5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 POLIMER KONDUKTIF
Polimer  konduktif  pertama  kali  diidentifikasi  pada  tahun  1980  dan termasuk  dalam  kelas  bahan  organik  yang  dapat  disintesis  elektrokimia  dari
monomer  yang  sesuai  dan  heterosiklik  aromatik.  Polimer  elektronik  memiliki sejumlah fitur menarik yang membuat aplikasi mereka dalam microsystem sangat
menarik. Sifat fisik dan kimia, film polimer konduktif tidak hanya ditentukan dari struktur  kimianya  tetapi  juga  dari  kondisi  di  mana  mereka  disimpan  misalnya
pelarut [6]. Sebuah  polimer  konduktif    lebih  dikenal  sebagai  logam  sintetis,  yaitu
polimer organik yang memiliki sifat listrik, elektronik, magnetik dan optik logam sementara  tetap  mempertahankan  sifat  mekanik,  kelarutan,  kemampuan  untuk
bereaksi, dan lain - lain, umumnya terkait dengan polimer konvensional. Properti ini  intrinsik  untuk  bahan  doping.  Kelas  polimer  ini  benar-benar  berbeda  dari
polimer  konduktif  campuran  yang  hanya  campuran  fisik  dari  polimer  non- konduktif dengan bahan konduktif seperti logam atau serbuk karbon.
Mereka  disintesis  oleh  doping  polimer  organik,  baik  insulator  atau semikonduktor,  memiliki  konduktivitas  rendah,  biasanya  dalam  kisaran  l0
-15
ke 10
-5
Scm, dengan bahan yang berada dalam jangkauan metalik konduktif, yaitu - 1 sampai l0
4
Scm atau kisaran semikonduktif 10
-6
untuk l00 Scm. Pada saat ini  polianilin  tanpa  diragukan  lagi  merupakan  polimer  konduktif  yang  paling
penting  dari  sudut  pandang  penggunaan  teknologi  skala  besar.  Namun,  polimer konduktif  lain  seperti,  polythiophene,  poli  phenylenevinylene,  polipirol,
polyacetylene ,  dan  polyparaphenylene  menunjukkan  janji  teknologi  yang  cukup
sebagai polimer khusus [7]. Polimer konduktif menunjukkan hampir tidak ada konduktivitas di daerah
bermuatan  atau  netral.  Konduktivitas  hasil  intrinsik  mereka  dari  pembentukan pembawa  muatan  pada  oksidasi  p-doping  atau  mengurangi  n-doping
terkonjugasi  rantai  utama  mereka.  Oksidasi  dari  polimer  netral  dan  proses
Universitas Sumatera Utara
6 relaksasi  menyebabkan  hasil  dari  daerah  elektronik  lokal  dan  polaron  tersebut
terbentuk. Jika  sebuah elektron tambahan dihapus, itu yang lebih menguntungkan untuk melepaskan elektron kedua dari polaron daripada dari bagian lain dari rantai
polimer.  Ini  mengarah  pada  pembentukan  satu  bipolaron  daripada  dua  polaron. Namun  penting  untuk  dicatat  bahwa  sebelum  pembentukan  bipolaron  seluruh
rantai polimer pertama akan menjadi jenuh dengan polarons [8].
2.2 SINTESIS POLIMER KONDUKTIF