Sumber Kekayaan Dana Pensiun Pemberi Kerja Akuntansi Untuk Program Pensiun

c. Sumber Kekayaan Dana Pensiun Pemberi Kerja

Sumber kekayaan dana pensiun pemberi kerja biasanya dapat bersumber dari iuran wajib pemberi kerja sendiriperusahaan dan dari iuran peserta pensiun, selain itu dapat bersumber dari hasil investasi serta bersumber dari pengalihan dana pensiun. Untuk memperjelas sumber Kekayaan Dana Pensiun Pemberi Kerja, menurut Wahab 2001:39 dapat dihimpun dari : 1. Iuran pemberi kerja Iuran pemberi kerja terdiri dari iuran normal bulanan dan iuran tambahan dalam hal terdapat defisit. Defisit yang dimaksud adalah : • Iuran tambahan dalam rangka menelusuri Defisit pra Undang- undang. • Iuran tambahan dalam rangka menutup kekurangan solvabilitas. • Iuran tambahan dalam rangka melunasi defisit masa kerja lalu selain yang diperhitungkan sebagai kekurangan solvabilita. 2. Iuran peserta Iuran peserta merupakan iuran wajib dibayar oleh peserta setipa bulannya. Besarnya iuran ditentukan dalam peraturan dana pensiun. 3. Hasil investasi 4. Pengalihan dari Dana Pensiun Lain apabila ada Faktor lain yang menunjang terbentuknya kekayaan Dana Pensiun adalah fasilitas keringan pajak yang diberikan Pemerintah yaitu pembebasan pajak terhadap iuran yang disetorkan ke Dana Pensiun maupun hasil investasi yang dilakukan oleh Dana Pensiun dalam bentuk deposito Universitas Sumatera Utara berjangka, sertifikat deposito, tabungan di bank, sertifikat BI, obligasi, reksa dana dan saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.

d. Penggunaan dan Pengelolaan Kekayaan Dana Pensiun Pemberi Kerja

Sesuai penjelasan umum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, sebagi badan hukum maka kekayaan Dana Pensiun terpisah dari kekayaan Pendirinya, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 ini menegaskan, DPPK tidak diperkenankan melekukan pembayaran apapun, kecuali pembayara yang ditetapkan dalan Peraturan Dana Pensiun. Dengan demikian berbeda dengan perusahaan pada umumnya yang memberikan dividen kepada pemegang sahamnya, maka pada DPPK tidak satu bagianpun kekayaan maupun hasil usaha DPPK yang dapat dibayarkan atau di setor kepada Pemberi Kerjapendiri Dana Pensiun. Seluruh kekayaan DPPK termasuk hasil usaha, sepenuhnya digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan Dana Pensiun yaitu memelihara kesinambungan pengahsilan Pesreta. Pengelolaan kekayaan Dana Pensiun harus dilakukan pengurus sesuai dengan : 1. Arahan investasi yang di tetapkan oleh pendiri 2. Ketentuan tantang investasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Menurut Wahab 2001:40, pengelolaan kekayaan Dana Pensiun tersebut dapat dialihkan kepada perusahaan yang memiliki izin untuk bertindak sebagai manajer. Pada prinsipnya pengelolaan kekayaan Dana Pensiun harus Universitas Sumatera Utara mengutamakan dan memperhatikan faktor keamanan guna memenuhi kewajiban pembayaran Manfaat Pensiun.

4. Program Pensiun a. Pengertian dan Fungsi Program Pensiun

Program Pensiun adalah setiap program yang mengupayakan manfaat pensiun bagi peserta. Program pensiun mempunyai dua fungsi, yaitu : 1. Fungsi asuransi Penyelenggaraan program pesiun mengandung azas kebersamaan sebagaimana halnya dengan program asuransi. Sebagai contoh, seorang peserta program pensiun mengalami cacat atau meninggal dunia karena kecelakaan ayang menyebabkan peserta tersebut kehilangan pendapatan sebelum memasuki masa pensiun, kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat pensiun sebesar yang dijanjikan atas beban Dana Pensiun. 2. Fungsi tabungan Dana pensiun bertugas mengumpulkan dan mengembangkan dana, sehingga dana tersebut merupakan akumulasi dari iuran pemberi kerja, kemudian iuran itu akan diperlakukan sebagai tabungan. Selanjutnya dana yang terkumpul akan dikembangkan yang nantinya akan digunakan untuk membayar manfaat pesiun peserta. Universitas Sumatera Utara

b. Jenis Program Pensiun Sesuai PSAK NO.18 Tahun 2009

Program pensiun dapat dibedakan menjadi dua PSAK no.18 tahun 2009, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti PPMP dan Program Pensiun Iuran Pasti PPIP. Dana Pensiun Pemberi Kerja dapat menyelenggaran PPIP atau PPMP, sedangkan Dana Pensiun Lembaga Keuangan hanya dapat menyelenggarakan PPIP.

1. Program Pensiun Manfaat Pasti

Program Pesiun Manfaat Pasti PPMP adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti. Dalam PMPP, besarnya pembayaran manfaat pensiun yang dijanjikan kepada peserta ditentukan dengan rumus manfaat pensiun yang telah ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Rumus tersebut dipengaruhi oleh masa kerja, faktor penghargaan per tahun masa kerja dan penghasilan dasar pensiun. PPMP memnutuhkan bantuan aktuaris secara priodik untuk menentukan besarnya nilai kewajiban aktuaria, mengkaji kembali asumsi aktuarial yang digunakan dan merekomendasikan tingkat iuran yang seharusnya. Kelebihan dan kelemahan Program Pensiun Manfaat Pasti PPMP menurut Wahab 2001:7 dapat dilihat sebagai berikut : Kelebihan : a. Lebih menekankan pada hasil akhir b. Manfaat pensiun dapat ditentukan terlebih dahulu dikaitkan dengan penghasilan karyawan. Universitas Sumatera Utara c. Masa kerja lalu karyawan dapat diakomodasi, terutama apabila program pensiun dibentuk jauh setelah Pemberi Kerja beroperasi. d. Karyawanpeserta lebih dapat menemtukan besarnya manfaat pensiun yang akan diterima pada saat mencapai usia pensiun. Kelemahan : a. Pemberi kerja mengurangi risiko atas kekurangan dana apabila hasil pendapatan tidak dapat mencukupi untuk pembayaran manfaat pensiun. b. Relatif lebih sulit mengadministrasikan.

2. Program Pensiun Iuran Pasti

Program Pensiun Iuran Pasti PPIP adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Dalam PPIP, jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun tergantung pada jumlah iuran dari pemberi kerja, atau iuran peserta dan pemberi kerja atau iuran peserta, dan hasil usaha. Kewajiban dari pemberi kerja adalah membayar iuran sesuai dengan yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Bantuan aktuaris biasanya tidak diperlukan, meskipun nasehat aktuaris kadang- kadang digunakan untuk memeperkirakan manfaat pensiun yang akan diterima peserta pada saat pensiun, berdasarkan jumlah iuran saat ini dan dimasa datang serta Dana Pensiun yang ada. Universitas Sumatera Utara Kelebihan dan kelemahan Program Pensiun Iuran Pasti PPIP menurut Wahab 2001:7 daapat dilihat sebagai berikut : Kelebihan : a. Pendanaan biaya atau iuran dari Pemberi Kerja lebih akurat diperhitungkan atau diperkirakan. b. Karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran setipa bulan. c. Lebih mudah mengadministrasikan. Kelemahan : a. Penghasilan pada saat usia pensiun lebih sulit diperkirakan. b. Tidak dapat mengakomodasikan masa kerja karyawan.

c. Akuntansi Untuk Program Pensiun

Akuntansi atau pencatatan pembayaran dana pensiun dapat di lihat pada contoh ilustrasi jurnal dibawah ini menurut Kieso,dkk 2002:159 : Asumsikan bahwa tanggal 1 januari 2000, PT.X untuk mempertanggungjawabkan program pensiun iuran pasti. Fakta-fakta berikut untuk program pensiun tersebut selama tahun 2009: • Aktiva program, 1 januari 2009 adalah Rp 100.000.000 • Proyeksi kewajiban iuran Rp 100.000.000 • Biaya jasa tahunan adalah Rp 9.000.000 • Suku bunga penyelesaian 10 • Pengembalian akrual atas aktiva program adalah Rp 10.000.000 • Kontribusi pendanaan adalah Rp 8.000.000 • Iuran yang dibayarkan kepada pensiunan selama tahun berjalan Rp 7.000.000 Universitas Sumatera Utara Pos Ayat jurnal umum Catatan memo Saldo 1 jan 2009 Biaya jasa Biaya bunga Pengembalian akrual Kontribusi Tunjangan Ayat jurnal untuk tahun 2009 Saldo 31 des 2009 9.000.000 – 8.000.000 = 1.000.000 beban pensiun kas biaya dibayar tahunan di muka 9.000.000 10.000.000D 10.000.000K 8.000.000K 9.000.000D 8.000.000K 1.000.000K 8.000.000K 112.000.000 – 111.000.000 = 1.000.000 Proyeksi aktiva Kewajiban program 100.000.000 100.000.000 9.000.000 10.000.000 10.000.000 8.000.000 7.000.000 7.000.000 112.000.000 111.000.000 Jurnal untuk mencatat beban pensiun adalah : Beban pensiun 9.000.000 Kas 8.000.000 Biaya pensiun di bayar di mukaakrual 1.000.000 Keterangan : Ayat jurnal kredit ke biaya pensiun di bayar di muka akrual sebesar 1.000.000 menunjukkan adanya perbedaan antara beban pensiun tahun 2000 sebesar 9.000.000 dan jumlah yang didanai sebesar 8.000.000. biaya pensiun di bayar dimuka akrual merupakan kewajiban karena program kuarang didanai sebesar 1.000.000 juga sama dengan saldo bersih dalam akun memo. Rekonsiliasi pos-pos dengan biaya pensiun di bayar di mukaakrual di laporkan dalam neraca. Neraca dapat dilihat pada ilustrasi di bawah ini. Skedul rekonsiliasi pensiun per 31 desember 2000 Proyeksi kewajiban tunjangan kredit 112.000.000 Aktiva program sebesar nilai wajar debet Biaya pensiun di bayar dimukaakrual kredit 1.000.000 111.000.000 Universitas Sumatera Utara Contoh Jurnal yang paling sederhana dapat di lihat di bawah ini Hutang iuran pensiun xxx Jurnal pembayaran dana pensiun Kas xxx Kas xxx Jurnal penerimaan dana pensiun Piutang iuran pensiun xxx Keterangan : Hal ini dikarenakan iuran dana pensiun merupakan kewajiban tidak lancar yang dapat dicarikan sesuai dengan priodewaktu tertentu. Dan biasanya pembayaran kewajiban tidak lancar ini dilakukan setiap bulan sesuai dengan besarnya dana yang akan dikelurkan. Dalam akuntansi untuk program pensiun terdapat hal yang dapat menjelaskan beberapa kesepakatan umum. Menurut Kieso,dkk 2002:257 adalah sebagai berikut : 1. Ukuran alternatif kewajiban Sebagaian besar akuntan setuju bahwa kewajiban pensiun pemberi kerja adalah kewajiban kompensasi yang ditangguhkan kepada para karyawannya atas jasa-jasa mereka menurut persyaratan dalam program pensiun, tetapi ada cara alternatif untuk mengukur kewajiban itu. Beberapa ukuran kewajiban itu adalah a Mendasarkannya hanya kepada tunjangan yang di jamin sepenuhnya kepeda karyawan. Tunjangan terjamin adalah tunjangan yang berhak di terima karyawan sekali pun karyawan itu tidak memberikan jasa tambahan dalam program. b Mendasarnya perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan itu dengan seluruh tahun masa kerja yang dijalani karyawan setelah mengikuti program baik yang terjamin maupun yang tidak terjamin dengan menggunakan tingkat gaji yang sekarang berlaku. Ukuran ini disebut akumulasi kewajiban tunjangan. Universitas Sumatera Utara c Mendasarkan perhitungan jumlah kompensasi yang ditangguhkan atas masa kerja yang terjamin maupun yang tidak terjamin dengan menggunakan gaji masa depan. Ukuran ini disebut proyeksi kewajiban tunjangan. 2. Kapitalisasi lawan Nonkapitalisasi 3. Komponen Beban Pensiun Ada kesepakatan umum bahwa biaya pensiun harus dipertanggungjawabkan dengan dasar akrual. Akan tetapi, penentuan biaya pensiun ini sangat rumit karena merupakan fungsi dari komponen-komponen. Komponen-komponen beban pensiun adalah sebagai berikut : a Biaya Jasa. Biaya jasa merupakan beban yang disebabkan oleh kenaikan hutang tunjangan pensiun proyeksi kewajiban tunjangan kepada karyawan atau jasa yang mereka berikan selama tahun berjalan. Aktuaris menghitung biaya jasa sebagai nilai sekarang tunjangan baru yang diperoleh karyawan selama tahun berjalan. b Bunga atas kewajiban Karena pensiun adalah perjanjian kompensasi yang ditangguhkan, maka terdapat faktor nilai waktu dari uang. Akibatnya, pensiun dicatat atas dasar setelah didiskontokan. Beban bung setiap akrual setiap tahun atas proyeksi kewajiban tunjangan terjadi tepat seperti pada beban bunga atas hutang yang didiskontokan. Akuntan menrima bantuan dari aktuaris dalam memilih suku bunga, yang dikenal dengan suku bunga penyelesaian. c Pengembalian aktual atas aktiva program. Pengembalian yang dihasilkan oleh akumulasi aktiva dana pensiun selama tahu tertentu adalah relevan dengan pengukuran biaya bersih bagi pemberi kerja yang mensponsori program pensiun karyawan. d Amortisasi biaya jasa sebelumnya yang belum diakaui. e Keutungan atau kerugian.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian terdahulu atau tinjauan terdahulu yang telah diteleti oleh peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan Dana Pensiun adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara