Penentuan Kadar Vitamin C Menggunakan Persamaan Garis Regresi Metode Least Square Spektrum FT-IR Amilum Starch

4.2.1. Penentuan Kadar Vitamin C Menggunakan Persamaan Garis Regresi Metode Least Square

Data hasil pengukua n absorbansi larutan seri standar vitamin C dengan menggunakan metode spektrofotometri UV- Visibel pada λ maks 243 nm dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 4.4. Data Absorbansi Larutan Seri Standar Vitamin C No Konsentrasi μgml Absorbansi 1 0,000 2 3,6 0,228 3 5,4 0,326 4 7,2 0,430 5 9 0,54 6 10,8 0,63 Pengolahan data absorbansi larutan seri standar Vitamin C menggunakan metode least square untuk menentukan persamaan garis regresi yang akan digunakan untuk menghitung kadar kelarutan vitamin C dapat dilihat pada lampiran F. Dari hasil perhitungan metode least square diperoleh persamaan garis : Y = 0,0584 X + 0,0056 Persamaan 4.1 Keterangan: Y = Absorbansi sampel X = Kadar Vitamin C μgml Persamaan garis di atas digunakan untuk menghitung kadar vitamin C menggunakan data absorbansi sampel. Data absorbansi dan kadar kelarutan vitamin C pada sampel larutan yang diambil dalam interval waktu tertentu selama proses ekstraksi dari Formula A, B, dan C dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Data Absorbansi dan Kadar vitamin C Pada Sampel Larutan Yang Diambil Dalam Interval Waktu Tertentu Selama Proses Ekstraksi Dari Formula

A, B, dan C.

Waktu menit Formula A Formula B Formula C Absorbansi Kadar μgml Absorbansi Kadar μgml Absorbansi Kadar μgml 2 0,4323 7,306 0,217 3,6198 0,0109 0,0907 4 0,5466 9,2636 0,225 3,7568 0,0338 0,4828 6 0,6514 11,08 0,460 7,7808 0,1368 2,246 8 0,7613 12,94 0,569 9,647 0,2527 4,2311 10 0,7825 13,30 0,687 11,66 0,4250 7,1815

4.2.2. Pembahasan

Dari pengolahan data hasil pengukuran absorbansi diperoleh bahwa suplemen vitamin C dengan matriks kitosan formula C memiliki laju disolusi vitamin C yang baik, dimana pelepasan bahan aktif terjadi secara berkala jika dibandingkan dengan suplemen vitamin C dengan matriks amylum manihot formula A yang melepaskan bahan aktif langsung dengan kadar yang tinggi pada menit-menit pertama. Hal ini dikarenakan kitosan merupakan absorben yang baik, dimungkinkan vitamin C terperangkap dalam rongga pori-pori kitosan sehingga diperlukan waktu untuk melarutkan vitamin C tersebut. Suplemen vitamin C dengan kombinasi matriks kitosan dan amilum formula B juga memiliki laju disolusi yang baik tetapi tidak sebaik formula C. Penggunaan amylum manihot sebagai matriks memiliki sifat laju disolusi yang buruk. Perbandingan laju disolusi vitamin C pada ketiga formula dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara Keterangan : Formula A matriks amylum manihot Formula B matriks amylum manihot-kitosan Formula C matriks kitosan Gambar 4.1. Grafik Kadar Vitamin C Yang Terlarut Pada Granul Formula A, B dan C Dari hasil pengujian laju disolusi ini dapat disimpulkan bahwa kitosan baik digunakan sebagai matriks dalam pembuatan suplemen vitamin C. Terutama aman dikonsumsi karena sifat kitosan yang melepaskan bahan aktif vitamin C terjadi secara perlahan sehingga tidak menimbulkan nyeri lambung terutama bagi penderita asam lambung. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 1 2 3 4 5 6 7 Ju m la h V it a m in C T e rd is o lu si μ g m l Waktu menit Universitas Sumatera Utara

4.3. Analisis Spektroskopi FT-IR

4.3.1. Spektrum FT-IR Amilum Starch

Spektrum FT-IR amilum dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 4.2. Spektrum FT-IR Amilum Starch Pada gambar 4.1 menunjukkan spektrum FT-IR amilum dengan serapan puncak-puncak pada bilangan gelombang cm -1 : 3414,0 yang menunjukkan adanya gugus –OH; 2932,7 menunjukkan adanya rentangan C-H; 1651,9 menunjukkan adanya gugus C=O aldehida pada ujung monomer; 1419,9 menunjukkan adanya vibrasi tekuk C-H; 1365,8 menunjukkan adanya gugus C-O-H bengkok; serapan dengan dua puncak pada 1157,2 dan 1019 menunjukkan adanya gugus C-O-C eter dari ikatan glikosida antar monomer glukosa yang terpaut satu sama lain; serapan dengan intensitas medium pada 765,9 - 530 menunjukkan vibrasi dari lentur C-H luar bidang. Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Spektrum FT-IR Kitosan