LATAR BELAKANG Pembuatan Sensor Dari Polimer konduktif Polianilin Dengan Pengisi Serbuk Ban

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dewasa ini polimer organik konduktif telah menarik perhatian yang cukup besar dalam 15 tahun terakhir. Kemampuan menghantarkan listrik dari polimer adalah hal baru yang menggabungkan antara atribut fisik dan kimia dari plastik polimer dengan sifat elektronik dari logam [1]. Keuntungan dari polimer organik konduktif dibandingkan dengan bahan anorganik yang digunakan sampai sekarang adalah keanekaragaman mereka, sintesis yang mudah, dan terutama sensitivitas mereka pada suhu kamar [2]. Di antara polimer organik konduktif yang ada, polianilin menempati tempat yang penting karena adanya kemampuan spesifik, karakteristik konduktivitas serta penerapannya dalam perangkat elektronik dan sensor yang sangat fleksibel [3]. PANI telah banyak diteliti sebagai bahan potensial yang digunakan untuk aplikasi gas penginderaan, karena konduktivitas listriknya yang dapat dikendalikan, stabilitas lingkungan dan sifat redoks yang terkait dengan rantai nitrogen [4]. Selain itu, polianilin juga memiliki kemampuan untuk berhenti bereaksi lebih baik daripada polimer konduktif lainnya. Di antara bahan pembandingnya tersebut, polianilin memainkan peran nyata karena stabilitas yang luar biasa terhadap lingkungannya [5]. Sensor yang banyak dijumpai dipasaran biasanya terbuat dari bahan-bahan anorganik bahan kimia padat yang mempunyai ikatan logam yang kuat sehingga tidak dapat terurai oleh lingkungan. Selain itu, sensor yang berasal dari bahan anorganik akan lebih merugikan disebabkan setelah menyerap zat yang akan di standarisasi, sensor tersebut harus menggunakan bahan kimia atau suhu yang tinggi untuk mengeluarkannya dari sensor. Untuk menyiasati masalah diatas, digunakanlah sensor yang berbahan dasar organik polimer yang dapat teruraikan oleh lingkungan. Salah satu bahan dasar yang dapat digunakan untuk pembuatan sensor ini adalah polianilin[1] Universitas Sumatera Utara 2 Beberapa penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti, diantaranya: 1. Ma dkk., 2006, tentang Gas sensing behavior of nano-structured polypyrrole prepared by ‘‘carbon nanotubes seeding’’ approach menunjukkan bahwa komposit yang dihasilkan adalah gabungan polipirol dan karbon nanotube yang bersifat reaktif terhadap gas yang diujikan pada penelitian tersebut. 2. Supri Abdul Ghani dan Heah Cheng Yong, 2010, yaitu Development Of Carbon white SiO 2 -Carbon Black-Polyaniline Composites As A Conductive Polymer untuk menganalisa kandungan gas etanol, ammonia dan aroma kopi. Dari percobaan tersebut diketahui bahwa komposit yang dihasilkan bersifat reaktif terhadap zat – zat tersebut. 3. Susi Nur Qomariyah 2011, yaitu tentang Pengembangan Sensor Alkohol Dari Bahan Polipirol Konduktif Dengan Variasi Konsentrasi Dopan Fluoroborat menunjukan bahwa bahan polimer konduktif, polipirol bersifat reaktif terhadap alkohol tersebut. Oleh karena itu, pada penelitian ini sensor yang dibuat dengan bahan dasar dari polianilin dan serbuk ban akan digunakan untuk menganalisa minyak goreng yang dapat diaplikasikan dalam menentukan standard – standard apa saja yang dapat diperoleh dari minyak goreng yang berkualitas baik.

1.2 PERUMUSAN MASALAH