Karet Elastomer Sulfur Zink Oksida dan Asam Stearat Karbon Hitam Carbon Black Bahan Kimia Lain

12 terhadap alternatif temuan teknologi yang bersifat lebih ekonomis dan lebih banyak sumber daya konservatif. Metoda hemat untuk memperoleh kembali bahan - bahan yang berharga dari bermacam-macam bahan yang berbasis polimer. Metoda pendaur-ulangan ini dapat diterapkan tetapi tidak terbatas pada ban roda sisa saja, bisa juga plastik, dan sejumlah produk – produk polimer yang berbeda atau campuran – campuran kompleks [21]. Ban bekas mengandung berbagai macam zat yang memberikan kekuatan bentuk dari banitu sendiri. Kandungan dalam ban itu sendiri dipaparkan dalam tabel 2.3: Tabel 2.3 Tabel Komposisi Serbuk Ban Bahan Mobil Truk KaretBahan elastomer 48 43 Carbon Black 22 21 Logam 15 27 Tekstil 5 - Zinc oksida 1 2 Sulfur 1 1 Bahan Aditif 8 6 Sumber tabel 2.2 [2.2] Dibawah ini merupakan penjelasan tentang zat – zat yang menyusun struktur dari pada ban, antara lain:

2.5.1 Karet Elastomer

Karet elastomer merupakan bahan utama yang menentukan sifat dari ban yang akan dihasilkan pada akhir proses karena bahan ini yang akan melakukan proses cross – linked sambung silang untuk membentuk ikatan dengan bahan yang lain. Karet elastomer ini merupakan bahan yang paling banyak komposisinya dalam proses pembuatan ban [23].

2.5.2 Sulfur

Sulfur merupakan bahan yang paling banyak digunakan sebagai cross – linking agent pada industry pengolahan karet. Sulfur bereaksi secara kimia dengan Universitas Sumatera Utara 13 bahan karet membentuk ikatan sambung silang antara rantai polimer dan menghasilkan bentuk yang lebih stabil serta lebih sedikit menggunakan panas. Penggunaan sulfur memang relatif murah tetapi hasil yang diberikan sangat baik [23].

2.5.3 Zink Oksida dan Asam Stearat

Kedua bahan ini, bersama dengan sulfur dan bahan pemercepat accelerator merupakan “cure system” bagi formula produk. Zink oksida bereaksi dengan asam stearate membentuk zink stearate dan bersama dengan accelerator mempercepat laju vulkanisasi. Dengan penggunaan sulfur saja, proses curing akan memakan waktu berjam – jam. Sedangkan dengan curing system, hal ini dapat terjadi hanya dalam hitungan menit [23].

2.5.4 Karbon Hitam Carbon Black

Karbon hitam merupakan pengisi filler yang meningkatkan kekuatan mekanik dan kekakuan dari karet. Karbon hitam juga berperan dalam pemberian warna hitam pada produk ban. Karbon hitam terdiri dari partikel – partikel yang sangat kecil 10 – 300 nm dalam jumlah yang tertentu [23].

2.5.5 Bahan Kimia Lain

Banyak bahan kimia lain yang digunakan sebagai campuran pada industri karet, seperti pembuatan ban. Adapun bahan lain yang biasa digunakan adalah bahan - bahan yang memiliki fungsi sebagai accelerator pemercepat dan processing aids bahan pendukung proses. Bahan pemercepat accelerator biasa dikenal sebagai bahan kimia organik. Bahan ini mempunyai fungsi meningkatkan laju vulkanisasi. Sedangkan bahan pendukung proses adalah bahan yang ditambahkan dengan jumlah yang relatif sedikit, dan hanya digunakan untuk membantu proses pencampuran di beberapa bagian. Sebagai contoh, resin fenol pine tar ditambahkan ke beberapa campuran untuk meningkatkan pelekatan [23] Universitas Sumatera Utara 14

2.6 GAS ELEKTRONIK