18
2.8.2 Karakterisasi dengan FT-IR
Uji spektroskopi inframerah bertujuan untuk melihat gugus fungsional sampel polianilin yang telah disintesis [18] Prinsip kerja spektrofotometer infra
merah adalah sama dengan spektrofotometer yang lainnya yakni interaksi energi dengan suatu materi. Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi
elektromagnetik pada rentang frekuensi 400-4000cm-1, di mana cm-1 yang dikenal sebagai wavenumber 1wavelength, yang merupakan ukuran unit untuk
frekuensi. Untuk menghasilkan spektrum inframerah, radiasi yang mengandung semua frekuensi di wilayah IR dilewatkan melalui sampel. Mereka frekuensi yang
diserap muncul sebagai penurunan sinyal yang terdeteksi. Informasi ini ditampilkan sebagai spektrum radiasi dari ditransmisikan bersekongkol
melawan wavenumber [18].
2.8.3 Karakterisasi dengan X-RD X-Ray Diffraction
Difraksi sinar-X pertama kali ditemukan oleh Max von Laue tahun 1913 dan pengembangannya oleh Bragg, merupakan salah satu metode baku yang
penting untuk mengkarakterisasi material. Sejak saat itu sampai sekarang metode difraksi sinar-X digunakan untuk mendapatkan informasi struktur kristal material
logam maupun paduan, mineral, senyawa inorganik, polimer, material organik, superkonduktor [30].
Karakterisasi XRD bertujuan untuk menentukan sistem kristal. Metode difraksi sinar-X dapat menerangkan parameter kisi, jenis struktur, susunan atom
yang berbeda pada kristal, adanya ketidaksempurnaan pada kristal, orientasi, butir-butir dan ukuran butir [31].
2.9 APLIKASI POLIMER KONDUKTIF
Sejumlah aplikasi untuk polimer konduktif berbagai sensor kimia dan pekerjaan difokuskan, khususnya, pada sensitivitas mereka untuk ion anorganik
dan berbagai molekul organik serta gas [9]. Selama beberapa tahun terakhir telah terjadi ledakan pertumbuhan
penelitian di bidang konduktif polimer karena sifat menarik listrik dan potensi aplikasi mereka di berbagai bidang seperti elektrokromik menampilkan perangkat
Universitas Sumatera Utara
19 elektronik, elektroda modifikasi, kimia dan bio-sensor. Sebagian besar bekerja
dengan polimer conducing telah difokuskan pada tiga kelas utama bahan polimer, polyacetylene
dan turunannya, polyphenylenes dan turunannya dan polyheterocyclics
seperti polipirol dan polythiophene [10]. Kondukting telah menarik banyak minat bahan baru untuk aplikasi
potensial dalam aktuator, kapasitor, katalis dan perangkat elektronik. Polimer yang paling sering diterapkan untuk aplikasi gas penginderaan adalah polipirol
PPy, polianilin PANI, polythiophene PTP dan turunannya [11].
2.10 ANALISA BIAYA
Dalam penelitian ini, dilakukan suatu analisa biaya terhadap pembuatan sensor konduktif polianilin berpengisi serbuk ban sebanyak 54 buah. Rincian
biaya diberikan dalam Tabel 2.4 berikut. Tabel 2.4 Rincian Biaya Penelitian
Bahan dan Peralatan Jumlah
Bahan yang
digunakan Harga
Bahan Rp
Satuan Harga
Bahan
Biaya Total Rp
Polianilin 1,2 gr 8.640.000 kilogram
10.368,00 Serbuk Ban
0,15 gr 14.400 kilogram
2,10 1,4
– methyl pyrolidinone 60 ml 5.400.000
liter 324.000,00
PCB 3 lembar
54.000 lembar
162.000,00 Kabel
1,08 meter 4.320
meter 4.665,60
Minyak Kelapa Sawit Neptune
200 ml 17.211
liter 3.456,00
Minyak Jagung Vecorn 200 ml
21.600 liter
4.320,00 Minyak Solar
200 ml 5.400
liter 1.080,00
Minyak Oli 200 ml
14.0400 liter
28.000,00 Analisa Scanning
Electron Microscopy SEM
3 sampel 540.000
sampel 1.620.000,00
Analisa Fourier Transform Infra-Red
FTIR 1 sampel
150.000 sampel
150.000,00 Analisa X-Ray
Diffraction XRD
3 sampel 540.000
sampel 1.620.000,00
Biaya Perjalanan Medan – Penang PP
- -
500.000,00 Total
3.349.699,70
Universitas Sumatera Utara
20 Dari analisa rincian biaya yang dilakukan diatas, maka total biaya yang
dikeluarkan selama penelitian ini adalah sebesar Rp.3.349.700. Adapun rincian dalam pembuatan satu buah sensor berdasarkan komposisi
yang terbaik ditunjukkan dalam Tabel 2.5 berikut: Tabel 2.5 Rincian Biaya Pembuatan 1 Buah Sensor
Bahan dan Peralatan
Jumlah Bahan yang digunakan
Harga Rp
Satuan Harga
Bahan
Biaya Total Rp
Polianilin 0,2 gr 8.640.000
kilogram 1.728,00
Serbuk Ban 0,04 gr
14.400 kilogram
0,50 1,4
– methyl pyrolidinone
2 ml 5.400.000 liter
10.800,00 PCB
1 keping 12,59×8,7 cm
54.000 lembar =
20 keping 2.700,00
Kabel 20 cm
4.320 meter
864,00 Total
16.092,50 Dari rincian biaya yang dilakukan diata, maka total biaya yang dibutuhkan
untuk membuat satu buah sensor sebesar Rp. 16.093. Pada umumnya sensor yang ada dipasaran berupa sensor untuk mengukur temperature ataupun tekanan dari
suatu bahan kimia. Harga sensor untuk mengukur temperatur bahan kimia tersebut dipasaran berkisar antara Rp. 33.000
– Rp. 65.000 [39]. Oleh karena itu sensor yang dihasilkan pada penelitian ini sangat berpotensi untuk diproduksi, karena
sensor ini belum tersedia dipasaran dan juga memiliki daya jual yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 LOKASI PENELITIAN