30 Dari gambar 4.1 yang merupakan hasil dari pengukuran nilai konduktivitas
sensor dari semua keadaan yang dilakukan dalam penelitian ini. Dapat dilihat secara keseluruhan sensor untuk kandungan serbuk ban sebesar 0 phr murni
dengan kondisi operasi 80
o
C selama 20 menit memiliki nilai konduktivitas terendah. Sedangkan, sensor dengan kandungan serbuk ban sebanyak 20 phr
sensor 4 kondisi operasi 80
o
C selama 30 menit memiliki nilai konduktivitas tertinggi. Hasil yang diperoleh ini sangat dipengaruhi oleh variabel
– variabel yang ada pada proses pembuatan sensor ini, antara lain persentasi kandungan
serbuk ban, temperatur proses, dan lamanya proses. Berdasarkan pada gambar diatas, selanjutnya akan dibahas mengenai
pengaruh komposisi sebuk ban, waktu pemrosesan serta temperatur terhadap nilai konduktivitas sensor dengan melihat perubahan nilai konduktivitas pada keadaan
optimum dari pembuatan sensor, yaitu pada temperatur 80°C dan waktu proses selama 30 menit
4.1.1 PENGARUH KOMPOSISI SERBUK BAN TERHADAP NILAI KONDUKTIVITAS SENSOR
Berdasarkan dari hasil pengukuran nilai konduktivitas, yaitu berdasarkan pada pengaruh kandungan serbuk ban pada sensor terhadap nilai konduktivitasnya
pada temperatur 80
o
C dengan waktu 30 menit, dapat dilihat pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Pengaruh Komposisi Serbuk Ban Terhadap Nilai Konduktivitas Sensor
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
0.35
5 10
15 20
25
Nila i K
o nd
uk tif
it a
M O
hm
-1
cm
-1
Komposisi Serbuk Ban pada Sensor phr
Universitas Sumatera Utara
31 Dari gambar 4.2 terlihat bahwa sensor yang tidak berpengisi serbuk ban
tire dust memiliki konduktivitas yang paling rendah dibandingkan dengan sensor yang berpengisi serbuk ban tire dust, dan nilai konduktivitas bertambah
untuk penambahan serbuk ban pada komposisi 5 phr, kemudian nilai konduktivitas semakin meningkat pada kandungan 10 phr, kemudian semakin
meningkat pada 15 phr, terus meningkat pada 20 phr, dan akhirnya turun pada 25 phr.
Nilai konduktivitas dari sensor murni ini memiliki nilai konduktivitas terendah dari semua komposisi sensor yang ada. Rendahnya nilai konduktivitas
sensor yang tidak diisi dengan serbuk ban ini disebabkan sensor yang tidak diisi dengan serbuk ban elektron nya sulit untuk melakukan lompatan elektron tanpa
adanya serbuk ban dalam kandungan sensor tersebut. Pernyataan ini sesuai dengan yang di katakan oleh Foster dengan penambahan carbon black dalam pelapisan
bahan konduktif akan mengurangi resistansi dari bahan konduktif tersebut dalam hal ini peningkatan konduktivitas [42]. Selain itu, kandungan karbon hitam
carbon black yang ada pada serbuk ban menyebabkan elektron yang ada pada polianilin lebih mudah untuk melakukan jumping elektron disepanjang rantai
polimer tersebut sehingga meningkatkan konduktivitas bahan konduktif polimer [33].
Kemudian dari Gambar 4.1 meunjukkan nilai konduktivitas semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah kandungan serbuk ban pada sensor -1
sampai pada sensor -4 dengan kandungan serbuk ban sebanyak 20 phr dengan nilai konduktivitas yang paling tinggi, yaitu sebesar 0,284003 M ohm
-1
cm
-1
. Semakin bertambahnya nilai konduktivitas pada sensor ini disebabkan karena
terjadinya penyebaran parikel particle distribution yang merata pada polianilin sehingga memungkinkan terjadinya lompatan elektron jumping electron yang
lebih baik. Oleh karena itu, sensor tersebut merupakan sensor yang paling baik digunakan untuk menentukan nilai konduktivitas dari minyak yang akan diuji.
Hasil ini sesuai dengan yang telah dilaporkan oleh Yu, dkk dimana penambahan carbon nanotube didalam komposit dapat mengurangi nilai kapasitas
dari komposit tersebut sehingga menyebabkan naiknya nilai konduktivitas komposit [34]. Selain itu hasil ini juga analog dengan yang telah dilaporkan Supri
Universitas Sumatera Utara
32 dkk bahwa distribusi dari serbuk enceng gondok yang dilapisi oleh polianilin
didalam komposit dapat meningkatkan konduktivitas dari komposit tersebut [35]. Selain itu hal ini didukung oleh sifat polianilin itu sendiri yang memiliki sifat
semi-konduktor sehingga bersama dengan serbuk ban akan menghasilkan konduktivitas yang semakin besar dengan penambahan serbuk ban [43].
Namun, dari Gambar 4.1 pada sensor ke -5 atau kandungan serbuk ban sebanyak 25 phr, nilai konduktivitas sensor menurun dibanding sensor
sebelumnya dengan kandungan serbuk ban 20 phr. Hal ini disebabkan sensor yang diisi dengan serbuk ban sebanyak 25 phr memiliki kejenuhan dalam berikatan
dengan matriks sensor tersebut, yaitu PANI, sehingga menyebabkan terhambatnya proses lompatan elektron jumping electron pada sensor tersebut. Hal ini
ditunjukkan dengan menurunnya nilai konduktivitas dari sensor ke -5 menjadi sebesar 0,2105 M Ohm
-1
cm
-1
. Koizhainganova juga telah melaporkan bahwa konduktivitas polimer
semakin meningkat dengan penambahan kandungan carbon nanotube, sampai konduktivitasnya menurun setelah penambahan carbon nanotube yang melebihi
ambang batas, yaitu 30 dari berat matriks 30 per hundred resin [36].
4.1.2 PENGARUH WAKTU