79 78,85 973.570,85
13,05 603.994,03
8,10 Lembah antar perbukitan
Pegunungan Lipatan Intermountain Basin
3.278.687,09 45,47 1.975.808,78 27,40
1.956.640,36 27,13 Lembah antar Perbukitan
Pegunungan patahan Terban
157.919,66 12,38
464.584,30 36,42
652.959,10 51,19
Pegunungan Denudasional 1.753.571,15 99,65
6.120,23 0,35
0,00 0,00
Pegunungan Lipatan 5.282.453,11 87,44
759.049,79 12,56
0,00 0,00
Pegunungan Patahan 2.621.579,95 99,06
24.767,81 0,94
0,00 0,00
Perbukitan Denudasional 81.498,11
99,61 321,64
0,39 0,00
0,00 Perbukitan Lipatan
3.125.466,49 97,09 93.538,04
2,91 0,00
0,00 Perbukitan Patahan
1.334.679,06 94,35 79.925,40
5,65 0,00
0,00 Pesisir Coast
372.206,90 53,35
292.623,34 41,94
32.870,25 4,71
Tubuh Air 4.729,69
2,98 133.770,31
84,28 20.230,43
12,75 Total
26.414.212,06 55,69 9.193.194,01 19,38 11.819.769,63 24,92
Sebagian besar lahan yang memiliki potensi tinggi terletak pada ekoregion Dataran Fluvio Gunung Api, dan Dataran Fluviomarin. Dataran Fluvio Gunung Api
merupakan wilayah dengan topografi datar dan terbentuk dari proses pengendapan fluvial. Material penyusun umumnya banyak dipengaruhi oleh hasil erupsi gunung api.
Proses perkembangan tanah tergolong cukup lanjut yang dapat membentuk tanah aluvial dan tanah andosol. Kedua jenis tanah ini merupakan tanah yang subur dengan
kandungan hara tinggi. Hal ini membuat pemanfaatan daerah ini umumnya untuk pertanian dan perkebunan dikarenakan tanahnya yang produktif. Sedangkan dataran
Fluviomarin material penyusunnya umumnya terdiri dari endapan aluvium-marin dari hasil percampuran proses fluvial dengan proses marin. Ekoregion ini dapat menjadi jasa
penyediaan pangan khususnya perikanan. Lahan yang memiliki potensi rendah sebagian besar terletak pada Ekoregion Pengunungan dan Perbukitan Denudasional, Pegunungan
Patahan, serta Perbukitan Lipatan.
Tabel 4.2 Distribusi Luas dan Peran Jasa Ekosistem Penyediaan Air Bersih
Ekoregion Sangat Rendah-
Rendah Sedang
Tinggi-Sangat Tinggi
Ha Ha
Ha
Dataran Aluvial 119.337,19
3,00 141.929,34
3,57 3.711.143,91 93,42
Dataran Fluvio Gunungapi 445,56
0,02 265.287,36
10,19 2.336.911,41 89,79
Dataran Fluviomarin 146.260,32
8,56 636.871,21
37,26 926.267,34
54,19 Dataran Kaki Gunungapi
427.606,24 12,44
1.223.083,29 35,58
1.786.777,39 51,98 Kaki Gunungapi
1.169.210,11 58,74
424.688,55 21,34
396.623,78 19,93
IV-3
Ekoregion Sangat Rendah-
Rendah Sedang
Tinggi-Sangat Tinggi
Ha Ha
Ha
Kerucut dan Lereng Gunungapi
1.733.302,12 99,10
15.820,93 0,90
0,00 0,00
Lahan Gambut Peat Land 7.412.999,89
99,38 46.608,78
0,62 0,00
0,00 Lembah antar perbukitan
Pegunungan Lipatan Intermountain Basin
3.150.333,17 43,69
3.241.059,30 44,95 819.743,76
11,37 Lembah antar Perbukitan
Pegunungan patahan Terban
68.945,64 5,41
946.299,60 74,19
260.217,82 20,40
Pegunungan Denudasional 1.507.474,79
85,67 252.216,59
14,33 0,00
0,00 Pegunungan Lipatan
1.565.239,90 25,91
4.476.262,99 74,09 0,00
0,00 Pegunungan Patahan
778.343,25 29,41
1.868.004,51 70,59 0,00
0,00 Perbukitan Denudasional
68.056,32 83,18
13.763,43 16,82
0,00 0,00
Perbukitan Lipatan 2.131.371,46
66,21 1.084.702,99 33,70
2.930,07 0,09
Perbukitan Patahan 636.814,88
45,02 776.667,77
54,90 1.121,81
0,08 Pesisir Coast
669.044,43 95,89
28.656,06 4,11
0,00 0,00
Tubuh Air 2.593,67
1,63 8.578,33
5,40 147.558,43
92,96 Total
21.587.378,94 45,52 15.450.501,05 32,58
10.389.295,71 21,91
Selain bahan pangan hal lain yang juga merupakan kebutuhan utama bagi manusia adalah ketersediaan air bersih. Air bersih juga merupakan salah satu manfaat
yang dapat diperoleh dari ekosistem. Secara alami, air bersih dapat berasal dari air permukaan, seperti: sungai dan danau maupun berasal dari air tanah.
Ekoregion yang terdapat di Pulau Sumatera ada yang dapat memberikan manfaat berupa penyediaan air bersih dengan baik maupun tidak. Secara umum di Pulau
Sumatera lahan yang mampu menyediakan air bersih dapat dibagi menjadi lahan berpotensi tinggi, sedang, dan rendah. Lahan yang berpotensi tinggi dalam menyediakan
air bersih di Pulau Sumatera memiliki luasan sebesar 10.389.295,71 hektar atau sekitar 21,91 dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera. Lahan yang memiliki
potensi sedang dalam penyediaan air bersih memiliki luasan sebesar 15.450.501,05 hektar atau sekitar 32,58. Sedangkan lahan yang memiliki potensi rendah memiliki
luasan sebesar 21.587.378,94 atau sebesar 45,52.dari keseluruhan lahan yang terdapat di Pulau Sumatera.
Sebagian besar lahan yang memiliki potensi tinggi terletak pada ekoregion Dataran Aluvial, dan Dataran Fluvio Gunung Api. Dataran aluvial tersusun oleh
material aluvium yang mampu membentuk akuifer yang potensial, dengan dukungan morfologi yang datar. Kondisi seperti ini menyebabkan cadangan atau ketersediaan air
tanahnya relatif dangkal 10 m yang membentuk reservoir air tanah atau cekungan hidrogeologi. Dataran aluvial umumya juga memiliki sungan yang mengalir sepanjang