14
2.6 GAS ELEKTRONIK
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perhatian yang mengarah pada penggunaan polimer dalam melakukan sensor kimia, dalam hal ini digunakan
untuk sistem penginderaan sebagai lapisan untuk deteksi gas [24]. Gas Elektronik atau lebih dikenal Electroic Nose Sensor ENS, adalah
teknik yang digunakan untuk mendeteksi langsung dari berbagai zat di udara, yang meliputi senyawa organik volatil VOC, uap air, metana, karbon dioksida,
amonia, hidrogen sulfida dan gas beracun dan tidak beracun lainnya. Penggunaan ENS khususnya telah menghasilkan keberhasilan yang cukup besar, mulai dari
tunneling JST untuk ENS portabel dan murah untuk analisis. Dalam dekade
berikutnya, ENS menarik banyak perhatian dalam upaya untuk mengatasi keterbatasan sistem penciuman manusia dalam membedakan antara varietas dan
konsentrasi gas. ENS adalah instrumen yang terdiri dari rangkaian sensor kimia dengan spesifisitas parsial dan sistem pengenalan pola yang tepat, yang mampu
mengenali bau sederhana atau kompleks. Ini terdiri dari satu set sensor, drive elektronik dan sirkuit deteksi sensor serta perangkat lunak analisis. Berbagai
sensor dalam karya ENS pada kunci dan mekanisme kunci untuk berbagai analit dan menghasilkan sinyal listrik di dalam transduser yang dipilih. Sinyal-sinyal
yang diperkuat dan ditransfer ke jaringan saraf, yang bekerja sebagai sistem kecerdasan buatan untuk pengenalan pola dan identifikasi gas analit yang berbeda.
Penggunaan sensor polimer menyediakan chemosensitivity baik di ENS ke tingkat ppm [25].
Gambar 2.5 Skematik diagram dari integrasi elektroda [25]
Universitas Sumatera Utara
15 Kombinasi sensor kimia berbahan polimer ke dalam ragkaian dimotivasi
oleh selektivitas sensor tunggal yang biasanya rendah. Alat ini dapat digunakan untuk gas buatan atau analit cair buatan. Keuntungan tambahan dari alat sensor
ini adalah kemungkinan untuk membuat data analisis ini didefinisikan rendah, seperti aroma atau rasa dari produk makanan. Gas elektronik Conductometric
berdasarkan polimer yang diterapkan untuk mendeteksi kebakaran, hidrokarbon aromatik, bakteri dan jamur, polusi dalam air, untuk pemantauan emisi dari
limbah tanaman atau untuk analisis anggur, minyak zaitun, tanah yang berbeda dan kualitas gabah [8].
2.7 MINYAK