Kriteria Pemeriksaan Operasional Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan

9. Menguji adanya tindakan-tindakan yang tidak diotorisasi, kecurangan atau tindakan lain yang tidak teratur. 10. Menilai informasi dan sistem pengendalian manajemen. 11. Mengidentifikasi kemungkinan titik kritis pada operasi masa yang akan datang. 12. Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara operating level dengan top management. 13. Melakukan evaluasi atas operasi secara independen dan objek. Dari penjelasan kutipan diatas, telah jelas bahwa manfaat pemeriksaan operasional sangat berguna bagi perusahaan maupun entitas. Sehingga perusahaan ataupun entitas dapat melakukan evaluasi terhadap kegiatan operasinya secara objektif.

f. Kriteria Pemeriksaan Operasional

Penentuan kriteria pemeriksaan operasional merupakan kesulitan utama yang dihadapi dalam setiap melakukan pemeriksaan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya standar dan kriteria tertentu yang pasti untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu organisasi. Dalam menetukan dan kriteria yang diperlukan untuk suatu kondisi tertentu, pemeriksa harus melakukan review pada bidang-bidang tertentu seperti misalnya existing contracts, policy statement,system and procedures, internal and external regulations, responsibility and authority relationships, standards, schedules, plans and budgets, principles of good management and administration, dan sebagainya. Setelah melakukan review, auditor pemeriksa harus menentukan dan kriteria-kriteria yang tepat untuk kondisi dimana pemeriksa tersebut melakukan Universitas Sumatera Utara pemeriksaan. Arens,dkk 2008:30, menyebutkan beberapa dan kriteria yang digunakan dalam pemeriksaan operasional yaitu : 1. Kinerja Historis Historical Performance Kriteria yang sederhana dapat didasarkan pada hasil aktual atau hasil pemeriksaan dari periode sebelumnya. Manfaat kinerja ini adalah mudah dibuat, tapi seringkali tidak memberikan gambaran yang tepat mengenai keadaan organisasi sesungguhnya, karena kemungkinan adanya perubahan keadaan dari dua periode yang yang berbeda. 2. Kinerja yang dapat diperbandingkan Comparable Performance Sebagian besar kesatuan yang menjalani pemeriksaan operasional tidak bersifat unik, terdapat banyak kesatuan yang sama di dalam keseluruhan organisasi atau di luarnya. Data kinerja dari kesatuan yang dapat diperbandingkan merupakan sumber yang sangat baik untuk untuk mengembangkan kriteria. 3. Standar rekayasa Engineered Standard Kriteria ini seringkali memakan waktu dan biaya yang besar dalam pengembangannya, karena memerlukan banyak keahlian, akan tetapi hal ini mungkin sangat efektif dalam memecahkan masalah operasional yang utama dan harga yang dikeluarkan juga mahal. 4. Diskusi dan kesepakatan Discussion and Agreement Kriteria yang ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dan persetujuan bersama antara manajemen dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pemeriksaan operasional. Kriteria ini umumnya digunakan karena pembuatan kriteria yang lain seringkali sulit dan membutuhkan biaya tinggi. Selain itu standar auditing juga di perlukan dalam proses pemeriksaan audit. Standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab profesionalnya dalam mengaudit. Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitasa profesional seperti kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan dan bukti. Standar auditing yang berlaku umum dibagi menjadi tiga kategori yaitu : 1. Standar umum 2. Standar pekerjaan lapangan Universitas Sumatera Utara 3. Standar pelaporan Penjelasan standar auditing yang berlaku umum dapat telihat pada ilustrasi gambar di bawah ini: Gambar 2 . 1 Standar auditing Sumber : Arens,dkk 2008 Standar auditing yang berlaku umum Umum klasifikasi dan perilaku Meliputi : • Pelatihan dan kecakapan yang memadai • Independensi dalam sikap mental • Kemahiran profesional Pekerjaan lapangan pelaksanaan audit Meliputi : • Perencanaan dan pengawasan yang tepat • Pemahaman yang mencukupi atas entitas, lingkungan dan pengendalian internal • Bukti yang mencukupi dan tepat Pelaporan hasil Meliputi : • Apakah laporan yang disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum • Keadaan bila prinsip akuntansi tidak diikuti secara konsisten • Memadainya pengungkapan informatif Universitas Sumatera Utara

g. Mekanisme atau Tata Cara Pemeriksaan Operasional