Karaktersisasi dengan SEM Karakterisasi dengan FT-IR Karakterisasi dengan X-RD X-Ray Diffraction

17 8. Minyak bakar Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri. Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel 9. Aspal Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat adhesive, berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal [28].

2.8 ANALISA PADA SENSOR

Untuk analisa fisik dari sensor polimer konduktif dapat dilakuakan dalam tiga jenis analisa, yaitu analisa morfologi permukaan sensor, analisa gugus fungsional dari sensor, dan analisa bentuk kristal dari molekul penyusun sensor. Hasil scanning permukaan film polianilin dapat diamati menggunakan SEM, sedangkan vibrasi yang terjadi selama proses polimerisasi dapat diamati melalui karakterisasi FT-IR, XRD dilakukan untuk mengetahui kristalinitas sampel polianilin, dan spektra serat optik dilakukan untuk mengetahui kristalinitas sampel polianilin [17].

2.8.1 Karaktersisasi dengan SEM

Scanning electron microscopy SEM merupakan sejenis mikroskop yang menggunakan elektron sebagai pengganti cahaya untuk melihat benda dengan resolusi tinggi. Analisis SEM bermanfaat untuk mengetahui mikrostruktur termasuk porositas dan bentuk retakan benda padat. Berkas sinar elektron dihasilkan dari filamen yang dipanaskan, disebut lectron gun..Hasil scanning permukaan substrat yang dilapisi film polianilin menunjukkan tingginya indeks polidispers yang dibentuk oleh dopan asam lemah memudahkan terjadinya distribusi sehingga produk yang terbentuk adalah polimer. Oleh karena itu, bentuk yang terlihat adalah nanotube [18]. Universitas Sumatera Utara 18

2.8.2 Karakterisasi dengan FT-IR

Uji spektroskopi inframerah bertujuan untuk melihat gugus fungsional sampel polianilin yang telah disintesis [18] Prinsip kerja spektrofotometer infra merah adalah sama dengan spektrofotometer yang lainnya yakni interaksi energi dengan suatu materi. Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal sebagai wavenumber 1wavelength, yang merupakan ukuran unit untuk frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi yang mengandung semua frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui sampel. Mereka frekuensi yang diserap muncul sebagai penurunan sinyal yang terdeteksi. Informasi ini ditampilkan sebagai spektrum radiasi dari ditransmisikan bersekongkol melawan wavenumber [18].

2.8.3 Karakterisasi dengan X-RD X-Ray Diffraction

Difraksi sinar-X pertama kali ditemukan oleh Max von Laue tahun 1913 dan pengembangannya oleh Bragg, merupakan salah satu metode baku yang penting untuk mengkarakterisasi material. Sejak saat itu sampai sekarang metode difraksi sinar-X digunakan untuk mendapatkan informasi struktur kristal material logam maupun paduan, mineral, senyawa inorganik, polimer, material organik, superkonduktor [30]. Karakterisasi XRD bertujuan untuk menentukan sistem kristal. Metode difraksi sinar-X dapat menerangkan parameter kisi, jenis struktur, susunan atom yang berbeda pada kristal, adanya ketidaksempurnaan pada kristal, orientasi, butir-butir dan ukuran butir [31].

2.9 APLIKASI POLIMER KONDUKTIF