Bahan Penelitian Variasi Kompoisi Serbuk Ban Variasi Kondisi Operasi Curing Process Pada Pembuatan Sensor Variasi Jenis Minyak

21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Sensor, Laboratorium Kimia Polimer dan Laboraturium Agroteknologi Sensor, Pusat Kecemerlangan Aplikasi Sensor, Universiti Malaysia Perlis, Malaysia.

3.2 BAHAN DAN PERALATAN

3.2.1 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Polianilin Fungsi : Sebagai bahan utama pembuatan sensor matriks 2. Serbuk Ban Fungsi : Untuk meningkatkan bahan utama sensor bahan pengisi 3. Epoxy Fungsi : Sebagai bahan perekat antara serbuk ban dan polianilin 4. Diamind Group hardener Fungsi : Sebagai bahan yang membantu mengeraskan epoxy. 5. 1,4-Metil pyrrolydinone Fungsi : Sebagai pelarut antara poianilin dan serbuk ban 6. PCB Fungsi : Sebagai chassis untuk sensor 7. Toluen dan Etanol Sebagai senyawa penguji pada uji ketahanan sensor 8. Minyak goreng Neptune Minyak Kelapa Sawit Fungsi : Sebagai sampel yang diukur nilai konduktivitas nya. 9. Minyak goreng Vecorn Minyak Jagung Fungsi : Sebagai sampel yang diukur nilai konduktivitas nya. 10. Minyak Solar Shell Fungsi : Sebagai sampel yang diukur nilai konduktivitas nya. Universitas Sumatera Utara 22 11. Minyak Oli Mesin Fungsi : Sebagai sampel yang diukur nilai konduktivitas nya. 3.2.2 Peralatan 3.2.2.1 Peralatan Penelitian Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1 Mechanical stirrer Fungsi : mencampurkan polianilin dan serbuk ban 2 Oven Fungsi : memproses campuran untuk pembentukan sensor 3 Cetakan Fungsi : Tempat cetakan sensor 4 Alat – alat gelas Fungsi : Sebagai alat percobaan

3.2.2.2 Peralatan Analisa

Adapun peralatan analisa yang digunakan dalam percobaan ini adalah : 1. Multimeter Fungsi : menentukan nilai R Resistance dari sensor sebelum dan sesudah digunakan pada minyak goreng 2. Alat-Alat Gelas Fungsi : Sebagai alat percobaan 3. Mikrokop scanning electron model Joel JSM 6460LA Fungsi : menganalisa morfologi sensor 4. Peralatan FTIR Fungsi : menentukan gugus kimia yang aktif pada sensor sebelum dilakukan analisa 5. Peralatan XRD Fungsi : menentukan struktur kristal dari komposit Universitas Sumatera Utara 23

3. 3 VARIABEL PENELITIAN

3.3.1 Variasi Kompoisi Serbuk Ban

Tabel 3.1 Formulasi campuran konduktif polimer dari polianilin serbuk ban Jenis Sensor Polyaniline gram Serbuk Ban phr Epoxy-hardener ml Sensor -0 0,2 3 Sensor -1 0,2 5 3 Sensor -2 0,2 10 3 Sensor -3 0,2 15 3 Sensor -4 0,2 20 3 Sensor -5 0,2 25 3

3.3.2 Variasi Kondisi Operasi Curing Process Pada Pembuatan Sensor

Tabel 3.2 Variasi kondisi operasi curing process pada pembuatan sensor Temperatur Waktu menit 70 °C 20 30 40 80 o C 20 30 40 90 o C 20 30 40 Universitas Sumatera Utara 24

3.3.3 Variasi Jenis Minyak

Tabel 3.3 Formulasi Jenis Minyak Uji Temperatur Jenis Minyak 30 o C Minyak Kelapa Sawit Neptune Minyak Jagung Vecorn Solar Shell Oli Mesin

3.4 PROSEDUR PENELITIAN

3.4.1 Pembuatan Sensor

Adapun prosedur yang digunakan dalam pembuatan sensor, seperti yang dikutip dari jurnal Conductve Polymer Based on Polyaniline – Eggshell Composite [32]. 1. Sebanyak 0,2 gram dari polianilin dicampur dengan 5phr per hundred resin serbuk ban pada beaker glass. 2. Ditambahkan 10 ml 1,4-Metil pyrroledinone. 3. Campuran kemudian diaduk selama 25 menit diatas penangas air. 4. Campuran kemudian dicampur dengan epoxy-hardener, dan diaduk sampai homogen. 5. Campuran yang homogen kemudian diletakkan sebanyak 1 ml pada PCB. 6. Campuran yang telah melekat pada PCB kemudian dipanaskan dalam oven pada 70, 80, 90°C selama 20, 30, 40 menit. 7. Setelah dikeluarkan dari oven, dilakukan posting - curing pada sampel selama 24 jam pada suhu kamar dengan menambahkan kabel pada PCB dengan dua kutub anoda dan katoda. Universitas Sumatera Utara