Pengolahan Data Analisa Sifat Aliran Granul Pembahasan

4.1.2. Pengolahan Data

Kecepatan alir granul dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.1. Kecepatan aliran granul = massa g waktu s Massa granul yang digunakan sebagai sampel untuk mengukur waktu alir granul adalah 20 gram untuk masing-masing formulasi. Besar sudut istirahat granul dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 2.2. Sudut istirahat θ : Arc Tangen θ = 2 tinggi puncak granul diameter lingkaran = 2 ℎ � Dengan menghitung kecepatan alir granul dan sudut istirahat granul menggunakan nilai rata-rata data yang telah diukur sebelumnya, maka diperoleh data baru yang menunjukkan kecepatan alir dan sudut istirahat granul dari masing-masing sampel formulasi pada tabel di bawah ini : Tabel 4.2. Data Hasil Perhitungan Kecepatan Alir dan Sudut Istirahat Granul No Perhitungan Sampel Formulasi A Formulasi B Formulasi C 1 Massa gram t rata-rata 20 detik 2,0433 20 1,88 20 1,18 Kecepatan Alir Granul g.det -1 9,788 10,64 16,95 2 h rata-rata d cm rata-rata 2,067 cm 7 2,133 7,67 1,833 6,9 Sudut Istirahat Granul θ 30,54 29,08 27,98 Universitas Sumatera Utara

4.1.3. Analisa Sifat Aliran Granul

Sifat aliran granul dapat ditentukan berdasarkan data mengenai sifat-sifat aliran granul sesuai dengan kecepatan aliran dan sudut istirahat granul yang terdapat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2. Dengan membandingkan kecepatan aliran dan sudut istirahat granul yang diperoleh dari percobaan dengan sifat-sifat aliran granul yang terdapat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2, maka diperoleh sifat aliran dari 3 formulasi granul yang diterangkan pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3. Data Hasil Analisa Sifat Aliran Granul Yang Dihasilkan No Sampel Kecepatan Alir Granul g.det -1 Karakteristik Sifat Aliran Sudut Istirahat Granul θ Karakteristik Sifat Aliran 1 Formulasi A 9,788 Baik 30,54 Baik 2 Formulasi B 10,64 Sangat baik 29,08 Istimewa 3 Formulasi C 16,95 Sangat baik 27,98 Istimewa

4.1.4. Pembahasan

Salah satu evaluasi yang dilakukan terhadap granul sebelum dicetak menjadi tablet adalah evaluasi sifat aliran. Evaluasi ini dimaksudkan untuk melihat apakah granul memiliki sifat aliran baik, sifat aliran yang baik sangat diperlukan pada saat granul dialirkan melalui corong masuk ke dalam tabung pencetak untuk memperoleh tablet yang mempunyai ukuran dan bobot yang seragam. Dari hasil analisa diperoleh data bahwa ketiga formulasi granul memiliki sifat aliran yang baik, dan bahkan istimewa. Amilum yang sudah umum digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan bahan tablet memiliki sifat aliran granul yang baik. Sifat aliran ganul yang baik sangat menentukan apakah granul dapat dengan mudah dicetak menjadi tablet dalam proses fabrikasi. Universitas Sumatera Utara Kitosan memiliki banyak kegunaan dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya dalam bidang farmasetik dan kesehatan karena sifatnya yang biokompatibel, biodegradasi dan tidak beracun. Dari hasil analisa melalui percobaan ini diperoleh data bahwa kitosan ternyata dapat digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan bahan jadi tablet menggantikan bahan pengisi lain yang telah umum digunakan seperti amilum. Dapat dilihat bahwa sifat aliran granul meningkat dengan penggunaan kitosan sebagai bahan pengisi. Akibat kitosan yang masih sulit diperoleh di pasaran dan harganya yang relatif mahal, maka penggunaan kitosan sebagai bahan pengisi dapat dikombinasikan dengan bahan pengisi lain seperti amilum yang digunakan dalam penelitian ini, dan ternyata hasil kombinasi kedua bahan pengisi ini juga memberikan sifat aliran yang baik. 4.2. Penentuan laju disolusi Vitamin C Dalam Interval Waktu Pengambilan Sampel Larutan Pada Saat Ektraksi Uji disolusi merupakan parameter yang menunjukkan kecepatan pelarutan bahan aktif dari bahan tablet. Pada dasarnya, laju disolusi diukur dari jumlah zat aktif yang terlarut pada waktu tertentu ke dalam medium cair yang diketahui volumenya pada suatu waktu tertentu pada suhu konstan. Pada penelitian ini digunakan larutan HCl 0,1 N. Kemudian dilakukan uji disolusi lalu diperiksa kadarnya dengan alat spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang 243 nm. Setelah itu ditentukan jumlah pelepasan vitamin C dengan menggunakan perhitungan. Dari jumlah vitamin C yang dilepaskan tiap interval waktu dapat dibuat grafik vitamin C terdisolusi dari ketiga formula yang dihasilkan gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara

4.2.1. Penentuan Kadar Vitamin C Menggunakan Persamaan Garis Regresi Metode Least Square