5. Mengkomunikasikan penemuan hasil pemeriksaan kepada pemakai
laporan pemeriksaan sehingga dapat menyampaikan tingkat kesesuaian antara informasi yang diperiksa dengan estabilished criteria.
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pemeriksaan secara umum adalah untuk menilai apakah kondisi yang di periksa telah sesuai
dengan apa yang diharapkan kriteria. Bilamana kondisi tersebut tidak sesuai dengan kriteria yang dimaksud, maka kondisi tersebut dikatakan menyimpang.
Pemeriksaan dilakukan dalam rangka pengendalian suatu kegiatan yang dijalankan oleh suatu unit usaha tertentu. Pengendalian terdiri dari pengawasan
dan tindak lanjut. Suatu pengawasan akan menghasilkan temuan-temuan yang memerlukan tindak lanjut. Apabila tindak lanjut dilaksanakan, maka keseluruhan
pekerjaan tersebut merupakan pengendalian. Akan tetapi bilamana tindak lanjut tidak dilaksanakan maka tetap dinamakan pengawasan.
b. Jenis-jenis Pemeriksaan
Jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh aoditor cukup banyak, seperti pemeriksaan operasional, pemeriksaan ketaatan, dan pemeriksaan laporan
keuangan. Perbedaan antara jenis pemeriksaan ini dapat dilihat dari objek yang akan di periksa. Jenis-jenis pemeriksaan Menurut Arens,dkk 2008:16,
membedakan jenis pemeriksaan sebagai berikut : 1.
Operational audits pemeriksaan operasional Pemeriksaan operasional adalah salah satu pemeriksaan yang
dilakukan terhadap prosedur,metode dan operasi kegiatan suatu entitas untuk menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan entitas tersebut. Pada
akhir pemeriksaan operasional diajukan saran-saran atau rekomendasi yang ditujukan kepada pihak manajemen perusahaan. Tujuannya untuk
Universitas Sumatera Utara
memperbaiki jalannya operasi perusahaan tersebut. Ruang lingkup pemeriksaan operasional tidak terbatas pada maslah-masalah akuntansi
saja, malainkan dapat meliputi evaluasi terhadap struktur organisasi, metode produksi, pemasaran hasil produksi, dan bidang lainnya yang
menjadi keahlian pemeriksa.
2. Compliance audits pemeriksaan ketaatan
Pemeriksaan ketaatan adalah suatu proses pemeriksaan atas ketaatan perusahaan yang bersangkutan terhadap pelaksanaan peraturan,
prosedur dan kontrak yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang baik pemerintah maupun manajemen perusahaan itu sendiri. Hasil
pemeriksaan ketaatan seluruhnya dilaporkan kepada pimpinan perusahaan. Contoh pemeriksaan jenis ini adalah pemeriksaan
terhadapa ketentuan pajak penghasilan PPh, pemeriksaan sistem upah apakah telah sesuai dengan Undang-Undang Perburuhan, dan yang
lainnya.
3. Financial statement audits pemeriksaan laporan keuangan
Pemeriksaan laporan keuangan adalah proses pemeriksaan yang dilakukan atas laporan keuangan suatu organisasi atau perusahaan
dengan tujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut dimana kriteria yang belaku adalah Standar
Akuntansi Keuangan SAK untuk indonesia atau secara internasional lebih di kenal dengan Generally Accepted Accounting Principles
GAAP. Hasil pemeriksaannya berupa pemberian opini oleh auditor atas kewajaran penyajian laporan keuangan yang terdiri dari neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
Selain itu, menurut Agoes 2004:10, membagi pemeriksaan ke dalam beberapa jenis :
Ditinjau dari jenis luasnya pemeriksaan, pemeriksaan dibedakan atas : 1.
General audits pemeriksaan umum Merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk bisa memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan ini harus dilakukan sesuai dengan standar profesi akuntan
publik dan memperhatikan kode etik akuntan indonesia, atura etika KAP yang telah disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta Standat
Pengendalian Mutu.
2. Special audits pemeriksaan khusus
Suatu pemeriksaan terbatas sesuai dengan permintaan auditee yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya
auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang di periksa, karena prosedur audit yang
dilakukan juga terbatas.
Dari beberapa jenis pemeriksaan yang di jelaskan diatas, Agoes 2004:10 membedakan jenis pemeriksaan atas beberapa jenis, yaitu :
1. Manajement audits pemeriksaan manajemen
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasitersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.
2. Compliance audits pemeriksaan ketaatan
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan telah menaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan manajemen dan pihak komisaris maupun pihak eksternal
pemerintah,Bapepam, Bank Indonesia, Derektoral Jenderal Pajak dan lainnya. Pemeriksaan dapat dilakukan oleh KAP maupun bagian
internal auditor.
3. Internal audit pemeriksaan internal
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan,
maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan. Pemeriksaan yang dilakukan oleh internal auditor biasanya lebih rinci
dibandingkan dengan KAP. Lapaoran internal auditor berisi temuan pemeriksaan mengenai penyimpangan dan kecurangan yang
ditemukan, kelemahan pengendalian internal, beserta saran-saran perbaikannya.
4. Computer audits pemeriksaan komputer
Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP Electronic Data Processing
system.
Dari jenis-jenis pemeriksaan di atas dapat di simpulkan bahwa pemeriksaan dibedakan menjadi tiga yaitu : pemeriksaan operasional,
pemeriksaan ketaatan, pemeriksaan laporan keuangan. Walaupun jenis pemeriksaan terbagi lagi seperti dilihat dari luas dan jenis pemeriksaannya tetapi
dalam hal ini memeliki persamaan dalam tujuan dari jenis pemeriksaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Seperti dilihat dari luasnya terbagi dua yaitu : pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus, yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Jika di tinjau dari jenis pemeriksaannya terbagi menjadi : pemeriksaan manajemen, pemeriksaan ketaatan,
pemeriksaan internal dan pemeriksaan komputer yang bertujuan untuk melihat bagaimana kegiatan operasi seperti kebijakan akuntansi dan operasional serta
melihat apakah perusahaan telah menaati peraturan-peraturan dan kebijakan- kebijakan yang berlaku umum.
c. Tujuan Pemeriksaan